SUARA PEMBARUAN DAILY, 29 September 2006
Polri: Umar al-Faruq Tidak Terkait Terorisme di Indonesia
[JAKARTA] Umar al-Faruq, yang tewas ditembak pasukan Inggris di Irak, hingga kini
tidak terkait dengan aksi terorisme maupun pidana lain di Indonesia. Nama Faruq
tidak pernah disebut-sebut terlibat bom Bali, Kuningan, JW Marriott atau ledakan di
tempat lain. Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Paulus Purwoko
di Mabes Polri, Kamis (28/9).
Berdasarkan itu, Polri tidak pernah mencari Faruq terkait terorisme, termasuk tidak
menjadikannya sebagai buron. "Kalau dia jadi buron, maka Densus 88 Polri pasti
akan memburunya, tapi nyatanya kan tidak demikian," katanya.
Walaupun demikian, tambahnya, Polri terus berupaya mendapatkan konfirmasi
mengenai kematian Umar al-Faruq kendati hingga kini belum mendapatkan
keterangan yang berarti. Polri sudah kontak perwakilannya di Arab Saudi, tapi tidak
ada keterangan soal Faruq. Polri tidak punya perwakilan langsung di Irak, sebab Polri
hanya punya perwakilan di Arab Saudi untuk satu kawasan Timur Tengah.
Menyinggung penangkapan Faruq di Jakarta beberapa tahun lalu yang kemudian
diserahkan ke Amerika Serikat (AS), Purwoko mengatakan, Polri tidak tahu masalah
itu lantaran bukan Polri yang menangkapnya. "Tanyakan saja kepada yang
menangkap saat itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Syamsir Siregar mengatakan
kepada wartawan Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (28/9), keinginan keluarga agar
jenazah Umar al-Faruq diserahkan kepada keluarga dan dikebumikan di Indonesia
sulit dipenuhi, karena al-Faruq dianggap bukan Warga Negara Indonesia (WNI).
Syamsir menyatakan, al-Faruq bukan WNI. "Tidak mungkin. Dia bukan WNI,"
katanya. Berdasarkan data yang diperoleh BIN, al-Faruq memiliki beberapa identitas.
"Siapa bilang dia WNI. Paspornya saja ada tiga. Kalau KTP bisa dibikin, apa- lagi
dulu," katanya. [E-8]
Last modified: 29/9/06
|