Kebetulan ada email yang menanyakan apakah Linux
bisa "meladeni" sebagai virtual host. Yang artinya satu mesin fisik
beraksi seakan akan banyak mesin secara logis. misal menjadi
mesinku1.com mesinku2.com, dll padahal di satu mesin secara
fisiknya. Jelas bisa dan tidak sulit koq, nah sebagai contoh Penulis
buat contoh yang langsung diterapkan.
Kebetulan mesin nakula
Penulis sudah punya IP tersendiri, tetapi nama yang dikenal adalah
nakula.rvs.uni-bielefeld.de. Nah untuk memiliki nama lain bisa
dilakukan dengan cara, pertama, mendaftarkan nama tersebut (jelas
membayar biaya tahunan), dan kedua, mencari tempat pendaftaran nama
gratisan (misal www.dhs.org).
Penulis lakukan yang kedua
karena mau ngirit..he.he. maklum zaman krisis moneter. Setelah
Penulis daftar sebagai member dan daftarkan IP Penulis dengan nama
lainnya (kali ini sebagai contoh adalah Ngelmu). Setelah mendaftar
(dan menunggu satu hari), maka query ngelmu.dhs.org akan menunjuk ke
mesin nakula.rvs.uni-bielefeld.de (karena IP-nya sama). Untuk
mengecek, Penulis gunakan nslookup.
=====
[made@nakula made]$
nslookup ngelmu.dhs.org
Server:
noc.hrz.uni-bielefeld.de
Address:
129.70.5.16
Non-authoritative answer:
Name:
ngelmu.dhs.org
Address:
129.70.123.66
==========
Sekarang tinggal kutak-katik di
Apache-nya. Apache mendukung virtual host dengan 2 metoda : pertama
bila kita memiliki IP number yang banyak, kedua bila kita
memanfaatkan satu IP number (seperti kasus Penulis). Karena kasus ke
2 lebih banyak (karena IP itu sekarang mahal dan sulit didapat,
kecuali untuk Intranet yang tidak memakai registerd IP) jadi Penulis
mencoba yang kedua (walau masih punya 3 IP nganggur lagi untuk mesin
antareja, dan sadewa Penulis). Tapi lain kali saja soal multi
IP.
Sekarang Penulis buka file konfigurasi Apache Penulis, server
Penulis ini pakai
Redhat jadi terletak di /etc/httpd/conf/.
Penulis edit file apache.conf dan Penulis tambahkan teks ini di
bagian belakang.
==========================
NameVirtualHost
129.70.123.66
<VirtualHost 129.70.123.66>
DocumentRoot
/home/httpd/html
ServerName
nakula.rvs.uni-bielefeld.de
</VirtualHost>
<VirtualHost 129.70.123.66>
DocumentRoot
/home/httpd/html/made
ServerName wiryana.dhs.org
Alias /Image/
/home/httpd/html/Image/
Alias /back/
/home/httpd/html/back/
</VirtualHost>
<VirtualHost
129.70.123.66>
DocumentRoot
/home/httpd/html/majalah
ServerName ngelmu.dhs.org
Alias
/Image/ /home/httpd/html/Image/
Alias /back/
/home/httpd/html/back/
Alias /made/
/home/httpd/html/made/
</VirtualHost>
====================
Arti Tiap Masukan (Entri)
Baris
NameVirtualHost 129.70.123.66 menjelaskan bahwa server si
129.70.123.66 ini akan menangani virtual host. Nah baris berikutnya
yang bersisi direktif <VirtualHost>...</VirtualHost>
menerangkan spesifikasi tiap virtual host yang dihosting di mesin
ini. Baris pertama dibutuhkan karena untuk menerangkan si "server
asli" sebab bila telah memakai Virtual host maka nama asli
nakula.rvs.uni-bielefeld.de menjadi diabaikan dan hanya akan melihat
entri di bagian VirtualHost.
Nah jadi baris pertama
menerangkan bahwa: virtual Host "mendengar" pada IP nomor
129.70.123.66; nama server virtual untuk virtual host itu adalah
nakula.rvs.uni-bielefel.de; dan root direktori untuk dokument adalah
/home/httpd/html.
Sedang pada baris <VirtualHost>
berikutnya untuk mesin "virtual lainnya, virtual host akan mendengar
pada IP nomor 129.70.123.66 juga, nama server untuk bagian ini
adalah wiryana.dhs.org, dan direktori root dari Virtual host ini
adalah /home/httpd/html/made.
Jadi kalau ada user yang meminta
http://wiryana.dhs.org/ maka akan dikirimkan /home/httpd/html/made.
Alias menerangkan direktori tersbut dikenal dari direktori awal.
Jadi pada contoh di atas.. jadi bila direktori /Image dialiaskan
maka bila ada permintaan http://wiryana.dhs.org/Image maka akan
mengambil dari direktori /home/httpd/html/Image.
Pada bagian
berikutnya adalah entri untuk "virtual host" e-zine Penulis NGELMU!
Sama dengan yang dilakukan untuk wiryana.dhs.org hanya entri
ditambah dg beberap direktori lainnya. Setelah disave.. tinggal
menjalankan ulang httpd. /etc/rc.d/init.d/httpd stop. Lalu jalankan
/etc/rc.d/init.d/httpd start. Server berjalan dg konfigurasi baru
tanpa perlu diboot. Ingat tidak usah diboot. Ini Linux :-)
Sekarang dicoba. Penulis jalankan Netscape dan ambil ke host
asli. http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/, dan coba direktori di
bawahnya http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/made. Sukses. Kemudian
Penulis coba panggil "virtual host" yang ada di mesin Penulis
http://ngelmu.dhs.org. Ziiiip si majalah NGELMU! langsung nongol.
Dan juga http://wiryana.dhs.org….Langsung lari ke homepage pribadi.
Tidak susah khan? Met coba.
Sekian dulu dan semoga bermanfaat
Jogja, awal september 2002. Salam
hangat
Scut