The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jum'at, 28 Februari 2003

Penembak Misterius Beraksi di Ambon, Satu Warga Tertembak

Ambon, Sinar Harapan - Situasi dan kondisi keamanan yang semakin kondusif di Provinsi Maluku akhir-akhir ini kembali terusik, setelah Umar Tualeka (41), warga Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, tertembak pada dada kanan oleh orang tak dikenal, Kamis (27/2).

Korban saat ini dirawat di RS Kodam Pattimura Ambon, akibat luka tembak pada bagian dada. Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Letkol Inf Yudi Zanibar, yang dikonfirmasi SH, Jumat (28/2), mengungkapkan bahwa penembakan tersebut terjadi dalam hutan Desa Pelauw, pada saat korban mencari buah durian dalam hutan tersebut.

"Berdasarkan penuturan sejumlah saksi kepada kami, ternyata pada saat korban mengumpulkan buah durian dalam kebunnya, tiba-tiba muncul dua orang tak dikenal dan langsung menodongkan pistol rakitannya ke arah korban, namun belum sempat korban berbicara kedua orang tersebut langsung menembaknya," jelas Yudi Zanibar.

Setelah tertembak, korban langsung berusaha mencari perlindungan dan pertolongan dengan cara bersembunyi di balik semak-semak. "Waktu itu, memang pelaku terus mengejar korban namun korban akhirnya bisa selamat dari kejaran para pelaku. Merasa aman korban pun langsung berteriak minta tolong dan akhirnya sejumlah warga yang mendengar teriakan korban datang menolong serta segera mengevakuasi korban ke RS Kodam Pattimura di Ambon," paparnya.

Menyangkut identitas para pelaku, Yudi Zanibar mengaku hingga kini pihaknya belum dapat mengidentifikasi pelaku secara jelas. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap luka yang ada pada tubuh korban, diperkirakan pelaku menggunakan senjata rakitan.

"Kalau kita lihat proyektil dari hasil pemeriksaan laboratorium, diperkirakan senjata yang digunakan tidak memiliki alur atau merupakan senjata rakitan," katanya.

Zanibar beralasan jika dilihat dari luka yang diderita korban, proyektilnya tidak keluar dari tubuh korban tetapi justru bersarang di dada kanan korban. "Tembakannya kena di dada kanan bagian atas, tetapi pelurunya nyasar di bagian dada kanan sebelah bawah. Dan ini bukan senjata asli sebab jika kalau pelaku menggunakan senjata asli, lukanya pasti lebih parah, apalagi korban tertembak hanya dalam jarak lima meter," jelas Zanibar.

Media Belum Seimbang

Sementara itu di Jakarta, pengamat Maluku Thamrin Amal Tamagola mengingatkan peranan media massa dalam konflik di Ambon selama ini tidak hanya memberikan kontribusi positif, tetapi juga negatif. Hal itu karena media di Ambon belum profesional dan masih berorientasi pada peluang bisnis ketimbang memberikan kontribusi yang positif bagi perdamain di Ambon.

Fungsi media padahal berupaya menciptakan iklim yang kondusif serta tidak memihak kepada pihak manapun juga, kata Thamrin usai diskusi "Media dan Konflik di Ambon" yang diselenggarakan oleh Radio 68H, Kamis (27/2).

Ia menilai ada media di Maluku yang yang selama konflik berlangsung justru berpihak kepada salah satu kelompok akibat adanya garis demarkasi yang membelah wilayah Ambon menjadi merah dan putih. (izc/*)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044