Sistem operasi dengan simbol pinguin ini, akhirnya
berhasil "melompat" dari universitas ke pasar desktop dan server.
Pada tahun 1991 ketika penemu Linux, Linus Torvalds dari
Finlandia, menyediakan sistem operasi mininya secara cuma-cuma melalui
Internet, ia tak mengira, akan menimbulkan "keributan". Dulu pemakai
masih membutuhkan sebuah sistern operasi lainnya (Minix) untuk dapat
menggunakan Linux.
Pada tahun 1992, terjadi diskusi menarik yang terkenal
dengan "Linux is obsolete" antara Andy Tanenbaum, Professor of
Computer Science di Free University of Amsterdamp, yang juga merupakan pembuat
utama sistern operasi Minix, dengan Linus Torvalds tentang kernel monolithic
dan microkemel. Diskusi "Linux is obsolete" tersebut bisa Anda baca
di alamat http://www.swappy.osc.de/kde/www/food/
linux_is_obsolete.html.
Linux bekerja dengan sebuah kernel monolithic. Sebuah
kelompok kerja di Dresden melakukan percobaan implementasi microkernel yang
dinamakan proyck "Fiasco".
Informasi lengkap mengenai Fiasco kernel ini bisa Anda
lihat di Internet pada alamat http://os.inf.tu-dresden.de/fiasco/overview.
html.
Linus Torvald sendiri tak pernah meragukan, bahwa Linux
akan memantapkan dirinya sebagai sistem operasi server. Kenyataan membuktikan
bahwa para pengguna web server lebih memilih turunan Unix yang gratis ini. Di
level perusahaan, penggunaan Linux sebagai firewall atau webserver meningkat
sangat drastis. Salah satu alasan terpenting adalah tingkat kestabilannya.
Server Linux biasanya dapat difungsikan ratusan hari tanpa booting atau
uptime. Bila dihentikan, biasanya karena adanya pernasangan komponen hardware
baru atau mengupdate kernel.
Oleh karenanya Linux sangat cocok sebagai sistem operasi
untuk server. Selain itu ia juga sangat murah. Selain murah, distribusi Linux
juga dapat digunakan pada beberapa server sekaligus tanpa melanggar aturan
lisensi. Kecuali program database komersial, program server untuk Linux juga
tersedia gratis. Contoh Samba untuk fileserver, Apache untuk webserver,
Sendmail atau Smail sebagai mailserver dan seterusnya. Tidak ada pembatasan
jumlah pengguna (client) oleh lisensi, baik pada Linux mau pun program server.
Persyaratan teknis dapat diatasi dengan penggunaan hardware yang lebih baik (multiprosesor,
RAM yang lebih besar, serta kapasitas harddisk yang lebih besar).
Tanpa dukungan para produsen hardware dan software,
sistern operasi apapun tidak akan bisa berkembang, termasuk Linux.
Produsen-produsen software terkemuka telah membuat aplikasi profesional untuk
Linux, Di antaranya adalah perusahaan database, yang menawarkan produk
andalannya untuk Linux. Sebut saja Oracle, Informix, Sybase, IBM, Inprise (dulu
Borland) dan Software AG. Menurut informasi, SAP juga sedang membuat R/3 untuk
PC dengan sistem operasi Linux yang diperkirakan rampung pada kuartal ke 3
tahun ini.
Persaingan antar sistem operasi tidak hanya ditentukan di
pasar server, tapi juga terutama pada. meja kerja di kantor dan di rumah.
Kriteria pemilihan sistern operasi untuk server tak sama dengan untuk PC
desktop. Selain banyaknya fungsi dan harga, instalasi dalam bahasa negara
pemakai yang bersangkutan, perawatan, paket Office, programprogram yang
ditawarkan, dan game, pengoperasian yang mudah dan intuitif juga tidak kalah
pentingnya.
