15 October 2000
Shaloom,
Terima kasih untuk email Bapak yang kami terima dengan suka cita. Saat ini kami
sedang berfokus pada riset kerja fisik Setan jadi mungkin kurang begitu punya
banyak waktu untuk menjelaskan secara lebih jauh. Tetapi saya akan coba untuk
menjelaskan semampu saya. Mungkin perlu digaris bawahi bahwa ternyata pandangan
kita relatif sama mengenai hal ini. Mungkin yang membedakan adalah pandangan
bagaimana perlu bersikap meskipun kita berdua setuju tidak ada yang keluar dari
dunia yang mampu menggantikan kualitas Firman Tuhan.
Sama sekali bukan intensi kami untuk menyerang artikel Bapak, dan memang kami
curiga bahwa artikel kami yang Bapak baca adalah jawaban dari penyerangan
terhadap artikel kami yang terdahulu. Jadi kemungkinan besar tidak mencerminkan
sikap kami terhadap area Pokemon ini. Dan memang inilah yang kami simpulkan dari
tulisan Bapak mengenai artikel kami, yaitu bahwa kami Pro Pokemon - dengan
kemungkinan mulai dari menganggap Pokemon bukan hal yang penting sampai
mencintai Pokemon. Tetapi bukan itu sikap kami. Kami
menganggap semua ikatan dengan dunia apakah itu anime, telenovela, uang dan
bahkan pelayanan adalah tidak benar. Hanya kepada Tuhan saja kita mengikatkan
diri. Semua hal yang menyangkut pemuda remaja penting bagi kami. Itu sebabnya
saya membalas email dari Bapak ini. ^-^
> (H) Kesalah pahaman mungkin timbul dari penggunaan istilah 'kesurupan'
...CLIPPED...
> (possessed) dan istilah 'kesurupan' (seizured) adalah gejala kaget yang
> kadang-kadang disertai kejang-kejang dan pingsan yang tentu mirip ayan
> bukan? (epilepsi). Kelihatannya apa yang dialami anak-anak karena pokemon
> bukan sekedar 'Light Epilepsi' (ayan karena sinar) seperti pengaruh sinar
> video game secara umum, tetapi lebih dari itu, sebab berbeda dengan
pengaruh
> 'sinar-sinar dalam video game' belum pernah dilaporkan ratusan orang
> serentak mengalami serangan dan banyak diantaranya sampai masuk rumah
sakit.
Kesalah pahaman PASTI timbul apabila kata yang dipakai adalah
"kesurupan". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan P&K dan
Balai Pustaka cetakan kedua tahun 1989, definisi Kesurupan adalah
"kemasukan
(setan, roh)" [halaman 874]. Jadi kata kesurupan tidak bisa digunakan untuk
menerjemahkan "seizure". Kejang lebih masuk akal dan inilah yang kami
tuliskan di artikel kami.
Mengenai gejala Pokemon dimana belum pernah ada korban sebanyak itu - berterima
kasihlah kepada perkembangan teknologi High Devinition Television dimana
pelanggannya juga belum pernah sebanyak ini ^-^ . Memang tidak fair bila
dihubungkan dengan video game karena video game maksimal dimainkan dua
orang, "replayability-nya" kecil - jadi setelah tamat jarang dimainkan
ulang, dan belum pernah ada sebuah video game yang "audience" nya
sebesar acara TV. Karenanya untuk sebuah game dimainkan secara
"serentak" memang agak sulit terjadi. Jadi hubungan antara banyaknya
korban di TV dengan "sedikitnya" korban di video game memang linear.
> (H) Rasanya kita terlalu meng'over-estimate' kritik sekedar sebagai sikap
> 'anti-asia'. Banyak senada kritik juga muncul dari asia. Ini bisa membawa
> kita kepada kutub sebaliknya yaitu 'under-estimate' dan menganggap pokemon
> tidak terlalu perlu dikritik. Ini namanya 'stockholm syndrome' yaitu
> seseorang yang menerjunkan diri dengan membeli banyak vcd pokemon kalau
> semula ia 'antipati' lama-kelamaan ia menjadi 'simpati' dan kemudian
> 'empati' bahkan bisa menjadi pembela pokemon. Ia mengalami pergeseran
nilai.
