Tak terasa, tiga tahun sudah mengikuti perjalanan Frodo dan kawan-kawan. Setelah menuntaskan bukunya dan menikmati film pamungkasnya, aku memutuskan menyusun halaman khusus ini. Seperti halnya Narnia, Dunia Tengah akan menjadi tempat yang terus-menerus kukunjungi -- bertemu dengan "kawan-kawan" lama, menyusuri tempat-tempat persinggahan serba ngangeni, sambil memetik pelajaran dan hikmat berharga. Di sini aku ingin mencatat kesan-kesan dari kunjungan-kunjungan itu, baik melalui novel maupun filmnya, mundur mulai dari Mordor.... Thanks to Prof. Tolkien and Mr. Jackson!
09/06:
Yakobus menguraikan secara ringkas, "Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." Di tempat lain ia melanjutkan, "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi." Karenanya, sungguh ganjil, Gollum merupakan sosok paling menjijikkan [Kalau gerombolan orc itu sih sudah di luar batas menjijikkan! 8-)], namun sekaligus paling gampang mengundang simpati, sepanjang kisah epik ini. Memandang wajahnya, kita memandang kebobrokan yang menunggu kita bila kita terus menuruti bujukan dosa. Menyimak kepribadiannya yang belah, kita menyimak pergumulan yang tiap-tiap hari juga mesti kita hadapi, pergumulan untuk "menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa." Kata-kata Gandalf tentang Gollum dalam B3: "Tapi dalam hati aku sudah menduga bahwa Frodo dan Gollum akan bertemu sebelum akhir cerita. Demi kebaikan, atau demi kejahatan. Tapi aku tak mau membahas Cirith Ungol malam ini. Aku mengkhawatirkan pengkhianatan; pengkhianatan oleh makhluk malang itu. Tapi apa yang harus terjadi biarlah terjadi. Ingat saja bahwa seorang pengkhianat bisa mengkhianati dirinya sendiri dan berbuat suatu kebaikan tanpa sengaja. Kadang-kadang hal semacam itu bisa terjadi."
Ia percaya bahwa keluarga, rumah dan pekerjaan adalah jantung kehidupan kita. Pekerjaan berarti semua yang dilakukannya, bukan hanya yang mendatangkan penghasilan. Baginya, keluarga, rumah dan pekerjaan adalah hal-hal saleh yang lebih menyenangkan hati Allah daripada “perbuatan baik” lainnya. Hidup keluarga!
© 2004 Denmas Marto |