Home | Refleksi Sinema |
Jersey Girl (2004)Menjadi Ayah SendirianMenjadi ayah yang baik, dengan dukungan seorang istri, tidaklah gampang. Menjadi ayah yang baik, tanpa dukungan seorang istri - itulah tantangan yang menimpa Ollie Trinke dalam film arahan Kevin Smith, Jersey Girl. Ollie (Ben Affleck), wartawan musik di New York, kehilangan istrinya saat sang istri melahirkan putri sulung mereka, Gertie. Awalnya Ollie berusaha mengubur kepedihannya dalam kesibukan kerja, dan menitipkan Gertie pada kakeknya, Bart. Namun, akhirnya Bart mendesak Ollie merawat sendiri anak itu. Stres menyeimbangkan pekerjaan dan urusan merawat anak membuatnya melontarkan pernyataan kurang ajar dalam sebuah jumpa pers sehingga karir dan reputasinya berantakan. Ollie terpaksa pindah ke New Jersey, bergabung dengan Bart, dan bekerja sebagai petugas kebersihan jalan seperti ayahnya itu. Dalam sebuah monolog menyentuh di depan si bayi yang terbaring di boks, Ollie bertekat menjadi ayah terhebat bagi Gertie. Jersey Girl selanjutnya memaparkan jatuh-bangun upaya Ollie. Saat Gertie bertumbuh menjadi gadis kecil yang cerdas (diperankan dengan bagus oleh Raquel Castro), diam-diam Ollie masih memendam impian untuk memulihkan kembali kejayaan karirnya. Namun, dengan dukungan ayahnya dan seorang petugas rental video yang agresif, Maya (Liv Tyler), ia memperoleh perspektif yang lebih sehat tentang kehidupan, cinta-kasih, pekerjaan dan sosok ayah. Bagi orang tua (khususnya ayah) yang keranjingan kerja, film ini mengajak kita mempertimbangkan kembali pertanyaan ini: Mana yang mesti diprioritaskan, keluarga atau pekerjaan? Tak jarang kita bergegas mengejar sukses dalam karir dengan alasan demi kesejahteraan keluarga (anak). Namun, nyatanya, persepsi kita tentang kesejahteraan belum tentu selaras dengan persepsi keluarga (anak) kita. Tanyakan saja pada Gertie. *** -- Dimuat di Bahana, Desember 2005. |
Home | Film Favorit | Email |
© 2005 Denmas Marto