> Ini wajar, cuma apakah pergeseran nilai ini merupakan buah pertobatan atau
> buah kecintaan kepada pokemon dan pada dunia.
Saya menekankan doa dan intercessions untuk setiap durasi diadakannya sebuah
riset. Memang ini tidak saya anjurkan untuk dilakukan oleh orang - orang yang
tidak Tuhan beri otoritas dalam hal ini karena stockholm syndrome atau "Mind
Conditioning" tadi. Sama seperti anak kecil yang dikondisikan
pikirannya (oleh guru
sekolah minggu misalnya) bahwa Pokemon itu setan, pulang ke rumah dan melihat
Pikachu akan ketakutan dan tidak bisa tidur.
Mengenai sikap anti asia, saya sependapat dengan ide yang pernah diluncurkan
oleh seorang pakar Akhir Jaman dari Yogyakarta, yang menjelaskan bahwa menjelang
One World Government, hubungan Asia dan Eropa akan meruncing (bukan timur
tengah saja) sehingga kebutuhan GLOBAL akan perdamaianlah yang
memicu munculnya antikris. Jadi kami cenderung setuju dengan ide bahwa roh
rasisme memang sedang mendunia. Dan ini bukan over-estimation tetapi memang ini
adalah event kelas dunia. Sedangkan banyak pemimpin rohani asia yang setengah
(atau mungkin 100%) mendewakan pemimpin rohani Amerika sehingga
main copy-and-paste saja artikel - artikel karya pemimpin rohani Amerika.
> (H) Menurut informasi yang saya baca, ide awal pokemon sudah ada sebelum
> adanya serial ultraseven dan itu bukan berurusan dengan jangkrik saja,
> tetapi dengan banyak seranggga dan mahluk-mahluk kecil. Sebelum beralih
pada
> pokemon ia sudah mengembangkan bisnisnya sendiri bernama 'Game Freak',
namun
> tentu permainan-permainan lain yang digilai oleh Satoshi (yang paling
> digilai adalah Space Invaders sehingga pemilik toko permainan menghadiahkan
> alat itu kepadanya) termasuk ultraseven menyemarakkan ide pokemonnya
> tentunya.
Memang akhirnya informasi yang paling lengkap adalah dari Satoshi Tajiri /
Nintendo sendiri. Dan benar, Game Freak adalah nama perusahaan milik Satoshi
Tajiri dimana hak cipta dan royalti Satoshi diwakilkan di Game Freak. Di setiap
game Pokemon masih tercantum copyright Game Freak.
> (H) memang tidak ada dan dalam artikel sekalipun disebutkan bahwa pokemon
> punya daya bunuh sedemikian tetapi dijelaskan bahwa musuh tidak mati
tetapi
> pingsan dan kemudian bisa dihidupkan lagi dengan kartu energi.
Mungkin bila Bapak bersikeras mengenai kartu energi ini, dapat menghubungi Bpk.
Davy Kurnia. Saya rasa kita berdua tidak memiliki pengalaman dan otoritas
dalam bidang game cards.
> (H) Apa bedanya 'luka-luka' dengan 'hit & damage'?
Dalam bahasa awam, sama. Dalam bahasa Game Cards silakan dengan Bpk. Davy Kurnia
^-^
> Bila seseorang yang mengeluarkan begitu banyak uang untuk pokemon masih
> belum tahu bahwa Dream Eater dan Black Fog adalah termasuk pokemon
> (sekalipun tidak ada dalam daftar dalam www.pokemon.com
tentunya mereka
> yang meneliti lebih terbatas bisa ada nggak tahunya kan? Dream Eater dan
> Black Fog adalah dua pokemon jenis Haunter yang menguasai area tertentu
> (lihat komik pokemon). Keduanya bentuknya sama dengan rupa Haunter tetapi
> jauh berbeda dengan rupa Gastly.
Kurang lengkap itu wajar Pak ^-^ asal bersedia untuk menerima masukan saya rasa
tidak ada masalah.
Haunter yang ada di dunia pokemon adalah satu species gas. Jadi urutannya adalah
Gastly, berevolusi menjadi Haunter. Gastly berbentuk seperti bola gas jadi
memang berbeda dengan Haunter.
