Liputan6.com, 27/02/03 20:38 WIB
Kasus Ambon
Ratusan Prajurit Kostrad Akan Dikirim ke Ambon
[Photo: Prajurit Kostrad yang akan dikirim ke Ambon.]
27/2/2003 07:02 — Seluruh prajurit hanya bertugas meningkatkan stabilitas keamanan
di Ambon. Menurut KSAD, pengiriman pasukan ini bukan berarti situasi keamanan di
Ambon dinilai belum kondusif.
Liputan6.com, Malang: Kota Ambon, Maluku, belum kembali normal seperti dahulu
kala. Keamanan di sana masih berubah terus dari waktu ke waktu. Dalam rangka
memelihara keamanan dan meningkatkan stabilitas di Negeri Seribu Pulau itulah,
Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat mengirim 700 prajurit dari Batalyon
Artileri Pertahanan Udara RI II Kostrad Malang ke daerah pascakonflik di Ambon.
Langkah ini bukan berarti situasi di sana belum kondusif, namun hanya
mempertahankan keamanan yang sudah berlangsung selama ini. "Jadi, jangan
sampai sudah aman, nanti ada provokator, [lantas] berkelahi lagi," kata Kepala Staf
TNI AD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, saat meninjau kesiapan ke-700 tentara
yang akan ditugaskan ke Ambon.
Ryamizard menegaskan, ke-700 tentara yang bakal diberangkatkan awal Maret
mendatang itu hanya bertugas meningkatkan stabilitas keamanan yang sudah ada.
Namun demikian, segala bentuk disintegrasi terhadap NKRI tak boleh ditolerir sama
sekali. Ratusan prajurit tersebut dipastikan akan terus bertambah, karena
pemberangkatan pasukan pengamanan ke Ambon juga akan melibatkan personel
Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sidoarjo.
Niat senada pun pernah dikumandangkan Pejabat Gubernur Maluku Sinyo Hari
Sarundajang, yang baru memulai tugasnya di Ambon. Dia mengimbau masyarakat
setempat supaya tak kembali berbuat hal-hal yang merugikan diri sendiri [baca:
Pejabat Gubernur Maluku Bertekad Memulihkan Keamanan]. Sebab sejumlah
persoalan masih menanti buat dituntaskan. Misalnya soal pengungsi, rehabilitasi
rumah, hingga perbaikan mental masyarakat.
Beberapa waktu sebelum Sinyo didaulat, kawasan Maluku sempat memanas.
Pertikaian antarwarga Desa Asilulu dan Ureng di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah,
mengakibatkan tiga orang tewas [baca: Bentrokan Antardesa di Maluku, Tiga Tewas].
Selain itu, 18 orang dilaporkan luka-luka dan 25 rumah hangus terbakar.(BMI/Noor
Ramadhan)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|