DetikCom, Selasa, 4/2/2003
Solidaritas Papua akan Judicial Review ke MA & PTUN-kan Mega
Reporter : Arif Shodiq Pujiharto
detikcom - Jakarta, Sejumlah elemen dan masyarakat Papua yang tergabung dalam
Solidaritas Papua akan mengajukan judicial review ke MA. Kemudian mem-PTUN-kan
Presiden Mega sehubungan dengan rencana pemekaran wilayah Papua.
Elemen itu antara lain dari Solidaritas Nasional untuk Papua, Forum Generasi Muda
Papua, Aliansi Mahasiswa Papua dan Lembaga Adat Propinsi Papua.
Mereka mendatangi Kantor LBH Jakarta, Selasa(4/2/2003). LBH Jakarta yang
menjadi kuasa hukum Solidaritas Papua diusulkan mengambil langkah judicial review
dan PTUN untuk tidak hanya menunda pelaksanaan Inpres 1/2003, tetapi juga
mencabutnya.
Inpres itu sendiri berisi tentang percepatan pemekaran wilayah Papua menjadi 3
propinsi dan beberapa kabupaten.
"Inpres itu kelihatannya sangat otoriter dan menyalahi aspirasi masyarakat Papua,"
tukas Ketua Forum Generasi Muda Papua John Menanti.
Sebab tahun 1999, tutur dia, ketika muncul UU 45/1999 tentang pemekaran wilayah,
terjadi penolakan total. Semua elemen atau lembaga seperti DPRD I dan II telah
menolak.
"Inpres itu juga bertentangan karena jumlah rakyat Papua hanya 2 juta orang.
Sehingga tidak memenuhi kelayakan untuk dibagi menjadi 3 propinsi. Yang kami
khawatirkan, SDM-nya belum siap," tukas John.
Sementara Tigor Bonar Naipospos dari Solidaritas Nasional untuk Papua menilai
Inpres itu bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi posisinya.
Dituturkan dia, UU 45/1999 tentang pemekaran wilayah bertentangan dengan UU
21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
"Contohnya pasal 76, pemekaran Papua harus mendapat persetujuan dari Majelis
Rakyat Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua. Tapi nyatanya kan tidak," kata
Tigor.
Kemudian, lanjut dia, DPRD Papua melalui SK tanggal 11 Oktober 2002 telah
menolak usulan pemekaran wilayah Papua. Selain itu, Mega pada Oktober 2002
mengimbau agar pemekaran Papua tidak dipaksakan.
"Jadi, sungguh mengherankan kalau sekarang ternyata Inpresnya malah keluar,"
tandas Tigor. (sss)
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|