SUARA PEMBARUAN DAILY, 17 Februari 2007
Tiga Siswa Poso Rakit Bom Mainan untuk Meneror Teman
[PALU] Tiga siswa kelas 9C SMP Negeri II Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat
(16/2), diperiksa polisi setempat karena ketahuan merakit benda menyerupai bom
dengan tujuan meneror teman-teman bahkan guru-gurunya di sekolah.
Ketiga siswa itu yakni Farhan Latif (16), Janwar Iskandar (14) dan Iqbal Hakim (14)
diperiksa di Mapolsek Kota Poso. Namun, mereka tidak ditahan dengan alasan masih
akan dilakukan pembinaan oleh polisi.
Wakapolres Poso, Kompol Minarto yang dihubungi Jumat (16/2) petang
membenarkan pemeriksaan ketiga siswa tersebut. "Benar, kita periksa ketiga siswa
itu tapi sejauh ini mereka tidak ditahan, mereka kita akan bina saja," ujarnya.
Dalam pemeriksaan di polisi, ketiga siswa mengaku merakit benda menyerupai bom
dengan tujuan ingin menakut-nakuti teman-temannya. Ketiga siswa juga mengaku tak
ada yang menyuruh mereka. Tapi melakukannya hanya sekadar iseng.
Adapun jenis benda yang dirakit mirip bom tersebut adalah sebuah kaleng cat yang
dibungkus kertas putih dan pada bagian tutupnya diisi baterei merek nasional ukuran
sedang, kemudian diikat empat rangkaian kabel merah-hitam. Sepintas benda itu
menyerupai bom rakitan aktif.
Benda tersebut ditemukan seorang guru di sekolah itu Kamis (15/2) petang di bawah
bangku paling belakang di kelas 9C yang menjadi ruangan kelas ketiga siswa
tersebut.
Menurut Tasmawati Talib, wali kelas ketiga siswa, saat itu sekitar pukul 17.30 Wita,
sedang diberikan pelajaran ekstra kurikuler di kelas tersebut. Namun, guru yang
mengajar tiba-tiba melihat benda mencurigakan di bawah bangku paling belakang,
dan ketika diambil ternyata benda itu berupa kaleng dengan rangkaian kabel yang
mirip bom.
"Tadinya kita kira bom. Tapi setelah diperiksa ternyata hanya bom-bom mainan dari
kemasan kaleng dengan rangkaian kabel yang tidak aktif. Saat itu juga kita cari tahu
siapa yang merakit benda yang membikin takut orang itu, dan akhirnya diketahui
pelakunya Farhan dan Latif," ujar Tasmawati kepada wartawan di Poso Jumat petang.
Setelah berkoordinasi secara internal, Jumat pagi, Kepala Sekolah SMP II Poso
melaporkan ketiga siswa ke polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Tasmawati menambahkan dalam pemeriksaan di polisi, Farhan dan Latif mengaku
bahwa Iqbal juga turut bersama keduanya merakit benda tersebut sehingga ikut
dipanggil dan diperiksa polisi.
Tasmawati juga mengungkapkan bahwa tindak-tanduk ketiga siswa di sekolah
tersebut memang sangat nakal. [128]
Last modified: 17/2/07
|