The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Di Tengah Gejolak Luar Dan Dalam Negeri, Gerakan Islam Lesu

Hilversum, Kamis 13 Februari 2003 15:30 UTC

Intro: Selama ini kalangan Islam yang berdemonstrasi menentang kemungkinan serbuan Amerika ke Irak barulah Partai Keadilan yang dikenal moderat. Bagaimana dengan partai-partai Islam lain, apalagi yang lebih radikal? Sejak serangan teror di Bali, kalangan Islam radikal ini tampaknya terus tiarap, walau pun pemerintahan Megawati sudah tergoyang. Koresponden Jopie Lasut mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Presiden Megawati akan mengirim suatu tim yang dipimpin mantan Panglima TNI Laksamana Purnawirawan Widodo ke delapan negara tetangga Irak. Bagi Irak dan Negara-negara tetangganya Indonesia masih merupakan negara Islam yang bersahabat. Sebaliknya negara-negara barat utamanya Amerika Serikat melihat Indonesia bersifat ragu-ragu dalam mendukung Barat terutama dalam memerangi terorisme.

Negara-negara Barat justru melihat bahwa terorisme dan kelompok Islam ekstrem merupakan ancaman besar bagi Indonesia dalam meniti masa transisi menuju sistem demokrasi modern. Dan bagi mereka, kemampuan Indonesia mengatasi ancaman itu merupakan faktor penting bagi kestabilan keamanan di wilayah Asia tenggara. Indonesia saat ini diakui oleh negara-negara barat sebagai negara terpenting di kawasan Asia Tenggara dalam perang anti terorisme.

Sehubungan dengan itu negara-negara Barat seperti Amerika, melihat TNI satu-satunya lembaga yang bisa diandalkan untuk menghadapi ektremisme Islam dan terorisme di Indonesia. Meski demikian, negara-negara barat ini menyadari sepenuhnya bahwa wajah tentara di Indonesia saat ini sudah bopeng. TNI rusak wajahnya karena terlalu lama mendukung rejim Soeharto yang tidak demokratis. Karena itu Amerika kini berusaha membantu tentara untuk melakukan reformasi internal. Sekaligus dengan itu Amerika dan sekutu-sekutu Baratnya tampaknya sedang berusaha mendorong TNI agar mengambil peran politik kembali dengan mengambil alih kepemimpinan nasional dari tangan Megawati yang dinilai ragu-ragu. Skenario Amerika saat ini tampaknya adalah mendudukkan pemerintahan baru yang didukung TNI dan berani membasmi terorisme di Indonesia. Untuk itu kalangan Islam moderat dan liberal harus dirangkul.

Tetapi yang menjadi masalah bagi kalangan TNI yang pro-Amerika Serikat ialah bahwa wajah Amerika sendiri pun saat ini sudah terluka. Menurut seorang tokoh intelektual Islam Muslim Abdurachman, "Kebencian terhadap sikap politik Amerika memuncak juga di kalangan moderat." Dalam menghadapi Amerika kalangan radikal dan moderat sama, katanya. Muhamadiyah dan NU misalnya mulai menunjukkan rasa kesal mereka terhadap sikap Amerika baik yang menyangkut Irak maupun Palestina. NU dan Muhamadiyah tidak setuju dengan cara-cara kekerasan Amrozi cs tetapi tidak mendukung AS. "Kelompok radikal itu hanya mewakili minoritas umat Islam dan mereka tidak usah ditanggapi secara serius karena akan hilang sendiri," ujar kalangan NU dan Muhamadiyah. Tetapi tidak ada yang mau bekerjasama dengan Amerika. Sebab sebagaimana pernah dikatakan Sutan Sjahrir, pendiri Partai Sosialis Indonesia di tahun 1950an, "Anda tahu kapan Anda mulai bekerjasama dengan Amerika. Tetapi Anda tidak tahu kapan kerjasama itu akan berakhir".

Saat ini memang gerakan-gerakan Islam seolah-olah sedang lesu darah. Di satu pihak mereka harus menghadapi situasi politik dalam negeri yang tidak menentu. Mereka melihat bagaimana pemerintahan Megawati tidak membawa berkah bagi masyarakat. Di pihak lain mereka kesal melihat sikap Amerika Serikat. Umar Abduh, seorang mantan tapol Islam melihat gerakan-gerakan Islam saat ini, kecuali Partai Keadilan, sedang tiarap.

Umar Abduh: Gerakan Islam yang diduga punya militansi, potensi, yang besar ditakuti, ternyata hanya persoalan bom, hanya persoalan mulai disidik oleh Polisi udah pada tiarap semuanya. Itu menandakan gerakan Islam tidak murni. Yang tidak perlu ditakuti. Dan mereka bergerak lantaran ada restu dan koordinasi dengan mereka yang punya keamanan.

Gerakan-gerakan Islam saat ini tahu jalan keluarnya dari kemelut saat ini, kata Doktor Muslim Abdurahman. Mereka tidak tahu mekanismenya. Legislatif, eksekutif dan yudikatif tidak berfungsi dengan baik. De facto Megawati itu presiden. Tapi dia tidak punya pengaruh, bagi Muslim, Islam di Indonesia dewasa ini lelah.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044