SUARA PEMBARUAN DAILY, 24 Januari 2007
Kapolda Sulteng Meminta 15 Buronan Poso Menyerah
[PALU] Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) memberi kesempatan
kepada 15 tersangka kasus Poso yang belum tertangkap dan masuk daftar pencarian
orang (DPO) untuk menyerahkan diri, sebelum tindakan tegas kembali dilakukan
demi tegaknya hukum dan pulihnya keamanan di daerah itu.
"Kami minta 15 buronan yang belum tertangkap agar segera menyerahkan diri secara
sukarela sebelum polisi kembali harus bertindak tegas dan melakukan upaya paksa,"
tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng Brigjen Polisi Badrodin Haiti
sewaktu dihubungi Pembaruan, Rabu (24/1) pagi, di Poso.
Rabu ini polisi menghentikan sementara penyergapan dan memberi kesempatan
kepada para buronan maupun pendukungnya untuk menyerahkan diri ke polisi.
Dalam penyergapan Senin lalu, dari 14 korban tewas tertembak (satu polisi dan 13
warga sipil bersenjata), terdapat satu buronan yakni Icang. Selain disangka terlibat
sejumlah kekerasan di Poso, dia juga di- duga sebagai pelaku yang menghabisi
nyawa lima anggota Brimob dalam kerusuhan di Ambon pada 2001.
Dengan demikian sejak penggerebekan 11 Januari lalu, sudah dua buronan yang
tertembak mati. Seorang lainnya Dedi Parsan alias Dedi, tersangka penembakan
jaksa Ferry Silalahi.
Kapolda mengingatkan, upaya persuasif sudah cukup bagi para buronan. Karena itu,
jika masih juga tidak kooperatif, polisi terpaksa bertindak tegas dengan menembak di
tempat.
Selasa siang, tiga tersangka kerusuhan Poso secara sukarela menyerahkan diri ke
Polres Poso. Mereka adalah Yasin alias Utomo, Iswadi alias Is dan Faisul alias
Yacob. Namun, ketiganya tidak termasuk buronan yang dicari-cari polisi. "Mereka itu
tersangka pendukung buronan yang memiliki bahan peledak dan senjata api yang
dipakai menyerang polisi dan mengacaukan Poso," jelasnya.
Situasi Kota Poso pada Rabu pagi sudah berangsur tenang. Aktivitas masyarakat
mulai berjalan normal dan sebagian besar toko sudah dibuka.
Kawasan Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota yang semula dikuasai
warga yang diidentifikasi polisi sebagai kelompok bersenjata, kini sudah diduduki
personel Brimob. Polisi juga meningkatkan patroli di kota hingga daerah-daerah
pinggiran.
Sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) tambahan pasukan Brimob dari Satuan
Pelopor III Markas Brimob di Kelapa Dua, Jakarta, Selasa malam tiba di Poso.
Tambahan pasukan itu, menurut Wakapolda Sulteng Komisaris Besar Polisil I
Nyoman Sindra, untuk menegakkan ketertiban di Poso.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penyesalannya
atas bentrokan aparat kepolisian dan masyarakat di Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah (Sulteng), Senin lalu. Presiden meminta polisi segera menyelidiki dan
menegakkan hukum, ungkap Jurubicara Kepresidenan Andi A Mallarangeng.
[128/Y-3]
Last modified: 24/1/07
|