|
|
|
|
|
|
|
Yang paling gampang dikenali dari cewek asli Salatiga ini adalah
rambut panjangnya. Ia paling konservatif kalo soal rambut, dari
awal kuliah sampek kapan pun rambutnya dibiarkan panjang. Lebih
khas lagi: rambutnya selalu dikelabang, kayak pendekarwati jaman
kerajaan. "Ini kan permintaan sponsor," katanya lirih.
Maklumlah, ia pernah dikontrak iklan produk shampo bermerk "klyfs.v.l.ldf".
Kamu pasti belum pernah dengar merk ini. Jelaslah, karena shampo
jenis ini hanya digunakan untuk keledai khsus pemakan kedelai. Nah
lu!
Cewek yang lahir pada tanggal 20 April 1979 ini di Sastra Inggris
97 tergolong pendiam, tapi murah senyum. Nggak banyak temennya yang
tau "sisi lain" cewek mungil ini. Karena memang ia sangat
menjaga privasinya. Makanya ia senang jadi guru privas yang selalu
privas-privas di waktu hari privas (Tau maksudnya kan? Kalo nggak
tau tanya saja pada privas yang bergoyang...)
Tau nggak, (jelas nggak tau!) ia adalah cewek yang hobinya cukup
langka: men-dingkluk (bahasa Indonesia-nya ndingkluk apaan sih?)
ketika berjalan. Hal itu selalu dilakukannya, kapan pun dan dimana
pun. Jadi kalo lagi jalan, ia nggak bakalan tau kalo di sampingnya
atau di belakangnya ada temennya. Gara-gara hobi ini mukanya pernah
bengkak nabrak gerbang kampus dan nyebur ke WC rektorat (mungkin
nggak ya?) Meski begitu ia tetap nggak bisa mengubah hobinya itu.Sudah
style-nya sih...
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Foto yang dipampang ini pun
juga akibat hobinya yang satu itu. Ceritanya begini: Ketika berjalan
pulang dari kampus, ia mendingkluk terus. Tiba-tiba saja ia menabrak
cowok cakep yang tertawa terpingkal-pingkal. Karena murah senyum apalagi
cowoknya cakep sih, Asih Supriani--begitu nama lengkapnya--juga tertawa
lebih terpingkal-pingkal. Ia baru berhenti tertawa ketika tahu bahwa
dirinya ternyata nyasar sampai RS Jiwa Ngoresan. Asih...Asih...mengapa
nggak kau akhiri saja hobi anehmu itu.
Barang kali, ia adalah satu-satunya cewek di ED 97 yang menyayangi
binatang. Segala binatang ia suka. saking sukanya pada binatang, ia
mengaku sangat betah kost di dekat Kebun Binatang Jurug. "Yaa.
dengan begitu kan aku bisa melihat binatang setiap hari," katanya
mantap.
|
|
|
|
|
|
|
Di samping itu ia juga menempelkan
poster aneka jenis binatang di kamar kostnya. Nggak itu saja, ia juga
memelihara binatang di dalam kamarnya. Mulai dari Kecoa, Jengkerik,
Ayam, Gajah, Kanguru, sampai "Kuda" Nil. Temen-temen yang
datang ke kostnya hanya bisa geleng-geleng kepala dan ketakutan (jangan-jangan
nanti mereka juga dijadikan peliharaan Asih).
Tapi gara-gara sering bergaul dengan binatang, pernah ia menjadi hero
bagi temen-temennya se-angkatan. Karena ia berani mengambil ular yang
masuk ke ruang kuliah. Ularnya besar, agak kecoklatan, dan kelihatannya
sangat ampuh. Asih dengan raut muka biasa saja memainkan ular itu,
padahal temen-temennya sudah menjerit ketakutan dan berlarian ke luar
kelas. "Ular siapa sih yang nyasar ke sini," katanya pada
saat itu dengan polos. Karena yang ada di kelas cuman para cowok penakut,
spontan aja mereka menjawab,"Bukan punyaku, Sih. Sumpah, Demi
Alloh,berani mati dah gue,punya Hasan kali" (mari, jangan berpikir
yang aneh-aneh dan saru atas cerita ini). |
|