|
|
|
|
|
Nama lengkapnya Ika Nutyarini.
Nggak perlu menduga-duga, pasti ia anak anak pertama di keluarganya.
(Iya kan, Ka?). Menurut kalender Kraton Surakarta tempo doeloe, ia
lahir pada mangsa udan awiwiti dening gludug alug-alug, kapencar
waton kimama. Tiap orang pasti nggak tahu arti ungkapan ini. Padahal
artinya sepele banget: 03 Agustus 1978. Nggak percaya? Silahkan tanya
pada salah satu orang penghuni RSJ Kentingan. Pasti tahu.
Kalo dilihat dari fisiknya, tampaknya cewek berjilbab ini sangat "makmur"
hidupnya. Ia adalah salah satu bukti bahwa sebetulnya nggak ada krisis
di Indonesia ini. Bagaimana nggak, lha wong ukuran tubuhnya berada
di atas standar temen-temennya di ED'97. Singkatnya, tubuhnya gede
gitu aja lah.(Dari pada muter-muter nggak keruan). "Saya mengidolakan
Dewi Hughes dalam setiap tidur saya," katanya pendek,"karena
itu saya nggak merasa minder dengan anugrah Tuhan ini" (tubuh
gede).. Oalah, pantes saja.
Tapi sebetulnya fisiknya itu justru yang menjadi tanda. Temen-temennya
nggak bakalan lupa bahwa pernah ada satu temen di ED'97 yang bernama
Ika, yang bertubuh gede, yang berjilbab, yang rajin, yang-yang (Pebulutangkis
andalan Cina tahun 1980-an). |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kabarnya, cewek yang beralamat
di Jajar RT 02 RW III No 26C Solo ini pernah menyutradarai sebuah
film. Entah film apa, yang jelas ini merupakan prestasi yang sungguh
membanggakan. Nggak banyak lho yang bisa masuk ke dunia film, jadi
sutradara lagi. "Ah, membuat film itu kan kecil," kata Ika
merendah. Wuih, hebat sekale. (Ka, tahu nggak banyak temenmu di ED'97
yang pingin banget jadi bintang film. Mulai dari film drama, perang,
sekuel, atau bahkan film porno. Tuh banyak yang mau!)
Semasa kuliah, Ika begitu aktif di organisasi. Makanya, kuliahnya
agak terganggu. Maksudnya, bukan oleh organisasi, tapi oleh |
|
|
|
|
|
|
"kebingungan" dirinya.
"Saya itu gampang bingung lho. Waktu di Gladag, saya nggak tahu
Utara itu mana, Selatan itu mana. Saat itu, Balai Kota kelihatannya
berada di sebelah kraton. Misalnya lagi, waktu di Ujung Pandang (emangnya
pernah ke sana?) saya juga bingung lagi. Saya nggak bisa membedakan
antara komputer dengan tempat parkir. Saya heran. Lalu waktu di .....(Sudahlah
Ka, kami nanti malah ikut-ikutan bingung....)
Begitulah Ika Nutyarini, cewek yang bingungan ini bercerita. Ia memang
anak yang nggak terlalu pendiam di ED'97. Cerewet sih enggak juga.
Ya, antara cerewet dan nggak lah. Nggak perlu harus bertanya dulu
untuk ngobrol sama dia. Cukup menyapa dengan kata Ka, ia langsung
nyerocos kemana-mana. Sampai-sampai beberapa temennya susah menghentikannya.
Ia baru berhenti ketika temennya sudah hilang betul dari pandangan.
Jadi pada jarak 25 meter, ia masih ngomong (seolah-olah ngobrol dengan
temennya) sesuka hatinya.
Makanya temen-temennya sangat berhati-hati padanya. Foto diatas adalah
jepretan paling manis ketika ia ngajak ngobrol temennya pada jarak
100 meter dari posisinya. Ia seperti ingin meraih sesuatu kan? <petromax> |
|
|