Pembersihan Wartawan Di Media Indonesia


Jakarta, 15 Sep (KdP),-

Kerusuhan 27 Juli rupa-rupanya dijadikan momentum pembersihan oleh pemerintah. Politik sapu bersih itu dilakukan di mana-mana. Mulai dari tubuh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, media massa, hingga merasuk ke kampus-kampus tempat para aktivis pro-demokrasi berkumpul. Tak lupa pula LSM yang selama ini bersuara kritis terhadap pemerintah.

Pembersihan terhadap wartawan baru-baru ini terjadi di koran Media Indonesia.Benny K. Harman, salah seorang Koordinator Reportase koran beroplah 100.000 eksemplar itu, kini posisinya dipindah ke bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Lelaki berambut keriting itu juga dikenal sebagai Kepala Divisi Jaringan YLBHI. Ia secara resmi menduduki pos barunya pada awal Agustus. Menurut sumber KdP, Benny dipindah lantaran bos Media, Surya Paloh, tidak senang bila ada wartawannya yang juga aktivis.

Benny memang dikenal kritis dalam soal penulisan. Tulisannya yang berjudul "Ingat Jawa Timur, Ingat Marsinah dan Nipah" sempat membuat geram Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman. Bahkan Jend. Hartono saat menjabat sebagai Kasospol ABRI sempat memperingati Benny tatkala berkunjung ke Media.

Sebelum pemindahan ini terjadi sempat beredar desas-desus yang mengatakan bahwa Benny akan dipindahtugaskan sebagai Kepala Biro Jawa Barat yang berkedudukan di Bandung. Tapi entah kenapa rencana itu mendadak dibatalkan.

Politik pengucilan ini mengingatkan kita saat beberapa wartawan muda mendeklarasikan berdirinya Aliansi Jurnalis Independen. Saat itu beberapa aktivis AJI mendapat perlakuan semena-mena dari majikannya.

Saat itu, di Majalah Forum Keadilan dua orang wartawan muda yang handal Imran Hasibuan dan Ayu Utami mendadak dipindahkan ke posisi litbang oleh Karni Ilyas. Padahal beberapa tulisan Ucok --panggilan akrab Imran-- di Forum banyak dipuji orang. Tapi Karni yang menjabat Pemimpin Redaksi tidak mau tahu.

Masih di Forum, Santoso yang juga pernah bekerja di harian Bisnis Indonesia dipecat oleh Karni. Alasan pemecatan itu adalah karena Santoso tidak mau meninggalkan jabatan Sekjen AJI. Parahnya, Karni yang juga anggota ICMI itu pernah hendak menjebak Santoso tatkala ia sedang diburu aparat keamanan lantaran menerbitkan majalah Forum Wartawan Independen."Bagus nggak berhasil," ujar Tedy, karib Santoso.

Sikap mencla-mencle Karni memang sudah terkenal sejak lama. Pernah seorang wartawan ditugasi olehnya untuk mewawancarai Xanana Gusmao di LP Cipinang, tapi saat si wartawan berhasil dan menyerahkan transkip wawancara tiba-tiba Karni menolak untuk memuatnya.

Andreas Harsono wartawan harian berbahasa Inggris The Jakarta Post juga tak diperpanjang kontraknya. Dugaan waktu itu karena pria berkulit putih yang lancar berbahasa Inggris ini adalah salah seorang motor penggerak AJI.

Dua wartawan gesit yang juga mendapat cobaan adalah Satrio Arismunandar dan Dhea Prakasa Yoedha, keduanya pendiri AJI. Mereka dipaksa menandatangani surat pengunduran dirinya dari Kompas.Karena merasa tidak enak dengan rekan wartawan lainnya di Kompas, akhirnya surat itu ditandatangani. "Saya rasa pekerjaan tidak hanya di Kompas," urai Yoedha saat itu. "Dan saya pun tidak menyesal," sambungnya.

Padahal sebelumnya Satrio sempat mau dipindahkan ke Hotel Santika milik Kompas. Tapi rupanya Harmoko mendengar rencana itu, Ketua Golkar itu lantas dengan tegas memerintahkan Jacob Oetama, Pemred Kompas, untuk membersihkan korannya dari para aktivis. Jacob pun tak berkutik. "Anda harus mengerti dong, ada ribuan mulut menganga di bawah saya," jawab Jacob saat ditanya berkaitan dengan hal tersebut.

Aktivis AJI lainnya juga mendapat perlakuan semena-mena dari majikannya. Hasudungan Sirait dipaksa pindah ke posisi Litbang tempatnya bekerja di harian ekonomi Bisnis Indonesia. "Yah inilah resiko kami yang mencoba melawan arus besar kekuasaan," ujarnya pada KdP.

Tapi rupanya Tuhan Maha Adil, penyingkiran mereka tidak membuat dapur mereka berhenti berasap. "Buktinya saya masih hidup", ujar Satrio yang kini sedang menyelesaikan S2 di jurusan Ketahanan Nasional Universitas Indonesia. ***(mk1)

Kabar dari PIJAR Information Service Published by: PIJAR Indonesia Send your subscription to: kdpnet-admin@usa.net PGP Public Key available on request