SINAR HARAPAN, Rabu, 04 Oktober 2006
Pihak Tertentu Diduga "Bermain" di Poso
Palu - Merebaknya kasus peledakan bom di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng)
terakhir ini diduga kuat sebagai bagian dari sebuah operasi intelijen yang dilakukan
pihak-pihak tertentu, yang dipimpin seorang perwira. Kondisi itu membuat aparat
Polda Sulteng kesulitan mengungkap kasus-kasus peledakan bom.
Sebuah sumber SH di kepolisian, yang tidak bisa disebut namanya karena dia tidak
berwenang memberi keterangan resmi, Rabu (4/10) pagi menyebutkan, pihak tertentu
itu tidak pernah melaporkan kegiatannya ke Polda Sulteng. Disebutkannya anggota
kesatuan ini menyebar ke wilayah Sulteng terutama di Palu dan Poso.
Dia menyebutkan operasi intelijen satuan tertentu itu beranggotakan sekitar 30 orang.
Keberadaan mereka diketahui sejak 1999 lalu dan sering berganti personel setiap
enam bulan sekali. "Mereka datang dari Jakarta dan tidak mengenakan identitas
tertentu. Kami sudah lama mendeteksi keberadaan mereka, tapi sulit diatasi,"
tambah sumber itu lagi.
Mengenai adanya dugaan ini, Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan
TNI, Kolonel (CAJ) Ahmad Yani Basuki yang dihubungi SH, Rabu pagi, di Jakarta,
membantah ada keterlibatan unsur-unsur TNI dalam kegiatan seperti itu di Poso, dan
menurut dia dalam situasi-situasi seperti ini memang paling gampang menuduh.
"Janganlah kalau tidak mampu mengungkap suatu kasus lalu TNI yang jadi kambing
hitam," kata Yani Basuki.
Sementara itu, untuk membahas situasi kemanan di Poso dan sekitarnya belakangan
ini, SH mendapatkan informasi bahwa Kamis (5/10) besok akan digelar pertemuan
khusus para Kapolda se-Sulawesi plus Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) di Mapolda
Sulteng di Palu. Pertemuan itu dipimpin Kepala Badan Pembinaan dan Keamanan
(Kababinkam) Mabes Polri, Komjen Ismerda Lebang dan Deputi Kapolri bidang
Operasi (Depos), Irjen FX Sunarno.
Kapolda Kaltim Brigjen Indarto disertakan karena beberapa waktu lalu ditemukan
puluhan bahan peledak dari Malaysia Timur yang diselundupkan ke wilayah Sulawesi
Selatan melalui jalur laut. Diperkirakan masalah ini menjadi salah satu pokok
bahasan.
Situasi Poso dan sekitarnya, Rabu pagi dilaporkan berangsur pulih. Namun, aparat
keamanan hingga kini masih menjaga dan memberi pengawalan terutama bagi warga
di Kecamatan Lage, Kabupatan Poso Kota atau dikenal dengan sebutan Kilo 9.
Aparat mengawal warga yang akan berangkat ke kebun dan ke Pasar Sentral Poso.
(ern/nor/xha)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|