SINAR HARAPAN, Jum'at, 04 April 2003
OPM Serang Makodim Jayawijaya, Tiga Tewas
Jayapura, Sinar Harapan - Markas Kodim (Makodim) 1702 Jayawijaya di Wamena,
Jumat (4/4) dini hari pukul 01.30 WIT diserang oleh sekelompok orang yang
menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka
(TPN-OPM). Akibatnya terjadi baku tembak antara anggota Makodim dengan
penyerang.
Tiga orang tewas dan satu luka-luka dalam insiden itu. Ketiga korban tewas adalah
dua anggota TNI organik Kodim 1702 Jayawijaya dan seorang dari pihak TPN-OPM.
Jenazah mereka saat ini berada di RSUD Wamena.
Pihak TPN-OPM sebanyak 15 orang diduga dari kelompok pimpinan Titus Murib,
melakukan penyerangan pada saat aliran listrik di Kota Wamena padam. Mereka
berhasil membongkar gudang senjata dan membawa 38 pucuk senjata berbagai jenis,
di antaranya 13 pucuk M-16, 22 pucuk SP2, 3 pucuk Sten, serta ribuan amunisi
(peluru).
Kapendam XVII/Trikora, Mayor CAJ GT Situmorang, ketika dihubungi SH per telepon
Jumat (4/4) pagi membenarkan adanya penyerangan tersebut. Diperoleh keterangan,
dua anggota TNI yang tewas dalam kontak senjata tersebut adalah Pasi Teritorial
Kodim 1702 Lettu Napitupulu dan Sertu Ruben Lena.
Dari pihak TPN-OPM seorang tewas bernama Islae Murib, sedangkan seorang lagi
yang luka-luka dibawa lari oleh teman-temannya.
Senjata yang digunakan oleh para penyerang belum diketahui karena ketika kontak
senjata dalam keadaan gelap akibat aliran listrik padam. Namun dari TPN/OPM
tertinggal tiga jaket, dua tas berisi obat-obatan, dua parang, satu linggis, dan dari
saku korban tewas Islae Murib ditemukan sepuluh butir amunisi M-16.
Sementara itu Pangdam XVII/Trikora, Brigjen Nurdin Zainal, didampingi Asintel
Kolonel CPL Mardjono dan Asisten Operasi Kolonel Inf. Sudirman Kadir, Jumat hari
ini sekitar pukul 06.00 WIT berangkat ke Wamena dengan helikopter (penerbangan
sekitar 40 menit dari Jayapura) untuk meninjau langsung di lokasi kejadian.
Menurut beberapa sumber di Wamena yang dihubungi SH, diperoleh keterangan
bahwa sebelum kejadian tersebut, pada malam sebelumnya (Kamis, 3/4), sekitar
pukul 19.30 WIT masyarakat setempat mendengar satu kali tembakan di sekitar
Bank Mandiri. Tidak diketahui tembakan tersebut berasal dari mana dan siapa yang
melakukannya.
Situasi pada Jumat pagi di Kota Wamena yang terletak di Lembah Baliem itu normal
dan masyarakat tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Perkantoran, sekolah dan
toko-toko tetap dibuka. Di Pasar Wamena, para pengunjung tetap ramai, masyarakat
Suku Dani terlihat membawa dagangan hipere (ubi jalar) dan keladi, makanan pokok
mereka sehari-hari untuk diperjualbelikan.
Kadispenad Brigjen Ratyono menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Jayawijaya
itu menunjukkan bahwa sayap bersenjata OPM sudah mulai melakukan tindakan fisik
yang selama ini belum begitu mencolok terlihat. Peristiwa yang terjadi Jumat tadi pagi
itu, telah merupakan indikasi keberanian mereka karena sudah menyerang instalasi
militer. Menurut Ratyono, peristiwa itu menunjukkan bahwa OPM ingin mempercepat
keinginan mereka. Untuk itu ia meminta supaya pemerintah pusat cepat merespons
masalah tersebut sedangkan TNI khususnya TNI AD siap setiap saat secara
operasional. ”Hanya kring-nya (perintah-red) kan dari pemerintah pusat,” ujar
Ratyono. (hen/ded/edl)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|