Saya ingatkan lagi Pak bahwa versi komik sudah berbeda dengan versi film, TV
series dan gameboynya. Sedangkan cerita resmi Pokemon yang diakui adalah yang
dari Gameboy. Ini maunya Nintendo sebagai pemilik Pokemon jadi kita nurut saja.
Kemungkinan juga untuk memudahkan pembaca, kedua haunter di komik diberi nama
sesuai nama jurus serangannya. Ini masuk akal juga. Di Gameboy dan di Serienya
memang pokemon tidak diberi nama. Pikachu misalnya, dari jutaan pikachu yang
muncul namanya ya Pikachu dan tidak diberi nama per individunya.
Alur cerita resmi ini sangat penting untuk diketahui di Pokemon dan di seluruh
masalah yang berhubungan dengan Anime ^-^ Segala sesuatu yang bisa dibeli haknya
atau di "franchise" pasti akan dibeli dan si pembeli hak berhak penuh
atas apa yang ingin dilakukannya. Ekstrimnya adalah komik porno / hentai.
Meskipun resmi tetapi ceritanya tidak diakui. Jadi Nintendo misalnya tidak
pernah mengajarkan sex kepada anak - anak,
hanya karena ijinnya dibeli oleh perusahaan tertentu dan tokoh - tokoh Pokemon
digambarkan berhubungan sex. Jadi jangan nanti ada yang ke Jepang, membeli komik
hentai Pokemon dan memulai sebuah gossip lagi bahwa Pokemon mengajarkan sex.
Hampir semua yang ada manga / komiknya di Jepang, pasti ada hentai manganya yang
resmi juga. Apalagi yang tidak resmi / bajakan ^-^ Inilah dunia kapitalisme Pak.
Bila tidak ada dalam daftar resmi Pokemon maka jangan percaya itu species
Pokemon ^-^ Jangan - jangan bisa - bisanya orang saja atau salah terjemahan
(lagi). Dan memang banyak karakter - karakter baru yang mendompleng popularitas
Pokemon jadi kemungkinan juga bukan karakter Pokemon.
> (H) Ini dapat dimaklumi karena filosofi pokemon adalah 'new-age buddhisme'
> Jepang yang memiliki prinsip 'jalan-tengah' yang cenderung menyesuaikan
> keinginan pasar. Jadi tidak satupun pola yang bisa dianggap sebagai 'tema
> besar' kecuali nafas kandungan 'new age' di dalamnya. Kritik yang
ditujukan
> pada episode awal bisa mengubah strategi episode-episode yang menyusul.
> Inilah bisnis sinetron atau soap opera.
Benar Pak. Inilah kecurigaan kami bahwa segala hal mengenai Pokemon bukanlah
"spiritual" seperti yang Bapak khawatirkan tetapi lebih pada penanaman
fanatisme segi bisnisnya. Kalau mau laku ya logikanya harus ikut keadaan target
market. Untuk kalangan Mbok Nah dan Mbok Jah saya tidak pernah menyebut kata -
kata sulit. Untuk penyampaian Firman Tuhan di gereja sendiri saya pakai refensi
Strong's Concordance. Jadi penyesuaian dengan pasar relatif lumrah dan bukan
sesuatu yang tidak kita harapkan dari film dunia kan Pak ?
> (H) Kita jangan terlalu meng'under-estimate' pengaruh apa yang kita lihat
> dan dengar, apalagi kita berpayung pada 'urapan roh kudus'. Banyak
> hamba-hamba Tuhan yang berpayung pada keyakinan yang berlebihan akan roh
> kudus jatuh berguguran. Cara yang bijak adalah kita meminta kuasa Roh Kudus
> dan menjauhi pencobaan, dan bukan malah mendekatinya.
Saya tidak pernah menganjurkan siapapun untuk menonton Pokemon. Saya hanya
menganjurkan bahwa baik kuntilanak, roh jinah dan Pokemon sama derajatnya, yaitu
agen - agen setan yang sangat bisa dikalahkan. Jadi sekali lagi saya tidak
pernah menyarankan siapapun untuk mendekati pencobaan. Kalau riset dianggap
sebagai mendekati pencobaan saya rasa kita berdua yang harus memulai gerekan
pertobatan Hamba Tuhan di dunia ^-^ Di halaman pembuka situs web kami sudah
dituliskan ini untuk pendidik dan orang tua yang ingin
menjangkau anak - anaknya yang kecanduan Anime atau untuk anak - anak muda
pecandu Anime itu sendiri.
