The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 05 Oktober 2006

Kapolda Se-Sulawesi Plus Kaltim Bahas Bom Poso

Palu – Dugaan keterlibatan kasus peledakan bom di Poso dan sekitarnya dengan kelompok tertentu yang masuk melalui wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu bahasan pertemuan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) se-Sulawesi plus Kapolda Kaltim di Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (5/10) pagi.

Sumber SH yang ikut dalam pertemuan yang dipimpin Kababinkam Mabes Polri, Komjen Ismerda Lebang dan dihadiri Deputi Kapolri bidang Operasi (Deops) Irjen FX Sunarno itu menyebutkan, pertemuan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi di antara Polda se-Sulawesi dengan Polda Kaltim.

"Peningkatan koordinasi ini terkait dengan meningkatnya penyelundupan bahan peledak yang masuk melalui Kalimantan Timur yang bukan tidak mungkin digunakan di Poso. Selain itu, diupayakan untuk membentuk sebuah posko bersama mengantisipasi merebaknya kasus Poso ke wilayah lainnya di wilayah Sulawesi terutama Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan," kata sumber itu.

Protes AJI Palu

Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Sulteng memprotes pernyataan Gubernur Sulawesi Tengah, HB Paliudju terkait kasus peledakan bom Poso. Dalam pernyataannya gubernur mengatakan bahwa wartawan tidak transparan dalam menjalankan tugas jurnalistik di wilayah bekas konflik Poso dan wartawan hanya mengekspos pemberitaan secara sepihak, yang cenderung merugikan pihak lain dan hanya suka mengekspos berita-berita kekerasan.

Ketua AJI Palu, Amran Amir, Rabu (4/10) siang mengatakan, tudingan yang dilontarkan itu karena gubernur belum memahami secara keseluruhan tentang tugas, peran dan fungsi pers atau wartawan dalam menjalankan profesinya. "Saya berpendapat, pernyataan gubernur harus diluruskan, karena kalau dibiarkan akan menjadi preseden buruk di kalangan masyarakat dan wartawan itu sendiri," ujarnya.

Untuk itu, AJI Palu mendesak Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju segera memberikan klarifikasi atas pernyataan tersebut. Termasuk juga mendesak gubernur agar lebih terbuka, transparan dan kontinu dalam menyampaikan berbagai hal menyangkut strategi penyelesaian masalah Poso secara komprehensif.

Sementara itu, Gubernur HB Paliudju yang dihubungi SH, Kamis pagi, menyatakan, pernyataan nyeleneh "jangan-jangan wartawan tidak diberi proyek" yang dilontarkan dirinya hanyalah guyonan. "Saya tidak mengira guyonan saya ini mengundang reaksi dari kalangan wartawan. Namun, saya tetap meminta maaf atas kesalahpahaman ini," kata Gubernur HB Paliudju. (erna dwi lidiawati/norman meoko)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044