GELARSmunsa Pamekasan   HomeArtikelEdisi TerbaruUMPTNPTN / PTSForum   Help


Quick link :

Situs Khusus Buat Pelajar Indonesia

, Sekarang adalah

Home
Artikel
Forum
PTN / PTS
UMPTN
Help
 
Majalah resmi milik pelajar Smunsa Pamekasan ini akan selalu di-up-date seperlunya.
Launching pada 5 Maret 2001

Search (cari) : 
  

Artikel Gelar On.
Situs Majalah Remaja yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan

Berhenti merokok sebelum terlambat

Pamekasan - (Berbagai sumber)
Ngomongin masalah rokok emang nggak bakal ada habisnya lho, soalnya katanya memang merokok bisa berdampak mati dalam usia muda. Klise yach? Tapi jangan apatis dulu, soalnya memang menurut hasil penelitian World Health Organization (WHO), badan kesehatan internasional, seorang perokok memiliki resiko meninggal di bawah umur 65 tahun.

Nah, kalau sekarang angka harapan hidup orang Indonesia sekitar 63 sampai 69 tahun maka para perokok di Indonesia itu nggak bakal sampe umur segitu. Masih berdasarkan hasil penelitian tersebut, di negara-negara di mana kebiasaan merokok berkembang luas seperti Indonesia dan India, rokok adalah penyebab 90% kematian karena kanker paru; 75% kematian pasien bronchitis dan 25% penyakit jantung pada pasien pria usia kurang dari 65 tahun.

Sementara di Inggris saja yang ketat menerapkan pembatasan merokok, 25.000 kematian yang menimpa kelompok umur di bawah 65 tahun disebabkan oleh rokok. Pada penderita kanker yang tidak merokok, jumlah kematiannya hanya sekitar seperempatnya alias sekitar 6.000 kematian saja.

Fenomena kematian muda para perokok tentu saja berdampak luas pada segala bidang. Misalnya, tingginya absensi pegawai atau rendahnya kualitas intelektual pelajar dan mahasiswa dan rendahnya tingkat produktivitas suatu bangsa. Jadi ternyata persoalan merokok bukan sekedar urusan pribadi tapi dampaknya sudah meluas menjadi urusan publik dan bahkan negara. Karena kalau tingkat produktivitas bangsa rendah atau pegawainya banyak yang mangkir kerja dan pelajarnya IQ-nya jongkok, gimana mau bersaing di era globalisasi yang penuh persaingan? Oleh sebab itu di Indonesia, baik pemerintah dan masyarakat giat mengkampanyekan antirokok tapi kayaknya sih hasilnya belum maksimal. Kira-kira kenapa yach?

Tips berhenti merokok
Memang susah menghentikan kebiasaan merokok. Apalagi kalo yang sudah pecandu berat alias doyan menghabiskan lebih dari 2-3 bungkus rokok sehari. Perjuangannya tentu berat betul. Kendalanya mulai dari gengsi sama teman, kondisi keluarga yang tidak mendukung atau kemauan yang kurang kuat.

Tapi yang pertama kali perlu dipancangkan adalah kemauan kuat untuk berhenti merokok. Coba deh bayangin kerugian-kerugian yang kita dapet karena merokok dan keuntungan yang kita peroleh karena merokok. Kira-kira kalo kita merokok, apa benar kita jadi jantan dan macho seperti bujukan teman-teman? Gimana kalo kita malah nyesel karena "kehilangan kejantanan" alias impoten alias mandul karena itu juga akibat merokok? Atau minimal malah sakit-sakitan seperti TBC, bronchitis atau kanker paru dan malah nggak dapat kerjaan gara-gara nggak lolos tes kesehatan waktu melamar kerja. Kudu jujur, lho!

Nah kalau kita udah kuat niat buat menghentikan kebiasaan merokok, bisa ikuti langkah-langkah berikut. Sebab ibarat bangunan, niat adalah fondasinya. Kalau fondasinya nggak kuat dijamin cepat roboh tuh bangunan:

  • Hentikan kebiasaan ngerokok secara bertahap, jangan mendadak. Karena kita bisa terkena withdrawal syndromme karena belum siap yang gejalanya antara lain: mudah jengkel, sulit konsentrasi, mual dan nyeri lambung. Kurangi saja konsumsi rokok yang kita isap. Misalnya tadinya merokok sebungkus sehari jadi sebungkus untuk empat hari. Tapi dengan catatan, harus ada disiplin dan jadwal yang ketat.
  • Buang semua bekas rokok, korek api, bungkus rokok atau asbak agar kita tidak selalu tergoda untuk kembali merokok.
  • Sering-sering ngumpul bareng temen-temen yang bukan perokok atau berniat berhenti merokok. Kalau perlu bikin kelompok diskusi antirokok. Bukannya eksklusif atau nggak gaul lho tapi ini toh untuk kesehatan kita juga.
  • Banyak-banyak minum air putih, jalan-jalan di tempat berudara bersih dan segar, menarik napas dalam-dalam serta banyak makan makanan bervitamin A dan C. Yang terakhir ini kiat dr. Arthur Smith, pakar pengobatan anti narkotika dan nikotin, yang 80% pasiennya sembuh dengan metode sederhana ini. Kalo nggak percaya, coba aja lagi!

Balik

Rhi-D-sign


 




Artikel ini diambil dari berbagai sumber
Hak cipta pada
Hanafi Firdaus®
Copyright 2001