INDONESIA |
HARIAN UMUM SUARA MERDEKAMinggu, 17 Juli 2005 OLAHRAGA
Disiplin Modal Berprestasi
PRESTASI yang diukir Dhani Triawan cukup mengagumkan. Baru aktif berlatih selama enam bulan, karateka Kyokushin dari Dojo Team Rai Semarang itu berhasil menyabet gelar juara pada Open Tournament Kyokushin se-Jawa dan Bali.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di Kampus Stikubank Semarang, baru-baru ini, Dhani turun pada kelas 70 kg. Saat itu, dia bertanding empat kali dengan sistem full body contact. Pada final, penyandang ban biru itu berhasil mengalahkan lawan-lawan yang memegang ban di atasnya.
"Saya sempat terkejut, karena belum lama berlatih bisa menjadi juara," kata mahasiswa semester II Sistem Informasi Unaki Semarang itu. Tak urung, rasa bangga dan gembira pun campur aduk berpadu di hatinya. Apalagi, salah satu motivasinya terjun ke karate karena ingin meraih prestasi.
Meski demikian, dia tak ingin hanya berpuas diri dan berpangku tangan menikmati manisnya kemenangan. Pemuda tegap itu tetap tekun berlatih keras dua kali dalam seminggu. Tak main-main, target yang dicanangkan kepada dirinya sendiri adalah menjadi juara nasional. Target itu akan coba dibuktikan dalam event berikutnya yang akan diikuti, yakni kejuaraan tingkat nasional di Jakarta.
Dilatih Mario
Selama berlatih, anak terakhir dari tiga bersaudara itu ditangani pelatih yang sudah malang melintang di dunia beladiri, Mario. Bukan kebetulan semata jika sang pelatih juga menjadi atlet yang diidolakan putra pasangan Agus Prayitno dan Ping Hastuti tersebut.
Menurut Mario, kelemahan yang perlu diperbaiki pada atlet binaannya itu adalah tendangan kaki kiri yang kurang keras. "Secara psikis, Dhani juga masih susah mengontrol emosi. Padahal, faktor mental itu sangat berpengaruh bagi setiap atlet yang bertanding," jelas Mario yang dibenarkan manajer timnya, Yudan Roesgijanto.
Atlet yang tinggal di Jalan Kuala Emas XIII no 633 Semarang ini selalu berusaha mengamalkan motto hidup yang dimilikinya, yaitu "jagalah disiplin". Apalagi, pilihannya untuk belajar karate karena cabang bela diri tersebut dinilainya sangat mengutamakan kedisiplinan.
Kedisiplinan dipandang Dhani sebagai salah satu modal penting dalam perjuangan mengisi hidup. Hal itu sesuai dengan arti nama Kyokushin sendiri, "berjuanglah hingga mencapai yang paling sejati".
''Kalau saya sih nggak pernah takut sakit atau cedera. Justru orang tua saya yang sering waswas,'' ungkap pemuda kalem kelahiran Semarang, 28 Januari 1986 ini. (Abduh Imanulhaq-31)
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA