SINAR HARAPAN, Rabu , 5 Februari 2003
Maluku Dapat Jatah 4.217 Guru Bantu
Ambon, Sinar Harapan - Dunia pendidikan di Provinsi Maluku boleh berlega hati,
pasalnya Departemen Pendidikan Nasional telah mengalokasikan 4.217 guru bantu
yang bala ditempatkan di provinsi seribu pulau ini.
"Penempatan sejumlah guru bantu alias kontrak tersebut bakal mengatasi
kekurangan tenaga pengajar yang selama ini dirasakan di sekolah-sekolah," jelas
Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs Lukas
Pattiasina kepada SH, di Ambon, Rabu (5/2).
Dikatakan, jumlah guru bantu yang dialokasikan oleh Departemen Pendidikan
Nasional di provinsi Maluku sebanyak 4.217 orang dan jumlah ini melebihi kebutuhan
Provinsi Maluku saat ini yang hanya tercatat sebanyak 4.019 orang.
"Kabupaten Maluku Tengah akan mendapatkan alokasi guru bantu sebanyak 2.204
orang dengan rincian guru TK sebanyak 82 orang, SD 1.824 orang, SLTP 140 orang,
SMU/SMK 158 orang, Kabupetan Maluku Tenggara mendapat jatah sebanyak
sebanyak 441 orang yang terdiri atas guru TK lima orang, SD 285 orang, SLTP 71
orang, SMU/SMK 80 orang dan SLB empat orang," rincinya.
Kabupaten Pulau Buru akan mendapatkan alokasi guru bantu sebanyak 720 orang
dengan rincian guru TK 15 orang, SD 550 orang, SLTP 90 orang, SMU/SMK 78 orang
dan SLB empat orang.
Kabupaten Maluku Tenggara Barat mendapat jatah guru bantu sebanyak 583 orang
yang terdiri dari guru TK 20 orang, SD 400 orang, SLTP 85 orang, SMU/SMK 78
orang dan SLB empat orang.
"Sedangkan Kota Ambon mendapat jatah 254 guru bantu yang terdiri dari TK 19
orang, SD 161 orang, SLTP 18 orang, SMU/SMK 56 orang dan SLB tujuh orang,"
tambahnya.
Pattiasina menjelaskan, selama berlangsungnya program guru kontrak tersebut tidak
akan ada pengangkatan guru baru, walaupun begitu persoalan tersebut dikembalikan
menjadi kewenangan dari pemerintah kabupaten/kota setempat sesuai kebutuhan
masing-masing daerah.
"Kita berharap pasca Pemilu tahun 2004 ada perubahan kebijakan politik sehingga
mereka ini nantinya akan diangkat menjadi guru tetap," ujar Pattiasina.
Ditambahkan, para guru ini akan mulai dipekerjakan pada bulan Maret 2003 dengan
lama kontrakan selama tiga tahun dan digaji sebesar Rp 400 ribu setiap bulan. (izc)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|