The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 11 Januari 2007

Polisi Tembak Mati Tersangka DPO Poso

Oleh Erna Dwi Lidiawati

Poso – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Kamis (11/1) dini hari, menembak mati Dedi Pasan, seorang tersangka Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus teror Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam sebuah penyergapan di Jalan Pulau Jawa, Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota.

Dalam kejadian itu, dua tersangka terluka parah serta lima ditangkap hidup-hidup. Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, Polda Sulteng sejak Kamis pagi kembali memberlakukan siaga satu di wilayah Poso dan sekitarnya.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Badrodin Haiti, Kamis, di Markas Kepolisian Resor Poso di Jalan Pulau Sumatera, Poso Kota menjelaskan aksi penyergapan tersebut. Namun, dia tidak merinci kronologis penyergapan yang diwarnai baku tembak di rumah kediaman Basri, salah satu tersangka DPO teror Poso, pelaku mutilasi tiga siswi SMU Kristen Poso, November 2005 lalu.

Badrodin mengatakan, pihaknya melakukan upaya itu sebagai wujud penegakan hukum. Selama ini pihaknya sudah menempuh upaya persuasif melalui dialog dan pendekatan kepada tokoh-tokoh agama, namun hasilnya tidak optimal. "Untuk menegakkan hukum, upaya paksa ini harus dilakukan. Saya berterima kasih atas dukungan sejumlah tokoh agama di Poso membantu kepolisian," sebut Badrodin.

Dari penyergapan itu, polisi juga berhasil menyita sepucuk senjata laras panjang jenis M-16, dua pucuk SS-1, Mousser dan US Thompson, tiga bom rakitan serta sekitar 300 butir amunisi.

Kepada Associated Press, Kapolda Brigjen Badrodin Haiti menyebutkan, dalam penyergapan itu kelima orang itu melawan, mereka melepaskan tembakan dari senjata otomatis dan melemparkan delapan bom ke arah polisi.

Keterangan yang diperoleh SH menyebutkan, penyergapan tersebut dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri sekitar pukul 06.30-07.00 Wita di rumah kediaman Basri, salah seorang DPO terkait kasus mutilasi tiga siswi SMU Kristen di Poso November 2005. Pada penyergapan itu, aparat mendapat perlawanan sengit dari penghuni rumah. Akhirnya terjadi baku tembak antara petugas dengan para tersangka DPO kasus teror Poso. Namun, situasi dapat dikuasai satu jam kemudian setelah petugas menembak mati salah seorang DPO bernama Dedi Pasan yang disebut-sebut juga merupakan keponakan Ustaz Adnan Arsal dan salah seorang lagi yang diidentifikasi bernama Ustaz Rian.

Sementara itu, empat orang lainnya berhasil dilumpuhkan dan ditangkap. Mereka adalah Anang, Paiman alias Sarjono (33), Upik Bonesompe (27) dan Abdul Muis. Anang dan Upik masuk dalam DPO kasus teror Poso.

Sedangkan Paiman dan Abdul Muis masih diselidiki keterkaitannya dengan jaringan terorisme di Poso. Sejauh ini, kondisi Kota Poso aman terkendali, meski terlihat agak menegangkan karena polisi disiagakan di sejumlah titik rawan. (norman meoko)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044