The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Minggu, 09 Februari 2003, 17:53 WIB

Tim Pokja: Tidak Ada Laskar Mujahidin Masuk ke Maluku

Kendari, Minggu - Penasihat Tim Kelompok Kerja (Pokja) Masalah Maluku, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy minta agar jangan membesar-besarkan isu mengenai masuknya ratusan anggota Laskar Mujahidin ke provinsi itu.

"Saya tidak punya data mengenai Laskar Mujahidin, tetapi sebaiknya tidak perlu dikembangkan isu tersebut karena ternyata menimbulkan keresahan baru di kalangan masyarakat," ujarnya di Kendari, Minggu (9/2) usai mensosialisasikan konsep Maluku Baru kepada warga Maluku di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kedatangannya bersama tim Pokja Maluku yang diketuai H Ibrahim Soelaiman selama tiga hari berkunjung ke Kendari, selain sosialisasi konsep Maluku Baru Sebagai Satu Wujud Ideal Masyarakat Maluku Pascakonflik, juga bertatap muka dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi SH soal penanganan eksodus warga Maluku.

Suadi yang juga mantan Pangdam VII/Wirabuana mengatakan, dirinya sudah mengecek kepada Pangdam XVI/Pattimura dan Kapolda Maluku bahwa isu mengenai masuknya anggota Laskar Mujahidin ke Provinsi Seribu Pulau itu tidak ada.

Ia berharap kepada kalangan masyarakat Maluku agar menyerahkan masalah tersebut kepada aparat intelijen untuk meneliti kebenaran isu tersebut. Kalau isu tersebut terus dikembangkan, bahkan mungkin bisa dijadikan alat politik baru oleh kelompok tertentu. Selain itu, juga diharapkan kepada kalangan pers agar tidak membesar-besarkan isu masuknya Laskar Mujahidin ke Maluku, sehingga tidak menimbulkan rasa ketakutan di kalangan masyarakat.

Menurutnya, jika masyarakat meyakini isu seperti itu menjadi sesuatu benar, apalagi kenyataan kondisi emosional dan psikologis masyarakat Maluku masih rentan dengan isu-isu, bisa merusak kembali kondisi Maluku yang saat ini sudah mulai membaik. "Sebab dengan mengungkap atau mewacanakan hal-hal seperti itu, bisa membuat sebagian masyarakat takut. Masyarakat Maluku kan sekarang ini dalam kondisi trauma, sehingga jika muncul isu seperti itu bisa memancing trauma baru," paparnya.

Mengenai pemilihan Gubernur Maluku periode 2003-2008, Penasihat Pokja Maluku ini minta kepada pemerintah pusat agar hendaknya ditunda pelaksanaannya hingga usai Pemilu 2004 karena disinyalir ada indikasi untuk dijadikan ajang permainan politik uang. "Indikasi akan adanya politik uang dalam suksesi Gubernur Maluku saat ini sudah berhembus kuat di kalangan masyarakat. Jika itu terjadi, bukannya bertujuan untuk membangun Maluku, tetapi justru sebaliknya membuka terjadinya konflik baru lagi," tegasnya.

Jika pemerintah pusat mengharuskan diadakan pemilihan gubernur, dirinya berharap agar ke-45 anggota DPRD Maluku dapat melakukan proses politik itu secara bertanggung jawab. "Hindarkan hal-hal yang bersifat kepentingan pribadi dan golongan karena penyelesaian konflik Maluku ke depan, ingin menghadirkan seorang pemimpin yang kuat dan pempimpin yang kuat ini hanya bisa dihasilkan melalui suatu proses yang terbuka dan bertanggung jawab," demikian Suaidi Marasabessy. (Ant/ima)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044