Payung kami bukan hanya "urapan", tetapi ada banyak janji Tuhan
mengenai perlindunganNya. Salah satunya adalah "Tudung Rohani" yaitu
rekan - rekan dan "atasan" yang ikut mengawasi kami, seperti yang anda
lihat di kolom Cc email ini.
Untuk kami di Club Malachi, visi pelayanan kami bukan untuk menjauhi hal - hal
yang berkaitan dengan pemuda remaja, tetapi justru untuk membuka approach yang
berbeda dari yang sudah ada. Memang lebih mudah untuk "bedol gereja"
dan pindah ke hutan yang sepi dan terpencil, pasti lebih mudah untuk hidup kudus
^-^ Tetapi itu bukan iman kami akan kekudusan Kristen.
Memang visi untuk setiap orang berbeda dan karena visi yang berbeda itu pula
Tuhan memberikan urapan yang berbeda. Lagipula "keyakinan yang
berlebihan" itu kan relatif Pak ^-^ Untuk Stephen Tong dan untuk Yesaya
Pariadji sudah berbeda. Untuk saya pribadi (bukan atas nama Club atau gereja)
semakin saya bergantung pada Tuhan, semakin Tuhan akan berkenan. Adalah kutuk
apabila saya bergantung pada sesuatu yang bukan Tuhan. Ini pendapat dan rhema
saya pribadi dan saya yakin tidak semua orang setuju ^-^
> (H) Setuju, karena itu kita harus mengajarkannya kepada anak didik kita.
> Artikel pokemon memang menyoroti soal pokemon karena banyak yang
> menanyakannya, karena itu tidak membahas anime-lainnya.
Nanti apabila mereka mulai menanyakannya, mari kita bekerja sama untuk
menjawabnya Pak ^-^
Tuhan sudah letakkan ini di hati kami mulai Tahun 2000 ini dan kami semakin siap
untuk menjawabnya. Apabila Bapak ke Gramedia, telah dijual kalender Anime 2001
sebagai tanda bahwa Gelombang Anime akan menyerbu, tepat seperti yang Tuhan
ingatkan pada kami bulan Maret lalu. Biar hamba Tuhan lain berkata "bakar
!", kami siap menuai jiwa - jiwa dengan lebih dahsyat lagi tahun depan ^-^
> (H) Mungkin perlu mempelajari falsafah 'new age' karena frasa itu adalah
> frasa yang umum di kalangan new age semacam konsep 'the Force' dalam Star
> Wars, yaitu kekuatan yang tunggal (monisme).
Benar, saya tidak menolak hal ini. Self memainkan peranan kunci di falsafah
Jaman Baru. Yang saya tekankan adalah bahwa ini tergolong wajar dan adalah naif
apabila kita tidak mengharapkan falsafah new age di dalam sebuah film baik
dewasa maupun film anak - anak.
> (H) Rasanya bukan analogi yang tepat. Dalam artikel pokemon disebutkan
> hal-hal itu dalam kaitan penelitian buku 'Sex Violence & The Media'
dimana
> pengaruh sex & sadisme dapat menyerang seseorang melalui imitasi,
> identifikasi, dis-inhibition, stimulasi & katarsis. Dan perlu dibedakan
> meniru gaya rambut dan gaya kotbah hamba Tuhan yang tidak berdampak
apa-apa
> dengan meniru perilaku pokemon.
Saya rasa kurang tepat juga Pak. Meniru hamba Tuhan sama bahayanya dengan meniru
apapun. Apalagi banyak yang berpikir bahwa untuk naik volvo dan punya rumah di
Boston harus meniru hamba Tuhan A Untuk mujizat hamba Tuhan B. Transfer roh
katanya ^-^. Malah ada banyolan semakin terkenal seorang Pendeta, harus semakin
buncit juga. Dampaknya sama - sama menyesatkan kok Pak.
