SINAR HARAPAN, Jum'at , 31 Januari 2003
Ledakan "Bom Jepang" Mayat Korban Sulit Diidentifikasi
Ambon, Sinar Harapan - Menyusul ledakan bom yang menewaskan delapan warga
Dusun Mamua, Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu
(29/1) malam, maka hingga Jumat (31/1) pagi aparat keamanan dari unsur TNI dan
Polri hanya berhasil mengumpulkan organ tubuh dari tujuh korban secara lengkap.
Kepada SH, Jumat pagi, Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon dan Pulau-pulau
Lease, Letkol Infanteri Yudi Zanibar mengatakan kendati para korban teridentifikasi,
namun ledakan dahsyat itu mengakibatkan seluruh organ tubuh korban hancur
berantakan sehingga hanya tujuh korban yang seluruh organ tubuhnya berhasil
dikumpulkan secara lengkap.
"Sedangkan satu korban lainnya organ tubuhnya yang ditemukan tidak lengkap sebab
hingga saat ini kepalanya tidak diketemukan," ungkapnya. Diungkapkannya, sebelum
tempat kejadian tersebut dibersihkan maka aparat keamanan juga telah berupaya
menciptakan rasa aman di tempat tersebut sebab menyusul ledakan itu telah
menimbulkan kepanikan masyarakat kawasan tersebut.
"Saya juga mau mengingatkan warga masyarakat Pulau Ambon dan sekitarnya agar
ledakan bom tersebut tidak lagi terulang di tengah masyarakat dan menjadikan
peristiwa tersebut sebagai sebuah hikmah bersama," Yudi Zanibar berharap.
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Polda Maluku, AKBP Max Alfons yang
dikonfirmasi SH, Kamis (30/1) di Mapolda Maluku, menjelaskan kronologis kejadian
tersebut berawal ketika para korban mengambil bom dari rumah salah satu warga
yang bernama Muhamad Diah yang sudah ditanam dalam tanah selama enam bulan.
"Bom tersebut kemudian dibawa ke tepi pantai dengan alasan hendak dibawa ke
Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, namun ternyata bom tersebut digergaji oleh
para korban di tepi pantai," jelasnya. Dikatakan, pada saat bom peninggalan Jepang
tersebut sementara digergaji maka tiba-tiba bom itu meledak dan menewaskan
kedelapan warga yang sedang menggergaji bom tersebut.
Alfons mengungkapkan, tim penyidik dari Polda Maluku yang mendatangi Tempat
Kejadian Perkara (TKP) berhasil menemukan sejumlah barang bukti diantaranya satu
lempeng potongan besi berukuran 30 cm. Kedelapan korban ledakan tersebut terdiri
atas Beang Paukuma (40), Ahmad Soga (35), La Sitima (30), La Udin (30), La Inta
(50), Hama Kasim (28), La Udju (38), serta La Umar (30). (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|