The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Rabu, 24 Januari 2007

Buronan Utama Teror Poso Dilaporkan Tertembak

Palu – Salah satu tersangka utama dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus teror Poso, Basri, dilaporkan tertembak dalam baku tembak dengan polisi yang memburunya di kawasan hutan di sekitar Poso Kota. Namun, kepastiannya masih simpang-siur.

Sumber SH di Poso yang dekat dengan operasi polisi menyebutkan, Basri sempat kabur ketika polisi menggelar operasi penyergapan pada Senin (22/1) lalu di Gebang Rejo, Poso Kota. Ia kabur ke kawasan hutan di sekitar Poso Kota bersama puluhan anggota kelompok bersenjata.

Ketika diburu petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Sulteng, Basri dilaporkan tertembak. Namun, polisi belum menemukan jenazah yang bersangkutan kalau memang tewas.

Sumber SH lainnya menyebutkan, Basri memang tertembak dalam insiden Senin (22/1) pagi di Gebang Rejo, lalu sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Poso. Namun, kemudian kabur sebelum sempat diperiksa identitasnya.

Basri ditengarai sebagai tokoh penting dalam serangkaian kasus teror Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Nama Basri menduduki urutan pertama dari 29 tersangka DPO kasus teror Poso. Dia juga diketahui sebagai otak pemenggalan tiga siswi SMU Poso, November 2005 lalu. Hingga kini, polisi masih memburu 17 tersangka lainnya.

Kapolda Sulteng Brigjen Badrodin Haiti yang dihubungi SH, Rabu (24/1) pagi, belum mau berkomentar tentang kabar ini. Dia hanya menegaskan bahwa pihaknya hingga kini masih terus memburu 17 tersangka DPO kasus teror Poso yang belum menyerahkan diri atau ditangkap.

"Situasi Poso mulai pulih namun kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum di wilayah ini karena 17 tersangka DPO kasus teror Poso belum menyerahkan diri atau ditangkap," tegas Kapolda.

Memasuki hari ketiga pasca kontak senjata antara polisi dengan kelompok sipil bersenjata, situasi Kota Poso, Rabu (24/1) dilaporkan berlangsung normal. Aktivitas warga baik di pusat perdagangan, pendidikan maupun di lokasi yang menjadi tempat kontak senjata di Gebang Rejo, Poso Kota mulai berjalan normal.

Beberapa toko yang tadinya tutup telah dibuka kembali. Sejumlah tempat yang menjadi lokasi kontak senjata Senin (22/1) lalu yaitu di Jalan Pulau Irian, Pulau Seram, Pulau Seribu, Pulau Madura dan Pulau Jawa yang semula dikuasai oleh kelompok bersenjata kini telah diduduki oleh Satuan Brimob. Beberapa pos telah dibangun di lokasi tersebut.

Sementara itu, korban jiwa dan luka akibat bentrokan itu terus bertambah. Untuk korban pihak sipil, jumlah pastinya masih simpang siur.

Tujuh polisi yang menjadi korban baku tembak Senin (22/1), adalah Bripda Rony Iskandar (meninggal), Ipda Maslikan (luka tembak di paha kanan), Bripda I Wayan Pande (luka tembak di pantat), Bripda Abd. Wahid (memar di dada), Brigadir Cosmas (luka tembak di tangan kanan), Aipda Arnol (patah tangan kiri), dan Bripda Dudung Hardi (terkena serpihan bom).

Untuk mengetahui, siapa kelompok bersenjata yang telah tewas dalam kontak tembak pada Senin (22/1), Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) membeber sejumlah kasus yang membelit beberapa orang sipil (diantaranya DPO- red) yang menjadi korban dalam baku tembak Senin (22/1), termasuk saat gelar operasi pada Kamis (11/1) lalu.

Kapolda Sulteng Brigjen Badrodin Haiti menyatakan semua korban tewas dalam dua kali operasi telah memiliki bukti-bukti kuat keterlibatan mereka dalam kasus kriminal di Palu dan Poso.

Dalam operasi Senin (22/1), tercatat ada 13 korban meninggal dunia-versi polisi, dan 25 orang dibekuk hidup-hidup. Ke-13 korban tewas itu adalah Tengku Firsan alias Icang (DPO/terlibat dalam kasus bom pasar sentral Poso 2005), Ridwan Sinman alias Duan (kasus Bom senter Kawua), Firman Kayamanya (kasus teror), Nurgam alias Om Gam (ahli pembuat bom), Idrus (pemasok senjata api dan bom), Totok, Yusuf, Muh. Syahrial alias Andrias, Afrianto alias Mumin, Hiban (intimidasi dan teror kepada masyarakat, sembunyikan DPO), Huma (perakit bom), Sudarsono (anggota kelompok perakit bom), dan, Ridwan Wahab alias Gunawan (kuasai bom).

Ke-13 orang yang tewas itu melanggar UU No 15 Tahun Tahun 2003 tentang Terorisme dan UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak. Mereka pada saat kejadian tertangkap tangan menguasai dan menggunakan senjata api dan bahan peledak di luar kewenangannya. Selain adanya korban jiwa, operasi Senin (22/1) juga berhasil membekuk hidup-hidup dua DPO, yaitu Wiwin Kalahe dan Tugiran.

Polri Perlu Didukung

Sementara itu, mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono dalam wawancara khusus dengan SH mengatakan, menyelesaikan masalah keamanan bukan hanya menyangkut masalah sosial tapi harus secara komprehensif dan terintegrasi dengan masalah ideologi politik dan budaya (Ipolsosbud) dan bukan kriminal.

"Tidak ada lain. Kalau cuma satu aspek, tidak tuntas menyelesaikannya.Selain itu tidak hanya dibebankan kepada polisi tapi pemerintah baik pusat maupun daerah serta masyarakat untuk secara bersama memikul tugas untuk menyelesaikan," ujar Hendropriyono.

"Jadi, ini adalah kriminalitas politik karena Poso itu proyek, yang disebut Uhud oleh Jamaah Islamiyah(JI) waktu itu. Dan perwira proyeknya adalah Mustafa yang sekarang meringkuk di LP Cipinang karena terlibat melindungi gembong teroris Noor Din M Top dan tahun 2007 ini akan bebas sehingga bukan tidak mungkin proyek berlanjut," katanya.

Sedangkan, Ketua Kaukus Daerah Konflik DPD Ichsan Loulembah, Rabu (24/1) pagi mengatakan, pemerintah tidak boleh lagi menyelesaikan masalah Poso secara ad hoc seperti yang terjadi selama ini. Karena itu, pemerintah perlu menunjuk seorang pejabat yang bekerja secara konsisten dan permanen menyelesaikan masalah Poso. Pejabat tersebut nantinya akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan bekerja tidak terikat waktu tertentu. (erna dwi lidiawati/sjarifuddin/eddy lahengko/maya handhini/suriani/inno jemabut/norman meoko)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044