The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jum'at , 31 Januari 2003

Jamaah Islamiyah Selalu Berada di Daerah Konflik

Denpasar, Sinar Harapan - Markas organisasi Jamaah Islamiyah (JI) sejak tahun 1999 lalu telah berpindah dari Malaysia ke Solo, dan Ustad Abu Bakar Ba'asyir duduk sebagai Pimpinan atau Amir. Konsep kegiatan JI ada dua, yakni melakukan aksi jihad seperti di daerah konflik Ambon dan Poso, serta pengeboman, termasuk yang terjadi di Bali 12 Oktober 2002 lalu.

"Sejak tahun 1999 Jamaah Islamiyah sudah pindah dari Malaysia ke Solo," tegas Ketua Tim Investigasi kasus bom Bali Irjen Pol Made Mangku Pastika kepada wartawan, Kamis (30/1) siang di Denpasar. Ia menyebutkan, secara formal JI tidak ada di Indonesia, namun secara informal keberadaan JI ada di Indonesia. Hal ini ditandai dengan dokumen yang berhasil ditemukan petugas di Solo dan berdasarkan keterangan saksi.

"Di mana ada daerah konflik, mereka (JI) pasti ada," ucap Pastika seraya membeberkan tentang keterlibatan anggota JI di daerah konflik seperti Ambon dan Poso. Ia mencontohkan tersangka Ali Imron yang ikut berjuang di Ambon, sedangkan tersangka Amrozi berkali-kali memasok bahan peledak.

Pastika kembali menyatakan keyakinannya bahwa Abu Bakar Ba'asyir diduga terlibat dalam berbagai peristiwa kerusuhan di daerah konflik, termasuk dalam aksi pengeboman di Bali. Indikasinya adalah dokumen yang ditemukan polisi di Solo dan keterangan dari tersangka kasus bom Bali seperti Muklas alias Ali Gufron, Amrozi, Imam Samudra alias Abdul Aziz dan Ali Imron.

Dari dokumen maupun keterangan para tersangka kasus bom Bali diketahui bahwa semua kegiatan JI harus dilaporkan kepada Abu Bakar Baasyir. Kendati demikian, tambah Pastika, petugas belum menetapkan Abu Bakar Baasyir sebagai tersangka dalam peristiwa pengeboman di Bali tersebut, karena masih mengumpulkan bukti lainnya. "Kita akan mencari bukti lain," paparnya sembari menambahkan, Abu Bakar Ba'asyir masih calon tersangka kasus bom Bali.

Pastika menjelaskan, saat ini tim investigasi kasus bom Bali masih terus memburu tangan kanan Abu Bakar Baasyir yakni Zulkarnaen alias Arif Sunarso dan Saad. Kedua orang ini diketahui banyak menyimpan rahasia tentang kegiatan JI. "Zulkarnaen ini tangan kanan Ba'asyir dan semua operasi besar harus sepengetahuannya," imbuh Pastika. Selain berupaya menangkap para tersangka lainnya, tim investigasi kasus bom Bali juga kini tengah merampungkan pemberkasan para tersangka. (cmg)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044