The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jumat, 12 Januari 2007

Warga Diminta Serahkan Para Buron
Densus 88 Periksa Dua Tersangka Teror Poso

Palu–Tim Penyidik Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dibantu Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Jumat (12/1) pagi, memeriksa dua dari enam tersangka teroris yang dibekuk, Kamis (11/1) pagi. Mereka diketahui berasal dari Kelompok Mujahiddin Kayamanya dan Mujahiddin Tanah Runtuh.

Di Jakarta, Kapolri Jenderal Sutanto melalui juru bicara Mabes Polri, Brigjen Anton Bachrul Alam, kepada SH, Jumat pagi, menegaskan pihaknya kembali akan segera mengambil tindakan tegas dan langkah hukum bagi tersangka daftar pencarian orang (DPO) kasus teror Poso yang belum menyerahkan diri.

Sumber SH di Mapolda Sulteng menyebutkan para tersangka diduga keras terlibat dalam serangkaian aksi peledakan bom dan penembakan di Poso dan Palu, Sulteng. Kapolda Sulteng Brigjen Badrodin Haiti, Jumat pagi, membenarkan keenam tersangka telah ditahan di Mapolda Sulteng. Empat tersangka yang terkena tembakan masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dengan pengawalan ekstra ketat.

Sementara itu, kondisi Kota Poso dan sekitarnya pagi ini dilaporkan tenang. Penjagaan ekstra ketat dilakukan di Mapolres Poso, sementara pos polisi masyarakat di sejumlah titik terlihat kosong. Polda menarik seluruh anggota Polmas dari sekitar 60 pos di wilayah Kota Poso dan sekitarnya.

Jumat pagi, sekitar pukul 07.15 Wita, jenazah Briptu Dedi Hendra yang tewas akibat dikeroyok warga pascapenyergapan para tersangka teroris di Jalan Pulau Jawa II, Kamis (11/1) pagi, diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Mutiara Palu dengan menumpang pesawat Lion Air. Briptu Dedi Hendra dikeroyok warga yang mengantar jenazah Ryan di Lawangan, Poso Kota, Kamis (11/1) siang.

Kapolri Jenderal Sutanto menyesalkan pengeroyokan terhadap anggota polisi hingga meninggal dunia sebagai buntut ditembak mati seorang tersangka yang ada dalam DPO kasus teror Poso dan seorang lagi pada sebuah penyergapan oleh Densus 88 di Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota, Kamis (11/1) pagi.

"Ini sangat kita sesalkan," kata Kapolri usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Kamis (11/1) petang.

Kepala BIN (Badan Intelijen Nasional) Syamsir Siregar mengatakan pihaknya sudah melaporkan kepada Polri agar mengambil langkah-langkah keamanan ke seluruh Kota Poso untuk mencegah merembetnya kerusuhan menyusul aksi penyergapan, Kamis (11/1) pagi. "Saya sudah berbicara dengan Ustaz Adnan Arsal dan minta dia ikut menenangkan," katanya.

Ryan Bukan Ustaz

Sementara itu, juru bicara Mabes Polri, Brigjen Anton Bachrul Alam yang dihubungi SH, Jumat pagi, mengatakan pihaknya meminta warga Poso serta tokoh agama untuk segera menyerahkan buronan Poso. Kalau tidak, aparat akan segera mengambil tindakan tegas serta langkah hukum yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dalam kesempatan itu, Anton menjelaskan dalam kejadian Kamis (11/1) pagi telah terjadi kebohongan publik, menyusul tewasnya Ryan alias Santoso oleh aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Warga menyebut bahwa korban adalah seorang ustaz, namun belakangan diketahui Ryan alias Santoso bukan seorang ustaz tapi warga yang melakukan pelemparan bom ketika petugas akan membekuk para tersangka teror di kediaman Basri, salah satu tersangka mutilasi tiga SMU Kristen Poso, November 2005 lalu.

Anton menjelaskan Ryan adalah angkatan II Afganistan Jamaah Islamiah (JI). Tersangka Ryan satu angkatan di JI dengan Mukhlas yang kini ditahan di Bali dalam kasus pengeboman bom Bali I. Selain itu, Ryan pernah menjadi panitia JI Markaziyah yang dilaksanakan di Cisarua pada 7 April 2005. (erna dwi lidiawati/maya handhini/eddy lahengko)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044