DetikCom, Rabu, 5/2/2003
Serangan AS ke Irak Dikhawatirkan Pengaruhi Maluku
Kontributor : Dino F Umahuk
detikcom - Ambon , Para tokoh agama di Maluku meminta agar perseteruan AS
dengan Irak diselesaikan melalui dialog. Soalnya, jika AS menyerang Irak,
dikhawatirkan akan mempengaruhi situasi Maluku yang kini mulai membaik.
Seruan agar memanasnya perseteruan AS dengan Irak dengan jalan damai dilakukan
guna menyikapi perkembangan yang semakin memanas di Timur Tengah. Pernyataan
bersama ini disampaikan tokoh-tokoh agama di kantor Keuskupan Amboina, Jl.
Pattimura, Ambon, Rabu (5/2/2003).
Tokoh-tokoh yang ikut membuat seruan ini adalah Ketua MUI Maluku Ustadz Abdul
Wahab Polpoke, Sekretaris Badan Imarat Muslim Maluku Ir M Nasib Rahawarin,
Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Pendeta Dr Broery Hendrik, Pendeta Butcje
Meiloa, dan Uskup Diosis Amboina MC. Mandagi.
Dalam seruannya itu, para tokoh agama mengkhawatirkan ketegangan antara AS
bersama sekutunya dengan Irak akan berdampak pada timbulnya peperangan di
Indonesia. Tidak terkecuali terhadap kondisi Maluku yang masih trauma dengan
konflik SARA selama 5 tahun terakhir.
Seruan tokoh-tokoh agama ini disampaikan melalui seruan perdamaian yang
ditandatangani secara bersama. Dalam seruan tersebut dijelaskan, konflik sosial
disertai kekerasan dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah melanda wilayah
Maluku selama empat tahun terakhir.
Kenyataan ini telah menimbulkan berbagai penderitaan dan keterperukan bagi rakyat
kecil. Oleh karena itu ditakutkan dalam kondisi yang belum pulih sepenuhnya,
masyarakat akan terkena pengaruh antara AS dengan Irak yang dianggap sebagai
perang agama.
"Setiap bangsa di dunia ini memiliki hak untuk hidup tenteram dan sejahtera. Oleh
sebab itu, tidak dapat dijadikan korban dan tumbal bangsa lain untuk alasan apa pun.
Masing-masing bangsa beradab ialah bangsa yang menyelesaikan permasalahan
internal dan eksternalnya dengan jalan dialog dan bukan dengan jalan perang atau
kekerasan," kata Abdul Wahab.
Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Pendeta Dr Broery Hendrik juga
menyampaikan hal senada. "Perang dan kekerasan akan menghancurkan
kemanusiaan, lingkungan hidup, dan peradaban dunia dan berdampak bukan hanya
pada pihak-pihak yang terlibat langsung tetapi juga berpengaruh pada dunia global,
termasuk perkembangan situasi di Maluku," ungkapnya.
Seruan damai ini disampaikan para tokoh agama ke kantor perwakilan PBB
(Perserikatan Bangsa Bangsa), Kedubes Irak, dan Kedubes AS di Jakarta. (asy)
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|