Hukum Kasih | Senin February 12, 2007

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Yohanes 13:34

Keluarga Tuhan adalah keluarga kasih. Dan hukum kasih di kalangan keluarga Tuhan ialah, ”... saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu...”

Bagaimanakah Tuhan mengasihi kita? Apakah Ia mengasihi kita oleh karena kita layak untuk itu? Tidak. Tuhan mengasihi kita semenjak kita masih belum menaruh kasih kepada-Nya. Tuhan mengasihi kita selagi kita masih dalam keadaan berdosa! (Dan renungkanlah ini baik-baik: Kalau Tuhan sudah mengasihi kita selagi kita belum mengasihi Dia – tatkala kita masih memusuhi Dia – apakah Ia akan kurang mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya? Tidak, sama sekali tidak!)

Kasih adalah satu-satunya hukum yang berlaku di kalangan keluarga Tuhan. Jika Anda mengasihi orang lain, Anda tidak akan mencuri darinya. Jika Anda mengasihi seseorang, Anda tidak akan membunuh orang itu. Anda tidak akan merasa dengki dengan rumah yang dimilikinya. Anda tidak akan berbohong kepadanya. Kasih ilahi adalah penggenapan dari hukum Allah.

Oleh karena kasih itu merupakan hukum di antara keluarga Tuhan, maka satu langkah keluar dari batas kasih merupakan satu langkah masuk ke dalam dosa. Apabila Anda telah melakukan langkah yang semacam itu, bertobatlah dan kembalilah pada jalan kasih. Untuk bisa berjalan bersama Allah Bapa, berjalan bersama Tuhan, berjalan dalam suasana lingkungan keluarga Tuhan, Anda harus berjalan dalam kasih – karena Tuhan adalah kasih.

Pengakuan: Saya mengasihi orang lain seperti halnya juga Kristus telah mengasihi saya. Kasih adalah hukum yang saya taati. Saya berjalan dalam kasih. Oleh sebab itu, saya mempunyai persekutuan dengan Allah Bapa yang sifatnya penuh kasih.