KYOKUSHIN KARATE

INDONESIA

 

 

 

Indonesia Open Karate Tournament II

 

 

Hari Minggu, 19 November 2006 bertempat di GOR Ngurah Rai Denpasar digelar sebuah turnamen bertajuk “2nd Indonesia Open Karate Tournament” yang diikuti oleh atlet-atlet dari Indonesia dan perwakilan dari negara Singapura, Iran dan China. Berbeda dari rencana sebelumnya, banyak negara yang berhalangan hadir karena bersamaan dengan event yang digelar di negara masing-masing.

 

Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WITA ini dibuka dengan sambutan panitia pelaksana dan pejabat setempat yang mewakili Gubernur Bali. Selain itu hadir pula Ketua Umum Pengurus Pusat Kyokushin Karate Indonesia Shihan Bondan Gunawan, Ketua Dewan Guru Shihan JB. Sujoto dan perwakilan dari negara Iran dan Singapura.

 

Turnamen ini mempertandingkan Kelas 60 kg yang diikuti oleh 16 peserta, Kelas 70 kg diikuti oleh 16 peserta dan Kelas Bebas diikuti oleh 20 peserta. Selain mempertandingkan nomor kumite juga mempertandingkan nomor Tameshiwari.

 

Berbeda dengan turnamen sebelumnya, turnamen kali ini diikuti oleh peserta dari luar Kyokushin yaitu dari “Tiger Shark Fighting Academy” dari Jakarta yang mengirimkan 3 orang atletnya di Kelas Bebas, dan “Lindu Aji Fighting Club” dari Semarang yang mengirimkan 3 orang atlet masing-masing di Kelas 60, 70, dan Kelas Bebas.

 

Di kelas 60 kg, Sindu Wibowo atlet dari Lindu Aji FC berhasil melaju ke babak ke-2 setelah mengalahkan Edy Waluyo dari Yogyakarta (Juara 2 Binus Open 2006 Kelas 65) dengan perpanjangan waktu. Namun di babak ke-2 Sindu Wibowo dikalahkan oleh Ganesh Pulami dari Singapore yang di babak pertama berhasil mengalahkan Joni Sulistyawan dari Jabar (Juara 2 Kelas 60 kg Kejurnas XIII di Malang). Pada babak semi final Ganesh berhasil mengalahkan Fajri Ananda dari Bali dan melaju ke babak final. Pada pertandingan lainnya, M. Machmoed dari Jateng (Juara 1 Kelas 60 kg Kejurnas XIII) melaju ke babak final setelah mengalahkan Henry Yudhie dari Jakarta di semi final. Di final M. Machmoed berhasil merebut Juara 1 setelah dengan susah payah mengalahkan Ganesh Pulami dari Singapore dengan 2 kali perpanjangan waktu. Pada perebutan juara 3, Fajri Ananda tidak sanggup untuk bertanding melawan Henry Yudhie karena cidera, sehingga otomatis Henry Yudhie menduduki juara 3.

 

Di kelas 70 kg, dominasi atlet-atlet Iran tak terbendung. Dengan berbekal teknik yang lebih unggul, tidak ada kesulitan berarti dalam mengalahkan lawan-lawannya. Gunawan Wijaya dari Lindu Aji FC Semarang berhasil melaju ke babak 2 setelah dengan susah payah mengalahkan lawannya dari Sumut. Namun di babak 2, Gunawan Wijaya harus mengakui keunggulan Farzad Shahbazi dari Iran. Kombinasi serangan “hiza” (lutut) dan “seiken” (pukulan) dari Farzad yang mengarah ulu hati membuat Gunawan terjatuh dan sempat terbaring beberapa saat dan mendapatkan pertolongan dari team medis. Pada partai lainnya, Tham Boon Kit dari Signapore (Juara 7 Asia Open X di Denpasar 2004) melaju ke semi final setelah mengalahkan Nanang Ari dari Jatim (Juara 1 Kejurnas XIII). Meisam Ahmadvand dari Iran di babak 1 tanpa kesulitan mengalahkan Michael Marich, warga Australia tinggal yang di Surabaya, dan selanjutnya melaju ke semi final setelah mengalahkan Liang Fang Bin dari China. Mohsend Ahmadvand (saudara kembar Meisam) dari Iran melaju ke babak 2 setelah dengan mudah mengalahkan Naggin dari Jatim. Dan selanjutnya Mohsend melaju ke semi final setelah mengalahkan John Baghi Loa dari Jatim yang melaju ke babak 2 setelah mengalahkan Kiran Rai dari Singapore.

