SINAR HARAPAN, Selasa, 30 Januari 2007
Pembakaran Kantor Pemkab MTB
Sejumlah Kadis Diduga Ikut Merancang
Ambon - Sejumlah kepala dinas (kadis) di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Maluku Tenggara Barat (MTB) diduga turut terlibat dalam merancang kasus
pembakaran tujuh kantor milik Pemkab yang dilakukan sekelompok orang, 16 Januari
2007 lalu.
Kabid Humas Polda Maluku AKBP Tommy Napitupulu yang dikonfirmasi wartawan di
Mapolda Maluku, Selasa (30/1) mengaku, para saksi ataupun tersangka mengakui
adanya keterlibatan beberapa kadis di jajaran Pemkab Maluku Tenggara Barat dalam
kasus tersebut.
"Sejumlah kadis yang diduga terlibat, yaitu Kadis Pariwisata, Kadis Kehutanan, dan
Kadis Pendapatan Daerah. Mereka ini semuanya sudah diperiksa, namun untuk
sementara status mereka hanya sebagai saksi," jelasnya.
Dia mengatakan, sejumlah kadis tersebut telah dimintai keterangan sebagai saksi di
Polres Maluku Tenggara Barat, Jumat (26/1). "Status mereka tetap sebagai saksi,
tetapi jika nanti indikasinya mereka terlibat maka mereka tetap akan dinaikkan
statusnya dari saksi menjadi tersangka," tambahnya.
Saat ini, penyidik Polres Maluku Tenggara Barat telah menetapkan enam tersangka
tambahan menyusul sebelumnya telah ada dua tersangka sehingga jumlah
keseluruhan tersangka hingga saat ini berjumlah delapan orang. "Keenam saksi yang
dinaikkan status menjadi tersangka masing-masing berinsial JS, MJF, MR, MM, SK,
dan RL," tuturnya.
Menyangkut hasil rekonstruksi yang dilakukan di mana nama mantan Wakil Bupati
Maluku Tenggara Barat Lucas Uwuratuw disebut-sebut turut terlibat, Napitupulu
mengaku walaupun ada yang menyebutkan demikian, namun Polres Maluku
Tenggara Barat tetap berdasarkan asas praduga tak bersalah.
"Jadi, kita tetap bertitik tolak pada keterangan saksi tersebut untuk terus melakukan
penyelidikan dan penyidikan. Jika nantinya ada indikasi seperti yang dijelaskan dalam
rekonstruksi maka tetap akan ditindaklanjuti, tetapi itu pun didasari dengan bukti
permulaan yang cukup. Harus ada bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang lain
baru dapat dilakukan pemanggilan-pemanggilan kepada siapa saja yang terlibat,"
jelas Napitupulu.
Hingga saat ini penyidik Polres Maluku Tenggara Barat belum dapat menyimpulkan
siapa dalang di balik kasus ini sebab masih terfokus pada pelaku-pelakunya serta
peranan-peranan mereka dan motifnya. Untuk sementara ini motifnya masih seputar
upaya penggagalan pelantikan bupati dan wakil bupati tersebut.
Dia menambahkan, selama proses penyidikan hingga rekonstruksi tidak ada
pengakuan dari para tersangka yang mengaku ada target tujuan pembunuhan Sekda
Maluku Tenggara Barat, Piet Norimarna. (izaac tulalessy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|