Di masa lalu Linux masih memiliki kelemahan dalam hal-hal
tersebut. Kini kelemahan tersebut telah dikurangi dan diramalkan akan lenyap
seluruhnya. Para produsen distribusi Linux selalu memperbaiki program
instalasinya dari versi ke versi dengan tujuan menyingkirkan hambatan-hambatan
bagi pemakai.
Kernel Linux sendiri dapat mengenali semakin banyak
komponen hardware secara otomatis, sehingga pemakai tidak mutlak memerlukan
pengetahuan mengenai alamat 1/0 atau Interrupts untuk instalasi.
Menyangkut paket Office juga sudah ada perbaikan. Selain
software klasik untuk Unix, yaitu Applix, sduah ada Star Office 5 dan
WordPerfect 8 dari Corel, yang diberikan gratis bagi pemakai pribadi (lihat
"Aplikasi standar untuk Linux"). Perbaikan juga sedang dilakukan
pada paket Office yang terintegrasi, Koffice for KDE. Namun prosesnya masih
dalam. tahap pengembangan yang relatif dini. Jika mau, Anda bisa melihat dan
mendownloadnya dari alamat http://koffice.kde.org.
Program-program populer yang mapan juga semakin banyak
tersedia untuk Linuix, misalnya Acrobat Reader, program CAD Varcon, ARCAD, dan
Matheinatica.
Program-program Linux untuk text-console juga dapat
dipakai sehari-hari. Untuk mengoperasikannya, memang perlu sedikit membiasakan
diri tapi semua fungsi yang penting telah tersedia.
Kelebihannya sering terletak pada konfigurasi yang
beragam, dimana dengan sistem modul dari aplikasi dan tools dapat diciptakan
lingkungan aplikasi sesuai keinginan. Hal ini memungkinkan dapat dihasilkannya
sistem operasi yang stabil dan cepat.
Desktop manager standar untuk tampilan grafis Linuix
Xfree86 disebut Fvwm dan cukup rumit dioperasikan. Sebaliknya KDE (K Desktop
Environment) versi 1.1.1 lebih menyerupai Windows 98. Fungsi drag and drop,
request HTTP dan FTP dalam jendela dimungkinkan. Selain itu aplikasi untuk KDE
sudah banyak tersedia dan akan terus bertambah. Cukup mudah membuat program
aplikasi KDE, karena KDE berbasis pada Qt milik perusahaan Troll Tech dari
Norwegio.
Sejak ada proyek KDE, lisensinya sebagai software gratis
dipertentangkan. Qt untuk Linux adalah software gratis, tapi terikat lisensi
Troll Tech. Sedangkan untuk platform lain, Qt tidak gratis. Karena itu
beberapa distributor seperti Redhat dan Debian tidak mau mengedarkan KDE
secara resmi. Tapi mulai versi 2.0 mendatang, Troll akan memasukkan Qt ke
bawah lisensi Open Source. Langkah ini tentunya menguntungkan bagi penyebaran
KDE.
Bila Anda kurang berminat pada KDE, Anda dapat mencoba
GNOME (GNU Network Object Model Environment) di alamat http://www.gnome.org.
Walaupun tak sematang" KDE, desktop manager yang sejak awal dikonsep
sebagai software gratis ini memberi kesan yang positif
Dimulai dari muncuinya versi kernel 2.2 yang
ditunggu-tunggu, dan kemudian 2.2.0 lalu 3 hari kemudian diikuti versi 2.2.1
sebagai bug fix. Tidak lama kemudian versi berikutnya, yaitu 2.2.2 sudah
beredar dan kini telah mencapai versi 2.2. 10 (stable version). Perkembangan
versi baru yang demikian cepat menunjukkan bahwa versi 2.2 merupakan sebuah
milestone yang penting.
Meskipun tidak mudah, tapi mengupgrade kernel
menguntungkan karena banyak penambahan baru yang akan dijelaskan berikut ini:
Prosesor:
Kernel 2.2 mendukung feature (juga bug) prosesor non-Intel seperti AMD.
