Tidak Menonjol, Namun Penting
"Tetapi
Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus,
suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." (1 Kor. 12:18) Ketika
menggambarkan jemaat sebagai tubuh dalam 1 Korintus 12, Paulus
mengungkapkan salah satu masalah yang akan muncul: keminderan anggota
yang merasa dirinya tidak menonjol. Kaki, misalnya,
merasa minder karena dia bukan tangan. Bisa dimaklumi. Tangan lebih
menonjol daripada kaki. Telah banyak ditulis lagu tentang tangan;
iklan-iklan televisi ditujukan untuk tangan yang halus; pahatan klasik
pun dibuat dalam bentuk “tangan yang berdoa” – oh, segalanya untuk
tangan! Siapa coba yang pernah bernyanyi tentang kaki atau menyematkan
bros berbentuk kaki? Namun, Allah
memperingatkan kita agar tidak merasa minder. Mengapa? Jika seseorang
merasa minder, dia akan menarik diri dan membuat dirinya tidak berfungsi.
Akibatnya, dia akan merampas persediaan tubuh. Dia juga menentang maksud
Allah yang berdasarkan kedaulatan-Nya telah menempatkan dirinya di dalam
jemaat dengan suatu tujuan khusus. Memang ada
sebagian anggota tubuh yang lebih menonjol, namun tidak semestinya kita
merasa minder dan merendahkan panggilan kita serta menyimpan
“satu-satunya talenta” kita. Tiga tulang yang sangat kecil pada
telinga – malleus, stapes dan incus – memungkinkan
kita mendengar. Siapa pula pernah memikirkan air liur? Tetapi, tanpa air
liur kita akan tercekik setiap kali makan. © 2003 Denmas Marto |