Saya setuju sekali bahwa media menjadi sarana pengajar sex dan violence. Ini
juga tertulis di kata pengantar situs web saya bagian Anime. Anime memang bukan
untuk anak kecil. Anime di negeri asalnya biasanya berpangsa pasar 10 tahun
keatas (seperti Pokemon) dimana 14 tahun sudah (secara adat) diangap dewasa.
Jadi ekuivalennya memang untuk usia 16 tahun di Indonesia dimana 18 tahun baru
dewasa.
> (H) Saya juga menerima banyak sekali sambutan dari para orang tua dan
> pendidik karena mereka tidak salah informasi. Adakalanya seseorang yang
> sudah berprasangka begitu saja menyalah tafsirkan suatu uraian yang tidak
> dipihaknya (semacam istilah kesurupan) padahal kalau dilihat konteksnya
> jelas tidak ada kait-mengaitnya dengan kerasukan setan (yang mungkin
> dianggap mereka yang alergi sebagai maksud artikel tersebut).
Puji Tuhan !!!
Prasangka ini yang berbahaya. Saya mengucap syukur bahwa Bapak cukup netral
dalam memulai riset Bapak. Banyak hamba Tuhan yang asal bunyi mengenai berbagai
topik. Di sebuah gereja di kelapa gading yang kebetulan adalah gereja adik
angkat saya, diajarkan melalui mimbar bahwa anak - anak bisa berdoa kepada
boneka Pikachu dan akan dikabulkan. Saya pikir ini hanya sebuah penggelembungan
masalah lagi seperti kasus P&G dahulu. Gossip rohani memang jadi pilihan
yang menggiurkan bagi orang Kristen yang dulunya gemar
gossip. Tetapi saya juga tidak menutup mata akan berbagai artikel yang asal
bunyi. Inilah yang harus kita ralat bersama. Dan memang banyak kok yang meyakini
100% bahwa Pokemon bisa merasuk. Saya rasa Bapak juga pernah atau sering menemui
orang - orang seperti ini.
> (H) Mengagumkan kalau banyak uang dihabiskan untuk penelitian ini, hanya
> berhati-hatilah agar tidak mengalami boomerang 'stockholm syndrome'.
Bacalah
> buku 'Books that changed the world'. Ada pengaruh apa yang kita pelajari
> dengan apa yang kita akan imani. Anak-anak memang lebih tahu tetapi mereka
> kurang pengalaman dan pengertian mengingat umur mereka yang masih muda,
> karena itu adalah tanggung jawab para pendidik dan orang tua untuk
> membimbing mereka.
Saya sendiripun kagum. Dan banyak hal yang membuat saya kagum seperti trilyunan
Rupiah yang dipakai untuk pembuatan kompleks gereja di Jawa Timur misalnya.
Tetapi bila itu maunya Tuhan siapa yang berani membantah. Lebihkagum lagi
sebenarnya kepada berbagai pihak yang mengaku menggunakan 0 (nol) rupiah
untuk pelayanan mereka ^-^
Memang apabila hubungan dengan Tuhan dan dengan FirmanNya sudah tergeser dengan
apapun juga yang bukan Tuhan, bahkan koran pagi saja bisa jadi unsur pelemah
iman kita. Tetapi saya sangat amat mempercayai konsep - konsep seperti tudung
rohani, kuasa doa, lindungan darah Yesus dan kemampuan Roh Kudus untuk
membimbing dan mengarahkan. Untuk membimbing inilah kita butuh pengertian yang
benar dan mendalam.
> (H) Bila ada yang melarang belum tentu sia-sia, tetapi seperti dalam
artikel
> saya, saya menganjurkan agar orang tua dan pendidik bukan asal melarang
> tetapi memberi pengertian sehingga anak-anak mengerti dan mengambil sikap
> menghindari untuk terlibat dalam dunia pokemon dengan bantuan orang
> tua/pendidik dan tentu dengan kekuatan yang Tuhan berikan agar kita menang
> terhadap pengaruh duniawi. Ada ilustrasi sederhana tetapi jelas mengenai
> seseorang yang sering nonton film-film roman.