Komputer dengan multiprosesor (hingga 16 prosesor) kini berfungsi lebih
efektif dan lebih mudah dikonfigurasikan dibandingkan pada kernel 2.0. Begitu
juga dengan Power Management.
Selain itu kernel 2.2 juga dapat digunakan untuk prosesor
Motorola 68K, SPARC, PowerPC, dan ARM. Bahkan mendukung platform 64bit dengan
Sparc64 dan Alpha dengan 64bit. Tapi kemajuan juga ada harganya. Kini pada
prosesor Intel dan yang kompatibel dengan Intel, 4 MB RAM tidak lagi cukup.
Minimal 8 dan lebih baik lagi 16 MB.
PCIBus:
Dukungan untuk komputer "mikro kanal" IBM datang terlambat dan
kebanyakan sudah tidak dipakai lagi. Yang menentukan adalah perbaikan untuk
PCI dengan akses langsung pada BIOS PC. Akses mclalui driver pada CMOS RAM
juga diimplementasikan. Konstruksi modul kernel yang dapat diload secara
otomatis dengan "kerneld" dipindahkan ke kernel.
EIDE, SCSI, USB:
Port paralel IDE akan lebih mudah dioperasikan dan untuk SCSI ada driver untuk
host adapter yang baru. Beberapa dari IrDA Controller kini ditemukan oleh
kernel. Tidak demikian halnya dengan USB Controller.
Soundcard, joystick:
Jika dulu cukup sulit untuk membunyikan soundcard, maka dengan adanya kernel
yang baru seharusnya bisa menjadi lebih baik/lebih mudah. Banyaknya kode baru
dan dukungan Plug-and-Play serta. kata "support out of the box"
membuat proses instalasi jauh lebih mudah dan menyenangkan daripada sebelumnya.
Selain itu terdapat modul joystick dan dukungan terhadap digitizerpads yang
disukai para graphic designer.
Sistern file:
Meskipun sistem file lama Ext hilang, itu bukanlah suatu kerugian. Kini
pemakai dapat mengakses drive Windows yang dikompresi. Sedangkan akses tulis
pada NTFS masih dinantikan. Disket SCSI Macintosh hanya dapat dibaca, sama
dengan UFS dari FreeBSD, Solaris dan sistem BSD-Unix. Untuk pengamanan
terhentinya arus listrik, dapat digunakan DiskArrays menurut RAID 0, 1, 4, dan
5.
Linux kini dapat meload Codepages UNICODE Microsoft untuk
menampilkan nama. file, yang bermanfaat dalam menginstalasikan sistem file
berbasis VFAT Windows 95/98 dan Joliet. Sehubungan dengan itu, para developer
kernel telah membuat cache khusus untuk nama file yang bertujuan mempercepat
proses "open file".
Jaringan:
Di samping banyak network card baru, protokol Internet IPv6 telah menemukan
akses protokol Netware SPX dan sistem file Coda. TCP/IP biasa telah dilengkapi
dengan konfigurasi alamat serial melalui BOOTP dan RARP. Default-Route sistem
kini dibuat sendiri oleh kernel, sehingga "add route ..." tak lagi
diperlukan. Code untuk IP-Tunneling dan fungsi-fungsi firewall telah direvisi
total.
Sebagai sistem operasi server yang murah dan untuk tujuan
komersial, Linux merupakan alternatif "sejati" bagi Windows NT
maupun sistern Unix komersial. la sangat tepat sebagai klien Internet ataupun
Intranet berkat protokol TCP/IP dan Netscape Navigator yang selalu aktual dan
tingkat kestabilannya.
Sistern operasi desktop Linux sebagai pengganti Windows
98 juga disarankan dengan makin meluasnya dukungan hardware dan software.
Meskipun proses instalasinya lebih rumit dibandingkan dengan Windows, Linux
mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dipunyai sistem operasi lain.
Jika anda memiliki pertanyaan atau ingin mendapat
informasi mengenai LINUX ini, anda bisa mengunjungi situs resmi Komisi
Pengguna Linux Indonesia (KPLI) di http://www.linux.or.id
|