The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 13 Februari 2003

Hendriks Wakili Indonesia Bangun Dialog AS-Irak

Ambon, Sinar Harapan

Salah satu tokoh agama Kristen dari Kota Ambon yaitu Pendeta Dr Ny Eta Hendriks, akan menjadi wakil Indonesia dalam Delegasi Dewan Gereja-Gereja Reformasi Se-Dunia untuk membangun dialog antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Irak.

Kepada SH, di Ambon, Kamis (13/2), Pendeta Eta Hendriks menjelaskan bahwa dirinya akan berangkat dari Jakarta 14 Februari menuju Kota Amman, Yordania, dan di sana akan bergabung dengan sekitar 30 pendeta lainnya dari seluruh dunia kemudian menuju Kota Baghdad.

"Sebelumnya saya bersama rekan-rekan pendeta yang tergabung dalam Delegasi Dewan Gereja-Gereja Reformasi sedunia juga telah menemui Presiden Amerika Serikat George W Bush dalam rangka melakukan pembicaraan guna menghentikan perang," jelasnya.

Kini giliran delegasi menemui Presiden Saddam Husein guna menyampaikan hal yang sama. "Delegasi Dewan Gereja-Gereja Reformasi sedunia memandang jika terjadi perang antara Amerika Serikat dengan Irak, maka yang akan menderita adalah rakyat Irak sehingga kami tidak ingin melihat penderitaan tersebut," tandasnya.

Dikatakan, perang hanya akan berakibat buruk kepada anak dan perempuan di masa depan sehingga Dewan Gereja-Gereja Reformasi sedunia berupaya untuk menggalang kekuatan menolak perang dengan alasan apapun. "Jika memang pilihan untuk perang tak bisa dihindari lagi maka kami menyatakan siap untuk menjadi tameng hidup demi anak-anak dan kaum perempuan di Irak agar tidak menderita akibat perang tersebut," paparnya.

Eta Hendriks memandang setiap kemajemukan bukanlah untuk melahirkan dorongan saling melenyapkan melainkan untuk membangun dialog dan kerja sama yang saling menguntungkan. "Sebab diyakini sungguh bahwa bangsa yang beradab

adalah bangsa yang menyelesaikan setiap permasalahan internal dan eksternalnya dengan jalan dialog dan bukan dengan jalan perang dan kekerasan," tandasnya.

Oleh karena itu, setiap bangsa di dunia ini memiliki hak untuk hidup tentram dan sejahtera dan sebab itu tidak dapat dijadikan korban dan tumbal oleh bangsa lain untuk alasan apapun. Ia juga memandang perang dan kekerasan akan menghancurkan kemanusiaan, lingkungan hidup dan peradaban dunia yang berdampak bukan hanya kepada pihak-pihak yang terlibat langsung melainkan juga mengganggu keharmonisan dan stabilitas global. (izc)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044