Masih banyak juga orang tua yang dalam menjelaskan kepada anak - anaknya cuma
mengeluarkan satu kata " SESAT ". Nah, kalau mereka tidak tahu / tidak
mau tahu cara menerangkannya, ijinkan kami yang menerangkannya. Itu saja kok ^-^
> menganggap ciuman menjadi biasa ... demikian seterusnya akhirnya buka-buka
> kancing ditolerirnya bahkan lama-lama hubungan sex dan pornografilanyya
> dilihatnya dengan biasa (toh untuk mengerti apa yang harus dihindari
> pikirnya) ... dan tidak jarang karena sudah ketagihan vcd porno iapun
> melakukan yang abnormal."
Ini adalah benar di konteksnya dan saya juga sependapat. Tetapi bila ini dipakai
secara luas seperti apa dunia kekristenan kita ini Pak. Tidak boleh browsing di
Web karena kalau salah masuk, bisa ada pop-up porno, lalu lama - lama pop-itu
ditolerir dan akhirnya jadi pelanggan situs web porno ? Atau jangan menikah,
nanti karena biasa bersetubuh, lama - lama melihat istri orang telanjang
ditolerir lalu nanti berhubungan dengan istri orang jadi
biasa ? Saya rasa ada BLACK THICK LINE yang harus digariskan yang disetujui
masing - masing pribadi dengan Tuhan. Dan apabila saya mengkhawatirkan garis ini
di hidup banyak selain hidup saya sendiri, bisa - bisa saya tidak akan pernah
bisa tidur dengan nyenyak ^-^ Toh misi kita bukan untuk menjadi hakim yang
memberi sangsi atau hukuman, tetapi menjadi gembala yang memotifasi dengan
kasih.
Mungkin sebagai penutup, saya ambilkan dari buku "My Utmost for His
Highest" karya Oswald Chambers.
========
"Jesus came and spoke to them, saying, 'All authority has been given to Me
in heaven and on earth. Go therefore and make disciples of all the nations
' " (Matthew 28:18-19).
The key to the missionary's work is the authority of Jesus Christ, not the
needs of the lost. We are inclined to look on our Lord as one who assists us
in our endeavors for God. Yet our Lord places Himself as the absolute
sovereign and supreme Lord over His disciples. He does not say that the lost
will never be saved if we don't go-He simply says, "Go therefore and make
disciples of all the nations ." He says, "Go on the basis of the
revealed
truth of My sovereignty, teaching and preaching out of your living
experience of Me."
========
Inilah yang kami percayai bahwa misi untuk menjangkau jiwa - jiwa bukan
didasarkan pada kebutuhan untuk menjangkau jiwa - jiwa itu sendiri. Tetapi
berdasar pada Kuasa Allah. Kami bersyukur bahwa berulang kali Bapak mengingatkan
dan mengkhawatirkan pergeseran nilai, rasa cinta kami kepada Tuhan, keselamatan
dan iman kami sebagai periset. Tetapi sama seperti kami tidak khawatir akan hal
yang sama terjadi kepada Bapak, kami percaya akan Kuasa Allah yang menyertai dan
membimbing kami dalam misi ini sebagai missionaris Kristen di dunia Pemuda
Remaja. Allah pasti menetapkan langkah - langkah orang - orang yang hidupnya
berkenan kepadaNya.
Saya rasa diskusi kita mengenai Pokemon sampai disini saja. Saya rindu kita
banyak bekerja sama untuk hal - hal lain yang jarang diajarkan di gereja,
seperti misalnya bahwa Setan masih bisa menggangu manusia secara fisik, atau
bagaimana pandangan theologis yang benar mengenai Sunat di kalangan Kristen.
Energy kita terbuang untuk "dancing the endless waltz" seputar
Pokemon, padahal kita berdua setuju tidak ada yang benar yang keluar dari muka
bumi ini. Pada akhirnya kita serahkan kepada Tuhan yang memberikan pertumbuhan
kepada benih - benih Firman Tuhan yang kita tanamkan. Selamat melayani dan Tuhan
Memberkati !
Hormat dan salut saya di dalam Kristus,
Ev. Ade Sugeng Wiguno ^-^
Club Administrator
Join Club Malachi 3:18, a place for all Indonesia speaking Christian Youth to learn to know Him and to make Him known by learning and teaching each other. To join go to http://www.oocities.org/galaxy_m318 and fill in your email address – this club is absolutely free of charge.