REVIEW
:
Ebooks
Orang biasa melawan Kapitalis
E-book, bukanlah sesuatu yg termasuk baru di tahun
2004 ini. Sebenernya aku sendiri udah pernah sekali mendownload
ebook pada tahun 2000an gitu kalo gak salah, tetapi nggak kuat bacanya,
krn waktu itu aku harus baca didepan pc, sambil duduk di kursi yg
nggak nyaman sama sekali. Jadilah aku melupakan ebook untuk bbrp
tahun.
Tetapi
belakangan ini aku pengen kembali mencoba baca ebook. Kenapa? Awalnya
sih sederhana, karena aku sedang ingin baca buku yg waktu itu masih
susah carinya di toko buku. Trus dng menimbang2 keadaan bahwa sekarang
aku udah ada handheld device, rasanya udah cukup memadai buat menikmati
ebook lagi. Jadilah kemudian perburuan ebook dimulai.
Dari
ebook forum di yahoo, aku dapet satu url yg lumayan lengkap. www.virtual-library.tk.
(anyway, site ini sekarang dlm tahap maintenance, atau sudah dibredel
ya? Krn bbrp hari ini down). Disana ada berpuluh2 pengarang, yg
sebagian besar karyanya dapat diperoleh dng gratis. Wah, kayak anak
kecil masuk ke toko mainan rasanya. Pengen ini pengen itu tinggal
klik. Akhir onlen, aku udah mendapatkan belasan judul buku, termasuk
buku2 masa kecilku dulu karya Blyton yg sekarang udah nggak diterbitkan
lagi. Senangnyaaa !!
Langkah
berikutnya dalam kepalaku adalah, mulai membaca. Ternyata nggak
semudah yg aku kira. Ada hal yg luput dr perhitungan: Format
ebook. Sekarang ada bermacam format yg tersebar. Lit, pdb,
txt, html, pdf, sampe rtf. Untuk PDA yg berOS Palm, yg bisa dibaca
cuma format pdb. Tapi hal itu masih bisa disiasati, dng menconvert
format2 tadi ke pdb pake program tertentu. Jadi misalnya, untuk
mendapatkan file pdb dr sebuah file pdf, harus melalui jalan lumayan
mbulet. Dari pdf di convert ke txt, dr txt diconvert ke pdb. Hasilnya
pun tdk memuaskan. Kadang ada loncatan2 paragraf, hilangnya gambar,
dll. Tapi krn udah ngebet banget pingin baca, ya diterima aja.
Dari
pengamatan, format paling bagus buat membaca ebook adalah lit dan
pdf. Untuk pdf, udah nggak ada masalah. Untuk lit, menyebalkan.
Gara2 usaha untuk mengconvert .lit ini, aku baru merasakan sisi
kapitalis microsoft yg bener2 menohok diriku. Ternyata lit hanya
bisa dibaca dengan MS Reader, yg notabene hrs pake PC atau Pocket
PC, bukan Palm. Dan sampe sekarang software utk mengconvert dr lit
ke format lain belum ada. Sebenernya ada sih, ada org2 yg membuat
program converter itu, tapi untuk converting itu harus memerlukan
keahlian seorang yg tidak awam komputer krn hrs mengubah apanyaaaaa
gitu... Kalo aku sih daripada ngerusak, mending nggak.
Jadi,
sekarang aku masih membiarkan ebooks format lit ku tersimpan di
folder yg berdebu di pojokan hardiskku sambil menunggu seorang jenius
yg akan menciptakan converter tsb, yg aku yakin pasti akan membahagiakan
ratusan ribu orang seperti aku ::
The
Devil Wears Prada (Bos Paling Kejam Sedunia)
Lauren Weisberger
Chicklit
a.k.a Chick Literature. You figure. Don't expect too much, because
it's suppose to be a light reading, not a serious enlightment.
Cerita tentang sepak terjang Andrea, seorang junior
assistant dari Miranda, pimred sebuah majalah mode
terkenal di New York, Runway. Mungkin ada beberapa tingkah
laku, tugas, tuntutan sang bos yang terlihat sebagai hil yang mustahal
bagi kita kaum biasa ini, tapi siapa tahu, memang begitulah adanya.
Contohnya, perintah Miranda the boss yang ingin
dibelikan makan siang di sebuah restaurant dalam waktu 30 menit,
tetapi begitu tiba ternyata ia sudah makan siang di kafetaria kantor,
dan marah2 ke Andrea karena membelikannya makan siang (padahal dia
tidak memberi tahu Andrea kalau dia akan makan siang di kafetaria).
Atau mencarikan laci antik di sebuah toko yang Miranda tidak menyebutkan
namanya ataupun tempatnya, jadi Andrea harus mencari diseluruh penjuru
NewYork.
Andrea
bertahan hanya karena kemungkinan untuk mencapai cita2nya dalam
waktu lebih singkat, karena seorang Miranda Priestly dapat membukakan
jalan karir yang mulus ke mana saja termasuk ke harian New Yorker
yang sudah dicita- citakannya sejak kecil.
Inti keseluruhan cerita, tentang pekerjaan yang menjanjikan, tetapi
harus dibayar dengan seluruh waktu termasuk waktu pribadi, not to
mention mengorbankan perasaan juga dan berimplikasi ke keluarga,
hubungan pribadi dan persahabatan. Jadi, mana yang akan dipilih,
karir cemerlang atau keluarga?
Mungkin
karena pengarangnya memang pernah bekerja sebagai asisten
pribadi pimred majalah Vogue (Anna Wintour), maka pendeskripsiannya
terasa betul betul real dan dapat dirasakan emosinya (paling nggak
aku merasa begitu...). Diantara chicklits yang lain, menurut pendapatku
yg ini lebih bagus, makanya aku kasi tingkat kepuasan 3 ::
Lebaran
di Karet, di Karet..
Umar Kayam
Buku
ini berisi kumpulan cerpen karya Umar Kayam (alm), yang dimuat di
harian Kompas tahun 1990an-2000 kecuali satu cerpen yg dipublikasikan
thn 1970. UKa terkenal dengan karyanya yang melihat dari sisi kultural,
terutama kultur Jawa. Kumpulan cerpen inipun tidak luput dari sisi
pendekatan seperti itu.
Lebaran,
yang dapat dikatakan sebagai sebuah fenomena ritual-kultural-spiritual
menyentuh kehidupan setiap orang baik ia priyayi ataupun kawula
alit, banyak diambil sebagai latar belakang kumpulan cerpen ini.
Dengan gaya penulisan yang khas seolah2 sedang ngobrol saja, Uka
mengajak kita untuk menyelinap, mengamati dari tokoh satu ke tokoh
lainnya. Dan amazingly, mengakibatkan perihnya hati kita
saat menyadari bahwa tokoh2 yang ada, kejadian2 yang terjadi, begitu
amat dekat dan amat sangat mungkin terjadi di sekitar kita.
Selain mengambil tema lebaran, tema2 seperti nepotisme, kekuasaan
dan korupsi juga mewarnai cerpen UKa ini, mungkin karena cerpen
itu dibuat pada saat Indonesia sedang ramai mengalami gonjang ganjing
politik dan kekuasaan.
Lalu
saya merasa... Kok... bolehnya saya mereview buku beliau, padahal
kemampuan jurnalistik ataupun kepekaan menelisik makna karya sastra
saya cetek banget... jadi review ini saya sudahi sampai sini saja
:) ::
. |