The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Kamis, 13 Februari 2003

Dideklarasikan, Perhimpunan Indonesia Timur

Jakarta, Kompas - Deklarasi organisasi atau lembaga baru terus saja bermunculan. Sejumlah tokoh dari kawasan Indonesia Timur, Senin (10/2) lalu, juga mendeklarasikan Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) sebagai wadah untuk memfasilitasi dan mengakomodasi kepentingan masyarakat di kawasan tersebut yang selama ini terabaikan.

Hadir dalam deklarasi yang dibacakan oleh mantan anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Robert B Keytimu antara lain anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Marwah Daud Ibrahim, mantan anggota Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Roy Yorgen Simbiak, Direktur Pusat Studi Pengembangan Kawasan (PSPK) Laode Ida, dan sejumlah aktivis, serta pengacara.

Sebelum deklarasi dibacakan, Laode Ida menegaskan pembentukan PIT memang dilakukan dalam situasi politik yang kini menghangat. Namun, PIT bukanlah gerakan politik yang bertujuan menjatuhkan Pemerintahan Megawati.

Laode mempertanyakan apa eksistensi masyarakat di kawasan Indonesia Timur bergabung dengan Indonesia. Selama ini, kawasan Indonesia Timur merupakan wilayah yang termarjinalisasikan oleh pemerintah pusat, lewat kebijakan pembangunan yang sentralistik.

"Ini bukan bentuk gerakan primordial, tetapi kita mempunyai hak untuk memajukan kawasan," kata Laode.

Menurut Marwah Daud, kebesaran sebuah bangsa bisa diamati dari tingkat kemakmuran daerahnya. Indonesia Timur merupakan satu contoh daerah yang dimarjinalisasikan dan diabaikan. Selama ini, masyarakat Indonesia Timur selalu percaya dan menerima sistem pembangunan terpusat.

Pembangunan di kawasan Indonesia Barat sudah lebih dulu mendapat kemajuan dibandingkan kawasan Timur. Padahal, bila diperhatikan, kawasan Indonesia Timur justru masih berpotensi untuk maju, asalkan pemerintah punya program pembangunan yang baik.

"Kawasan Indonesia Timur masih bisa diolah bila teman- teman terdidik mau merancang program ke depan," kata Marwah Daud.

Dalam deklarasi tersebut berisi antara lain bahwa pemerintah harus melakukan koreksi secara total terhadap pembangunan yang tidak adil dan tidak memakmurkan masyarakat yang ada di kawasan Indonesia Timur, sebab hal tersebut bertentangan dengan dasar negara dan konstitusi. Dalam pembangunan, pemerintah seharusnya bersandar pada sebuah komitmen yang tegas mengenai kesejahteraan dan keadilan.

Selain itu, mereka tegas menolak adanya bentuk pemeliharaan konflik sosial seperti yang tengah terjadi dan masih terus dialami masyarakat di kawasan Indonesia Timur, seperti di daerah Maluku. (B10)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044