balik ke depan

 

 

 

 

 

 

 

His Private Story
Nama depannya sangat bernuansa asing (non-Indonesia), sebagaimana Petinju AS Roy Jones, Striker Irlandia Roy Keane, Pemain bola asal Belanda Ruud van Nistelrooy, atau Roy-mu (menurut ejaan Indonesia dibaca: Raimu). Memang benar, ia nggak asli Indonesia. Karena, konon, kakeknya adalah warga Belanda. Entah, Belanda yang mana. Soalnya, di Indonesia juga ada Belanda. Belanda Rumah (Eh…itu Beranda Rumah ya. Maaf!). Tapi, yakinlah pada kata-kata Roy bahwa ia punya darah Eropa, meski setitik.
Untuk membuktikan ke-Eropa-annya silahkan lihat warna kulitnya. OK, kalau nggak sempat melihatnya, bayangkanlah sosoknya sekarang juga. Sudah? Nah, kan benar: Kulit Roy berbeda dengan kulit Indonesia kita. Warnanya putih plus ada sedikit merah, kalau Anda melihatnya secara detail. Sedikit warna merah itu menunjukkan bahwa:…….ia kena penyakit (………..). Itu penyakit kelamin yang sangat membahayakan manusia. Biasanya pengidapnya adalah orang yang suka bergonta-ganti pasangan dan suka "jajan" yang nggak higienis.

 

 

 

 

 

 

Mengobatinya bukanlah persoalan mudah, perlu kehati-hatian dan jangka kesembuhannya lama. Obatnya pun mahal. Dan, ….ahhh sudahlah kok jadi seperti penyuluhan kesehatan.
Cowok yang paling takut sama anjing ini, di ED97 dikenal dengan selebritis berbadan kurus. Ia sangat konservatif (belum tahu arti konservatif, tunggu penjelasan berikutnya!). Maksudnya, ia nggak mau berubah dengan kondisinya yang ada: Kurus terus. "Banyak orang yang mengidamkan cowoknya berbadan kurus," katanya yakin seolah-olah ia sudah mengadakan penelitian terhadap hal tersebut.
Sebetulnya sih, ia bukannya nggak mau berubah dengan sedikit menambah berat badan, tapi memang sudah dari sono-nya ia ditakdirkan kurus. Buktinya: pernah ia makan sehari 5 kali, tiap makan 3 piring (sebagai anak kos prestasi makan ini hebat kan?), tapi tetap saja kurus.

Email-nya : Roy_ratnos@Yahoo.com

 

 

 

 

Kadang ia bertanya, kemana saja hasil makan "besar"-nya itu. Mungkin ada "sesuatu" yang bertambah gede, tapi yang jelas bukan badannya.(Jangan berpikiran seksis atawa saru ya…).
Roy nggak saja gagal dalam program penggemukan, tapi juga harus menuai bencana. Makan 5 kali sehari, tiap makan 3 piring membuatnya "kewaregen" (terlalu kenyang). Akhirnya, teman-teman harus rela mengeroki perut Roy dengan sebuah enthong (alat ambil sayur tradisional). Katanya, biar makanannya cepat turun. Begitulah nasib orang yang ingin mengubah "nasib". Tapi, (Percayalah: cerita ini hanyalah rekaan belaka. Nama dan tempat peristiwa kalau sama itu hanyalah kebetulan belaka …nah seperti pernyataan akhir dalam film. Oh ya, persoalan Roy ingin gemuk itu memang benar adanya. Kalau nggak percaya silahkan tanya Roy sendiri!)
Kekurusan badannya membuat beberapa orang curiga. Bahkan ada yang menuduhnya sebagai pecandu narkoba. Dari perawakan tubuhnya sih kecurigaan itu wajar. Tapi, cowok yang dilahirkan di Lamongan Jatim ini mengaku nggak pernah sekali pun menyentuh narkoba (Kalau mencoba mungkin pernah…tanyailah Roy sendiri). "Bukankah Rhoma Irama dalam lagunya mengatakan …," katanya sambil langsung mendendangkan lagu Rhoma berjudul Mirasantika dengan suara dibuat merdu dan syahdu. Teman-temannya yang bertanya pun akhirnya muntah-muntah mendengar suaranya: Hueeekkkss,…Soooorr…
Paling banter, cowok yang saudaranya laki-laki semua ini, hanya merokok. Maksudnya, merokoknya paling banter. Nggak bingung kan? Karena hobi merokoknya, sering kali ia membawa tembakau (maklum rokok harganya kan naik terus). Kemudian dengan santainya ia melinting satu persatu, setelah selesai, buuulsss… asap segera mengepul di sekitar mulutnya. Persis seperti potret era Paleolithikum. Julukan Juragan Tembakau kalau faktanya seperti ini kayaknya sih nggak salah. Kebetulan juga bapak cowok penggemar musik Ebiet G Ade ini adalah mantan karyawan di Bagian Pertembakauan PTPN. Kloplah!
Oh ya, meski berbadan kurus, cowok yang satu ini betul-betul cerdas. Diterima di Sastra Inggris adalah buktinya (Betul nggak sih?). Bukti lainnya, ia pernah lolos di Jurusan Psikologi UGM pada UMPTN taun 1998. Hebatkan? Sayangnya ia nggak mau masuk di UGM, ia memilih UNS. Nah, disitulah terlihat ketidakcerdasannya. Lho, yang betul berarti yang mana: Cerdas atau nggak cerdas. Silahkan, menilai sendiri (Ini karena penulis teks ini nggak repot-repot menuliskan hal tersebut panjang lebar. Males tau!)
Nggak banyak orang tahu tentang cita-citanya. Maklumlah, cowok satu ini kurang begitu antusias berbicara seputar hal tersebut. Juga karena, menurut beberapa temannya, ia cenderung tertutup. Roy membantah kalau ia difitnah (Ihh, kejam amat bahasanya) sebagai cowok introvert (tertutup). "Siapa bilang saya tertutup. Saya itu pernah membuka seluruh pakaian di pasar Paing. Kalau nggak percaya nih saya buka lagi," katanya bangga campur marah plus sangat serius sambil membuka satu persatu pakaiannya. Aaaaa, apa'an tuh? Ah, ternyata ia memakai pakaian dan celana dobel. Jadi, ya nggak terlihat apa-apa.