Selamat
Tinggal 2003, Selamat Datang 2004 Akhirya kita pun tiba di penghujung tahun 2003. Banyak hal telah kita lalui, suka duka, pahit manis, pasang dan surut. Ya, semua berlalu sudah. Bagi yang harus mengecap pahit getir di tahun 2003, jadikanlah tahun yang baru berlalu sebagai cambuk pemicu keberhasilan, sebagai media belajar dan mengambil hikmah.Yakinkan, pada tahun 2004 mendatang kita akan memetik berbagai kebaikan yang tertunda kita terima di tahun 2003. Siapa tahu kegagalan di tahun 2003, ternyata merupakan cikal bakal kesuksesan di tahun 2004. Demikian pula bagi mereka yang melewati tahun 2003 dengan berbagai kebaikan, keuntungan dan hari-hari yang manis. Tetaplah bersyukur, dan senantiasa meningkatkan kinerja, agar hari-hari baik di tahun 2003 bisa dipertahankan di tahun 2004. Bahkan jika bisa ditingkatkan pada keadaan yang lebih baik. Toh, siapa tahu kesuksesan di tahun 2003 ternyata harus dibayar dengan kegagalan di tahun 2004. Baik dan buruk di tahun 2003 harus menjadi i’tibar, menjauhkan rasa putus asa bagi yang menuai banyak kegagalan, dan mengikat rasa percaya diri yang berlebihan bagi yang menuai banyak kesuksesan. Sebab roda kehidupan selalu berputar, terkadang di bawah terkadang di atas. Sekali waktu mungkin kita menuai sukses yang tak diduga-duga, tapi di lain waktu mungkin kita harus terduduk menelan getirnya kegagalan. Kita semua tentu berharap bahwa tahun baru akan semakin mengukuhkan kesuksesan, atau menggantikan kegagalan dengan keberhasilan yang membahagiakan. Karenanya marilah mengisi tahun baru 2004 dengan berbagai kebaikan. Menjadi pedagang yang jujur, menjadi pengusaha yang lebih perhatian dengan kesejahteraan para buruh, menjadi aparat pemerintah yang melayani masyarakat dengan suka cita, menjadi pemimpin yang tidak korupsi, menjadi politikus yang iklash memperjuangkan kepentingan rakyat, menjadi penegak hukum yang tidak akan memperjualbelikan hukum, menjadi supir angkot yang lebih mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan lain-lain. Bagi Indonesia, jika seluruh elemen bangsa memiliki komitmen untuk merubah semua prilaku yang buruk ke arah yang positif, tentu kita tidak perlu lama-lama berkutat dalam krisis ekonomi. Kita tentu tak akan menjadi bangsa yang hilang peradabannya, sebagai tampat berkembang-biaknya korupsi dan kolusi, sebagai negara paling empuk untuk melakukan perdagangan ilegal dan money loundering (pencucian uang), sebagai negara yang memiliki tingkat kulaitas SDM paling rendah di dunia, serta sebagai negara yang masuk dalam jajaran penghutang terbesar di dunia. Marilah mengisi saat-saat menjelang pergantian tahun dengan melakukan evaluasi diri, untuk kemudian membangun suatu tekad yang mulia, menjadi yang lebih baik. Begitu terompet tahun baru ditiup dan kembang api warna-warni dilontarkan menghias angkasa, semoga di tahun 2004 kita menjadi invidu-individu yang lebih baik, meningkatkan kinerja, kreativitas dan ketakwaan kepada Tuhan YME. Semoga di
tahun 2004 Indonesia akan menyongsong hari-hari yang lebih baik, segala
borok semakin terobati, menjadi bangsa yang lebih bermartabat, mengalami
kebangkitan perekonomian, dan menemukan sosok presiden yang akan membawa
bangsa ini pada cita-cita kemerdekaan, mencapai masyarakat adil dan makmur
yang bertakwa kepada Tuhan YME. Selamat tinggal tahun 2003 dan selamat
datang tahun 2004.*** |