Berikut ini surat pembaca Waspada Online yang memprotes pemberitaan Waspada Online yang berjudul "Sekitar 110 ribu Taipan "lari" ke luar negeri agar segera pulang"
Redaksi Yth.,
Saya seorang WNI keturunan yang sedang menimba ilmu di Jerman, melihat setelah beberapa kali media massa mengeluarkan pernyataan-pernyataan pejabat-pejabat, maupun golongan elit masyarakat yang menghimbau kepada pengusaha WNI keturunan, yang melarikan diri keluar negri, untuk kembali ke tanah air dan membangun kembali usaha mereka agar ekonomi Indonesia bisa berjalan kembali, adalah sangat tidak etis dan sangat meremehkan sekali terhadap harga diri dan martabat golongan WNI keturunan, karena himbauan ini tidak disertai dengan permintaan maaf, penyesalan dan janji, bahwa tragedi ini tidak akan terulang kembali di masa depan, yang sungguh-sungguh dari pemerintah Indonesia secara resmi.

Ketika tragedi 13-15 Mei terjadi saya ada di Jerman, saya tidak mengalami kejadian ini secara langsung, tapi saya mencoba menempatkan diri dan mencoba merasakan penderitaan korban-korban yang berada di Indonesia pada waktu itu. Karena saya sendiri adalah seorang WNI keturunan, saya bisa merasakan apa yang mereka alami selama kerusuhan itu terjadi, saya juga sering dicekam perasaan itu selama saya berada di Indonesia. Keluarga saya sendiri bebas dari tragedi ini, Puji Tuhan, kami tidak mengalami kerugian apa pun, baik harta maupun jiwa, karena keluarga saya tinggal di luar kota Jakarta.

Setelah 32 tahun mengalami diskriminasi dan beberapa kali menjadi kambing hitam, saya rasa pemerintah sudah selayaknya mengungkapkan permintaan maaf dan jaminan keamanan secara resmi kepada para korban yang sekarang masih berada di luar negri, kalau pemerintah mengharapkan mereka kembali ke Indonesia.

Mudah-mudahan semua ini tidak akan terulang kembali, dan seluruh rakyat Indonesia bisa hidup damai dan tentram, tidak memandang ras, agama, suku atau golongan, bahu membahu membangun Indonesia menuju ke masa depan yang lebih cerah.

Lie Tjie Pouw Berlin, Jerman
Issue Regarding Ethnic Chinese

Hi, I read your article "Sekitar 110 ribu Taipan "lari" ke luar negeri agar segera pulang". Let me tell you what I think. It is ashame of Indonesian people and your government to think it that way. The Indonesian people and their government should make official apology to all ethnic Chinese of the incident happened on last May. And make a promise not ever and ever again to let that kind of shameful behavior to happen.

It seems to me that the calling for them to come back is because you need their hard working money. It is beyond me that after the rioting, rooting and killing, Indonesian people can still feel not guilty of doing this kind of things. Where is your religious teaching? If you do this to jews, the whole world will look at you and put you on trial. Just because they are Chinese, you think you can do whatever you want. Where is the human right? This behavior won't just encourage the ethnic Chinese to leave, but also discourage foreign investment to invest in this non-civilized country.

Yani Djoko.
Kanada
Taipan "Lari" Ke Luar Negeri

Redaksi, Pemakaian kata "lari" dalam tulisan anda saya nilai tidak pada tempatnya, mereka bukan "lari" seolah olah terkesan pengecut, tapi mereka menyelamatkan diri dengan mengevakuasikan keluarganya ke luar negeri, karena mereka menilai negara tetangga lebih menghormati mereka sebagai bagian dari suatu "society" yang mempunyai hak hidup (not fear of life)....jangan salahkan para taipan kalau mereka memarkir dana di luarnegeri,,,,dari sudut pandang mana juga, itu adalah keputusan terbaik buat mereka.

Thanks, semoga warga negara kita semakin sadar,,,,,,, wassalam,

Selvy
Australia
IHCC - Indonesian Huaren Crisis Center
http://www.oocities.org/CapitolHill/4120

Back to Bilik Opini