LEAFLET DPCU KOTA CIREBON

Pengantar: Selain Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon juga menerbitkan secara rutin Leaflet untuk kepentingan sosialisasi Program Siklus ke-6. Berikut ini di muat Leaflet Edisi 2 / Juni 2003, dengan kontibutor dari Dinkes, MCR, dan Kabid Sosbud Kota Cirebon. (idjaz).
 

Editorial (Sista – District Faciliator)

 

Dalam usaha meningkatkan pemahaman, kepekaan, pengetahuan dan sikap masyarakat sasaran dalam Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana, Gender serta kependudukan dan Pembangunan. Departemen Kesehatan, BKKBN, dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan telah mengembangkan dan mencetak berbagai bahan KIE.

 

Pada triwulan pertama telah didistribusikan leaflet, booklet dan poster. Bahan-bahan tersebut dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan. Dapatkanlah informasi yang sejelas-jelasnya mengenai kesehatan Reproduksi pada Puskesmas dan Rumah Sakit. Misalnya Infeksi Menular Seksual yang meliputi sphilis, gonorhea, HIV/AIDS, dll. Diri kita jangan sampai dihinggapi penyakit kelamin tersebut di atas. Bagaimana nasib anak dan cucu kita nantinya? Janganlah mengorbankan generasi sekarang hanya untuk mendapat jalan keluar yang sesaat.

 

FORUM KOMUNIKASI GENDER KOTA CIREBON

(Dr. Kartini S.M.Kes)

 

Dalam  upaya  menjabarkan   SK  Walikota   tentang    pembentukan     forum komunikasi,  konsultasi dan koordinasi  Gender kota Cirebon tanggal 16 Desember 2002, dalam bentuk adanya :                                       

  1. Pengurus Harian FORKOM GENDER
  2. Penegasan tugas masing-masing seksi
  3. Menyusun  mekanisme   penanganan  kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

 

Pembentukan  Forum  Komunikasi  Gender  (FORKOM  GENDER) tersebut di atas merupakan  tindak lanjut terhadap fenomena   kekerasan  khususnya yang  berada di Kota Cirebon. Fenomena   kekerasan   merupakan  persoalan   bangsa   yang  harus dicarikan solusinya terutama kekerasan  terhadap perempuan. Apalagi  sekitar  separuh    penduduk Indonesia    adalah   perempuan yang   memberikan   arti  bahwa   kondisi  perempuan  di Indonesia merupakan salah satu indikator atau cerminan dari sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan indeks kualitas hidup di Indonesia digambarkan melalui Human Development Index (HDI) yang masih rendah dan tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Masih rendahnya kualitas sumber daya perempuan inilah salah satunya berakibat pada seringnya perempuan dijadikan korban kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia merupakan silet pandemic yang belum ada perhatian dari institusi terkait, baik kepolisian, kejaksaan, maupun Pengadilan. Namun dalam kenyataan bahwa kekerasan tersebut tidak hanya terjadi pada lingkungan yang kurang berpendidikan. Menurut data berbagai lembaga memperlihatkan, perempuan korban memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Cukup banyak perempuan korban yang berpendidikan tinggi.

 

Permpuan korban kekerasan tersebut memerlukan tidak hanya layanan medis dan bantuan hukum untuk memulihkan, namun juga sangat membutuhkan layanan psikologis serta dukungan sosial dan sikap empati dari masyarakat untuk benar-benar mampu kembali berdaya.

Dalam hal ini korban kekerasan  tidak hanya pada kaum perempuan. Kita sering melihat pada berbagai media baik televisi dan media massa, anak-anak baik anak laki-laki ataupun perempuan pun menjadi korban kekerasan. Kejadian tersebut sering terungkap pada pemerkosaan anak, sodomi anak, penjualan anak. Baru-baru ini diberitakan baik di mass media dan televisi terjadi perlakuan sodomi pada 11 anak di kelurahan  Drajat – Cirebon. Hal ini bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita. Apakah kita tetap tak peduli, tidak empati dan tidak memberikan dukungan sosial pada semua hal yang terjadi di lingkungan kita? MARI KITA SAMA-SAMA berupaya dalam melindungi anak dan perempuan khususnya di KOTA kita tercinta.

 

PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI  (Tim  PKRE Dinas Kesehatan)

 

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan perannya. Karena setiap individu mempunyai hal untuk mengatur jumlah keluarga, kapan mempunyai anak dan mendapatkan penjelasan tentang cara-cara berkontrasepsi.

 

Begitu juga hak mendapatkan pelayanan  kesehatan reproduksi lainnya seperti pelayanan antenatal, persalinan, nifas, BBL dan kesehatan remaja. Kesehatan Reproduksi meliputi meliputi 4 komponen yaitu kesehatan Ibu dan bayi baru lahir, KB, Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi termasuk PMS, HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi Remaja. 4 komponen tersebut disebut PKRE (Paket Kesehatan Reproduksi Esensial). Apabila ditambah dengan kesehatan  Reproduksi pada Usia Lanjut di sebut PKRK (Paket Kesehatan Reproduksi Komprehensif). Puskesmas Program UNFPA menyediakan layanan PKRE yaitu Kejaksan, Nelayan, Gunungsari Sunyaragi, Jagasatru, Astanagarib, Kesunean Pesisir, Kalitanjung, PERUM.

 

KEGIATAN MITRA CITRA REMAJA (Sri Maryati – MCR)

 

Kegiatan utama yang telah dilaksanakan oleh MCR dalam periode Mei-Juli 2003 diantaranya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja pada tingkat kelurahan dan pelaksanaan TOT bagi pembina pramuka dan guru SD, SMP. Pada bulan April 2003 telah dilaksanakan kegiatan training teachers untuk program  10 – 14 tahun sebanyak 5 angkatan yang diikuti oleh 30 sekolah bertempat  di Sekretariat Kwartir Cabang Kota Cirebon sedangkan pada bulan Juni 2003 dilaksanakan untuk 4 angkatan yang bertempat di Gedung Pemuda Kota Cirebon.

Sampai dengan triwulan II tahun 2003 ini, ceramah di kelurahan dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2003 di Kelurahan Harjamukti dengan pembicara Srini  P. Psy (phsikolog) dan dr. Gunawan dengan peserta sebanyak 30 orang. Sedangkan rencana ceramah berikutnya yang dijadualkan bersama dengan BKKBN adalah pada tanggal 20 Juni 2003 yang bertempat di Kelurahan Panjunan dengan pembicara Irma Rosdiyanti,Psy (phsikolog) dan dr. Gunawan .

 

HOT LINE SERVICE

Hotline service adalah sarana komunikasi dan tanya jawab yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan dan terkait dengan program UNFPA ini. Silahkan bertanya dan mengkonfirmasikan apapun tentang kejelasan program ini di telp. (0231) 203588 setelah pukul 13.00 (Senin – Jum’at).

 

BULLETIN CREWS

General Advisor     :   H.Bachrudin

                                 Sjaroni, SE, MM

Co-Advisor            :  Dr.Kartini

                                 Suhardi, M.Kes

Editor                     :  Sista Wahyu

                                 Murwani

Contributors            : Suryadi, A.Resta S

Editorial Address    : Kanto  -  BAPPEDA

                                Kota Cirebon

                                DPCU – UNFPA

Jl. Dr. Ciptomangunkusumo No. 99

Telp./fax. (0231) 235588

 

Redaksi menerima tulisan seputar program UNFPA. Tulisan yang dimuat  akan melalui proses editing oleh redaksi tanpa menghilangkan pesan utama. SELAMAT BERGABUNG