 

Di partai semifinal kelas 70 kg, Meisam Ahmadvand melaju ke final setelah mengalahkan Tham Boon Kit dari Singapore dan Farzad Shahbazi melaju ke final setelah mengalahkan Mohsend Ahmadvand. Sehingga di partai final terjadi All Iran Final. Dan akhirnya Farzad Shahbazi berhasil memenangkan pertandingan melawan Meisam Ahmadvand setelah melalui 2 kali perpanjangan waktu. Pada perebutan juara 3, Tham Boon Kit dengan susah payah berhasil mengalahkan Mohsend Ahmadvand,

 

Di kelas bebas, di babak 1 Zuli Zilawanto dari Tiger Shark Jakarta memberikan perlawanan yang cukup keras ketika melawan Anthony F. Pajew dari DKI (Juara 1 Kelas Bebas Kejurnas XIII). Namun sayang partai ini diwarnai beberapa kali Zuli melakukan pelanggaran dengan memukul muka Anthony, sehingga mengurangi nilai. Di babak 2 tanpa kesulitan Anthony mengalahkan Ade Harry Muharam dari Jatim dan melaju ke babak 3. Di babak 3 dengan melalui 2 kali perpanjangan waktu, Anthony berhasil mengalahkan Chris de Wet dari Singapore yang di babak sebelumnya berhasil mengalahkan Budi Santoso dari Jateng (Juara 3 Asia Open VI Katmandhu, Nepal 1994). Mas Ghufron Heru dari Jatim (Juara 3 Kelas Bebas Kejurnas XIII) beberapa kali terjatuh karena mendapat pukulan pada mukanya ketika melawan Daung Tjandradjaja dari Lindu Aji di babak 1. Wasit akhirnya memutuskan kemenangan diskualifikasi kepada Mas Ghufron Heru. Namun musyawarah dewan juri akhirnya menganulir keputusan wasit dan memutuskan pertandingan ulang antara keduanya. Namun karena cedera, Mas Ghufron tidak mampu melanjutkan pertandingan dan Daung dinyatakan menang dan melaju ke babak 2. Di babak 2 Daung harus mengakui keunggulan Alireza Shahabdolazimi dari Iran yang di babak sebelumnya berhasil mengalahkan Junaedy Simbolon dari Tiger Shark FC dan Amidin dari Sumut (Juara 6 Asia Open IV Ohhito, Japan 1990).

 

Di partai kelas bebas lainnya secara mengejutkan Awaludin dari Tiger Shark berhasil mengalahkan Mohsen Mobaraki dari Iran di babak 1, dan melaju ke semi final setelah di babak 2 berhasil mengalahkan Untung Baskoro dari DKI (Juara 1 Kelas Bebas Binus Open 2006). Untung melaju ke babak 2 setelah secara mengejutkan juga berhasil mengalahkan seniornya Hilal Wimbogo dari Jatim (Juara 2 Kelas Bebas Kejurnas XIII). Barja Kumar Rai dari Singapore berhasil melaju ke semi final setelah di babak 1 mengalahkan Jesse Chandra dari DKI dan babak 2 mengalahkan Mario Christi dari Jateng.

 

Pada partai semi final, Awaludin dari Tiger Shark harus mengakui keunggulan Barja Kumar Rai dari Singapore yang melaju ke final melawan Alireza Shahabdolazimi dari Iran yang di babak semi final mengalahkan Anthony F. Pajew dari DKI. Alireza Shahabdolazimi dari Iran akhirnya keluar sebagai juara 1. Dan pada perebutan juara 3, Anthony memenangkan pertandingan setelah Awaludin tidak sanggup melakukan pertandingan karena cedera.

 

Berikut daftar juara selengkapnya:

 

Kelas 60 kg

 

1.      M. Machmoed (Indonesia - Jateng)

2.      Ganesh Pulami (Singapore)

3.      Henry Yudhie (Indonesia - DKI)

4.      Fajri Ananda (Indonesia - Bali)

 

 

Kelas 70 kg

 

1.      Farzad Shahbazi (Iran)

2.      Meisam Ahmadvand (Iran)

3.      Tham Boon Kit (Singapore)

4.      Mohsend Ahmadvand (Iran)

 

 

Kelas Bebas

 

1.      Alireza Shahabdolazimi (Iran)

2.      Barja Kumar Rai (Singapore)

3.      Anthony F. Pajew (Indonesia - DKI)

4.      Awaludin (Indonesia – Tiger Shark)

 

Dari hasil di atas penulis bisa melihat bahwa masih banyak yang harus dibenahi dalam segala hal, baik teknik maupun non teknik. Sudah saatnya generasi Anthony, Hilal, Mario, Mas Ghufron mundur untuk digantikan generasi selanjutnya. Namun penulis melihat adanya kesenjangan yang cukup jauh antara kedua generasi, tersebut, sehingga (menurut opini penulis) memaksa Anthony dkk untuk tetap tampil. Sebagaimana pernah disampaikan Shihan JB. Sujoto dalam Kejurnas XIII lalu, yang tampil masih tetap muka-muka lama. Ini menjadi tantangan bagi generasi selanjutnya untuk membuktikan.

 

 

Gallery Photo

Team Iran berfoto bersama sebelum turnamen dimulai
 
 

Para peserta sedang melakukan deville pada acara pembukaan
 
 

Para peserta sedang melakukan deville pada acara pembukaan
 
 

Babak 1 Kelas Bebas antara Zuli Zilawanto (Tiger Shark) melawan Anthony F. Pajew (DKI)
 
 

Babak 2 Kelas 70 kg antara Farzad Shahbazi dari Iran melawan Gunawan Wijaya (Lindu Aji)


 
 

Penampilan demo kihon oleh siswa dojo Pengda Bali


 
 

Kontes Tameshiwari, tampak Anthony F. Pajew berhasil mematahkan 3 papan dengan "shuto"


 
 

Partai semi final kelas bebas antara Awaludin (Tiger Shark) melawan Barja Kumar Rai (Singapore)

Gallery Lainnya