Supaya komputer anda dapat berfungsi optimal,
maka setting dalam BIOS juga harus dikonfigurasikan secara optimal, karena
bila setting BIOS dikonfigurasikan secara salah, walaupun konputer anda tetapi
dapat berfungsi dengan baik, tetapi bisa jadi kinerjanya lebih lambat.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, komputer dengan konfigurasi BIOS yang
optimal dapat berjalan lebih stabil dan konerjanya sekitar 10-15% lebih cepat
daripada komputer yang BIOSnya tidak terkonfigurasi secara optimal. Tetapi,
sangat disayangkan, para produsen dan perakit komputer di Indonesia cenderung
mengkonfigurasikan BIOS seadanya, selama komputer hasil rakitan mereka dapat
bergungsi dengan semestinya. Bahkan, diantara teman-teman saya ada yang belum
pernah tahu apa itu BIOS, diantaranya baru sadar adanya setting BIOS ini
setelah mereka harus menampahkan peralatan baru ke komputer mereka. Melihat
dari kondisi tersebut, maka disini saya mencoba untuk membahas tentang
bagaimanakah pengaturan BIOS itu seharusnya. Apa yang harus dilakukan saat
peralatan dalam komputer kita mengalami konflik, dan bagaimana cara untuk
mengkonfigurasikan BIOS secara otimal sehingga kita dapat bekerja lebih
cepat. Saya memilih AWARD BIOS sebagai acuan dalam pembahasan kali ini
karena selain saya juga menggunakan AWARD BIOS, saya lihat sebagian besar
komputer yang beredar di Indonesia, khususnya konputer rakitan, menggunakan
bios ini. Bagi anda yang menggunakan BIOS selain AWARD, seperti AMIBIOS,
Phoenix BIOS, dan jenis bios yang lain, dapat tetap mencoba mengikuti karena
sebagian besar BIOS memiliki setting yang kurang lebih hampir sama. Pertama-tama,
untuk masuk ke BIOS, anda dapat mereset komputer anda dan pada tampilan Power
On Self Test (POST) anda dapat menekan tombol atau kombinasi tombol yang
disebutkan, biasanya DEL, F1, CTRL+ALT+S, CTRL+ALT+ESC, dsb, untuk masuk
ke dalam setting BIOS. Berikutnya anda akan melihat tampilan pembuka
dari BIOS anda beserta menu-menu yang terdapat didalamnya. Menu-menu ini
biasanya terdiri dari : CPU Soft Menu - Hanya terdapat pada
jenis-jenis motherboard yang jumperless (tanpa jumper), digunakan untuk
mengkonfigurasikan bus clock(FSB), multiplier, tipedan tegangan prosessor. Standard
CMOS Setup - Untuk konfigurasi waktu, tanggal, floppy disk, dan harddisk
terpasang. BIOS Features Setup - Berisi setting untuk urutan booting,
konfigurasi keyboard, dsb. Integrated Peripherals - Berisi setting
untuk interface serial, paralel, IDE, dan perangkat onboard. Chipset
Features Setup - Isi menu ini biasanya berbeda tergantung jenis chipset
yang digunakan. Disini anda dapat mengkonfigurasikan timing memori yang tepat
sesuai jenis memori anda. Power Management Setup - Disini anda dapat
mengatur tindakan penghematan energi pada komputer anda. PCI/PnP
Configuration- Menu ini amat berguna jika anda mengalami konflik resources
untuk perangkat Plug and Play (PnP). Load BIOS Default - Berguna
untuk mengembalikan settung standar BIOS untuk kompatibillitas dan stabilitas
sistem. Load Setup Default- Pengaktifan ini akan menghasilkan
konfigurasi dengan kinerja yang lebih baik dibanding BIOS default tetapi
terkadang mengorbankan kompatibilitas. Supervisor Password - Berguna
untuk mengamankan PC dan BIOS anda dari tangan jahil. User Password -
Pengguna dengan password ini hanya dapat menggunakan komputer saja, tidak
dapat mengubah setting BIOS. IDE HDD Auto Detection - Berguna untuk
mendeteksi parameter harddisk IDE secara otomatis. Sekarang mari kita lihat
isi masing-masing menu beserta cara mengkonfigurasikannya. 1.
Standard CMOS Setup
|