The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Suara Merdeka


Suara Merdeka, Rabu, 9 April 2003

Berita Utama

Penyandang Dana Ambon Terlibat Penjualan Amunisi
Terkait Penyitaan 4.320 Butir Peluru

SOLO - Penyitaan amunisi sebanyak 4.320 butir kaliber 5,5 mm berikut 19 butir peluru jenis AK, FN, M-16 dan revolver di Banyumas, masih diusut. Jajaran kepolisian Solo yang kali pertama mengungkap kasus tersebut terus menyelidiki siapa yang sebenarnya memesan ribuan butir peluru aktif itu.

Sebelum barang bukti itu disita, berikut ditangkapnya tiga tersangka di Banyumas, bahan peledak tersebut akan dijual di Solo.

Meski rencana transaksi penjualan bahan peledak di kawasan terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (2/4) lalu tercium petugas, kasus itu baru terbongkar setelah ketiga tersangka, yaitu Endang Rukmana (45) warga Cimahi, Bandung, Dadang S (46) warga Cecendo, Bandung, dan Atang S (41) warga Bekasi, tertangkap sewaktu mengendarai mobil Kijang menuju Rawalo, Banyumas.

Ketiga tersangka yang ditahan di Polwil Banyumas tersebut rupanya memiliki peran berbeda. Endang Rukmana bertindak sebagai pengemudi kendaraan, Atang yang dipercaya untuk menyerahkan amunisi, sedangkan Dadang sebagai pemilik peluru yang mencapai ribuan butir tersebut.

Selain sebagai pemilik amunisi, Dadang S (46) juga teridentifikasi sebagai penyandang dana dalam pengiriman amunisi ke Ambon. "Ribuan butir peluru yang disita polisi itu yang tidak terkirim ke Ambon," papar Dadang seperti dikutip Kasatserse Polresta Surakarta AKP Masrur, kemarin.

Masrur yang sempat menginterogasi ketiga tersangka juga mengetahui Dadang masuk dalam organisasi keagamaan garis keras. Hanya Masrur tanpa menyebut nama organisasi yang menjadi tempat perjuangan Dadang.

Berbagai kemungkinan tentang motif dan siapa yang memiliki peran di balik penjualan ribuan butir peluru itu masih diselidiki. Bahkan, Kapolwil Surakarta Kombes Pol Drs Hasyim Irianto SH menolak untuk berkomentar dengan alasan perkara itu di-back up Polda Jateng.

"Yang jelas kasus itu masih dikembangkan," papar dia usai melantik Kapolresta Surakarta AKBP Drs Lutfi Lubihanto, Senin (7/4) lalu.

Terlacak di Handphone

Selain membeberkan peran Dadang, polisi rupanya dapat mencatat sejumlah nama tokoh yang dimungkinkan memiliki hubungan dengan kasus ini.

Setidak-tidaknya setelah menangkap tiga tersangka itu, aparat kepolisian dapat mengetahui sejumlah nama yang masih tersimpan di handphone milik Dadang, termasuk ada yang namanya Abu. "Hanya sewaktu ditanya apakah itu Abu Bakar Ba'asyir, Dadang mengelak dengan alasan itu nama temannya," papar Masrur.

Tim gabungan Polresta Surakarta, Polwil Banyumas, dan di-back up Polda Jateng yang terus mengusut kasus ini sebenarnya tidak bekerja sendirian. Semula memang ada informasi soal kasus itu dari Badan Intelijen Negara (BIN) Pusat, termasuk rencana penjualan ribuan amunisi yang akan dilangsungkan di Solo. (G11-29t)
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batu_capeu
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044