Liputan6.com, 20/02/03 21:10 WIB
Musim Kemarau
Kota Ambon Krisis Air Bersih
[Photo: Warga Ambon yang hendak membeli air bersih.]
20/2/2003 01:24 — Dalam empat bulan terakhir, Kota Ambon jarang diguyur hujan.
Sejak Januari ini, warga setempat mengeluh kesulitan mendapat pasokan air bersih.
Beberapa tempat penampungan air kering kerontang.
Liputan6.com, Ambon: Tak ada menjadi masalah, berlebih pun bisa berujung petaka.
Itulah air. Di tengah berita banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, warga
Kota Ambon, Maluku, justru mengalami krisis air bersih sejak awal tahun ini.
Pasalnya, hujan amat jarang mengguyur daerah tersebut sejak empat bulan lampau.
Baru-baru ini dilaporkan, beberapa tempat penampungan air bersih, seperti di
kawasan pertokoan di Jalan A.Y. Patty, sudah dua bulan tak terisi air. Areal
penyimpan air tanah seperti Kebun Cengkeh pun sudah kering kerontang.
Keluhan senada pernah dialami para petani pada Agustus dan September tahun
silam. Kala itu, petani dari Tabanan, Bali, Kendal, Jawa Tengah, dan Banyuasin,
Sumatra Selatan, mengeluhkan persediaan air yang menipis di wilayah mereka [baca:
Tabanan, Kendal, dan Banyuasin Krisis Air].
Bahkan penyusutan debit air akibat musim kemarau membuat 1.000 hektare sawah
di Kecamatan Selemadeg, Tabanan, mengering. Musibah itu juga dialami 93 desa di
Kabupaten Demak, Jateng [baca: Demak Kekurangan Pasokan Air Bersih]. Untuk
memperoleh air bersih warga setempat mesti mendatangkannya dari daerah lain,
karena tidak ada mata air yang dapat dimanfaatkan.(BMI/Tim Liputan 6 SCTV)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|