SUARA PEMBARUAN DAILY, 12 Januari 2007
Kontras Minta Presiden Segera Ganti Kepala BIN
[JAKARTA] Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
meminta Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono segera mengganti Kepala Badan
Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar. Langkah ini diperlukan dalam upaya
memperbaiki citra dan kiprah BIN yang rendah dan semakin merosot. Demikian
disampaikan Koordinator Kontras, Usman Hamid di Jakarta, Kamis (11/1).
Dikatakan, kepemimpinan Syamsir gagal membangun BIN yang profesional. Bahkan
menyeret BIN ke dalam wilayah yang bukan kompetensinya. Lebih jauh lagi,
paradigma BIN terhadap demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) tidak berubah. BIN
adalah institusi sipil, tidak boleh mencampuri urusan sosial-politik.
BIN juga merupakan institusi yang tidak otonom, tapi harus bertanggung jawab
terhadap otoritas sipil, dalam hal ini Presiden, dan BIN tidak boleh kebal hukum.
Oleh karena itu, katanya, jabatan Kepala BIN harus diduduki oleh orang yang tidak
hanya paham kerja intelijen, namun juga paham akan demokrasi dan HAM.
Kompetensi dan integritas semacam itu diharapkan mampu memperbaiki citra dan
kiprah BIN, sehingga warga tak perlu merasa was-was atas kiprah BIN sebagai badan
intelijen. [E-8]
Last modified: 12/1/07
|