KYOKUSHIN KARATE
INDONESIA

 
 
 
HARIAN UMUM SUARA MERDEKA

Senin, 6 Oktober 2003 Olahraga

Jatim Juara Umum Kyokushin Karate

YOGYAKARTA - Jawa Timur menjadi juara umum Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kyokushin Karate di GOR Kridosono Yogyakarta, Sabtu (4/9) malam. Dengan keberhasilan ini, Jatim menjadi juara umum empat kali berurut-turut sejak 2000.

Kali ini Jatim menggondol juara I untuk kelas di bawah 60 kg atas nama Fajri Ananda, kelas di bawah 70 kg atas nama Susanto. dan kelas bebas atas nama Hilal Wimbogo. Selain itu, Jatim juga menggondol juara III untuk kelas di bawah 70 kg dan juara IV kelas di bawah 70 kg atas nama Andi M. Ketua Pengda Jatim Darmawan Utomo yang memimpin rombongan Jatim gembira dengan hasil yang dicapai. "Ini berkat pembinaan yang serius dan kami terus berusaha meningkatkan prestasi," ujarnya.

Event kejurnas ini banyak diminati generasi muda, terutama mahasiswa. Dengan membayar karcis Rp 5.000, mereka tampak serius menyaksikan pertarungan kelas bebas hingga berakhir pukul 21.30.

Ketua Dewan Guru Kyokusin Karate JB. Sujoto mengungkapkan, perkembangan beladiri full body contact seperti kyokusin karate ke depan tampaknya akan menjadi lebih baik. Hal itu antara lain ditandai dengan banyaknya peminat dalam "TPI Fighting Championship" yang ditayangkan secara rutin oleh TPI. Dia mengatakan, beladiri full body contact membutuhkan kedisiplinan yang sangat tinggi. "Beladiri full body contact tidak mudah. Mereka yang betul-betul ingin berhasil, perlu displin tinggi. Ini agak sulit," tegasnya.

Meskipun beladiri full body contact tidak masuk dalam KONI, ujar dia, seperti kyokushin karate dapat berkembang dengan baik. Kini, telah terbentuk Pengda di 14 provinsi.

Tingkat Internasional

Di tingkat internasional, bela diri ini juga menyelenggarakan kejuaraan tingkat Asia dan dunia. Untuk tingkat dunia, pesertanya dari 90-an negara. Yang dipertandingkan adalah kelas bebas.

Untuk mencapai kelas bebas, Sujoto mengakui amat sulit, sehingga tidak banyak atlet yang dapat mencapainya. Hingga saat ini, kyokushin hanya memiliki 16 atlet kelas bebas.

"Di Indonesia kelas bebas ini sulit bukan main," tuturnya. Dibandingkan dengan beladiri non-full body contact, jelas Sujoto, dalam full body contact jika menang ya menang sungguhan. "Kami tidak bisa pura-pura. Menang ya menang."

Sementara itu, Indonesia pada 29 Oktober nanti akan memberangkatkan atlet karate Antoni pada kejuaraan karate tingkat dunia tiga hari di Tokyo mulai 1 November. Keberangkatan Antoni akan diikuti dua coach, Ade Ray dan JB. Sujoto.

"Saya akan berusaha keras untuk bisa masuk ke delapan besar," tekad Antoni ketika ditanya Suara Merdeka tentang target yang diharapkan. Antoni mengemukakan, sebenarnya yang akan diberangkatkan ke Tokyo dalam 8 th World Open Karate Tournament adalah rekannya, Mario. Namun karena tidak siap, dialah yang maju.(bt-57j)

Copyright© 1996 SUARA MERDEKA