Yahoo akan segera menutup situs Geocities, karena itu kunjungi situs kami yang baru di SAAT TEDUH
Kenapa Saat Teduh Membosankan?
Banyak sekali anak-anak Tuhan yang mengalami
kesulitan dalam bersaat teduh. Rasa bosan dan jenuh mungkin adalah sebab
yang terutama. Ada yang merasa berdosa sekali karena lalai dalam saat
teduhnya dan sadar bahwa saat teduh adalah waktu yang amat penting
dalam kehidupan rohaninya. Ada juga yang cuek karena merasa sudah berulang
kali berusaha tetapi selalu menemui jalan buntu
Mengapa demikian? Seperti kebanyakan anak Tuhan mungkin anda
mengikuti pola dibawah ini untuk bersaat teduh:
- Mencari tempat yang tenang
- Berdoa
- Menggunakan buku penuntun seperti Renungan
Harian, Wasiat, Saat
Teduh dll
- Membaca bagian Alkitab yang tertulis di buku penuntun anda
- Membaca artikel singkat dari buku penuntun anda
- Berdoa lagi
- Saat teduh selesai
Pola di atas memang baik dan banyak orang yang mendapat
berkat.
Namun, banyak juga yang merasa bosan dan jenuh karena saat teduh telah
berubah menjadi rutinitas, karena cara di atas agak condong mengambil
"jalan/approach" yang mengutamakan "pengetahuan" atau
rasionil. Banyak anak Tuhan yang mengeluh kalau malam harinya, mereka
sudah lupa apa yang tadi pagi mereka saat teduhkan
Saya hendak mengajak anda melihat dan merenungkan kembali inti atau
arti saat teduh itu sendiri. Saat Teduh pada dasarnya adalah waktu yang di
khususkan untuk bersekutu dengan Tuhan. Bersekutu berarti bertemu,
tapi bukan sekedar bertemu. Bersekutu adalah pertemuan dua hati, hati
Allah Sang Pencipta bertemu dengan hati manusia ciptaanNya. Saat Teduh
adalah saat anda "curhat" kepada Allah dan saat Allah "curhat"
kepada anda. Sederhana bukan?
Bagaimana caranya?
Carilah tempat yang tenang. Datanglah dengan hati yang haus akan Allah.
Tenangkan pikiran anda dan ketahuilah Allah hadir di situ. Nikmati
hadirat-Nya. Curahkanlah isi hati anda di hadapan-Nya. Bila anda sedang
sedih, menangislah. Rasakan belaian tangan kasih-Nya. Bila anda sedang
gembira bersyukurlah, berteriak/bersorak memuji Dia. Bernyanyilah kepada
Nya. Berdiamlah di hadapan-Nya, jangan bersuara, nikmati saja waktu anda
bersamaNya. Bila Allah berbicara di dalam hati anda, dengarkanlah. Bila
Allah tidak berbicara, jangan kuatir.
Bagaimana dengan Firman Tuhan? Apakah tidak digunakan dalam bersaat
teduh? Dalam saat teduh, Alkitab tidak digunakan untuk menambah
pengetahuan anda, tetapi untuk memberi "makan" pada hati (roh)
anda. Caranya?
Mari kita gunakan Mazmur 23 sebagai contoh. Bacalah Mazmur 23 dengan
perlahan dan lembut. Resapilah ayat demi ayat. Bila ada ayat yang
menyentuh hati anda, berhentilah sebentar dan ucapkan syukur atau ubah
ayat tersebut menjadi doa. Misalnya:"Terima kasih Yesus, saya tidak
akan kekurangan. Terima kasih Yesus, Engkau membaringkan saya di padang
yang berumput hijau." Atau ubah ayat itu menjadi lagu dan
nyanyikanlah.
Cara di atas hanyalah salah satu cara, BUKAN cara yang paling
benar. Bila anda tertarik untuk menambah pengertian anda mengenai
kehidupan rohani yang dalam; buku "Experiencing
the Depths of Jesus Christ " dapat membimbing anda menuju
kehidupan rohani yang dalam.Semoga dapat memperkaya kehidupan rohani anda. Share-lah artikel ini
dengan teman teman anda.