Situs Khusus Buat Pelajar Indonesia |
||
, Sekarang adalah |
![]() |
|
Edisi 15 Gelar On. Situs Majalah Remaja yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan Ditemukan 11 Bulan Baru di Jupiter Pada 5 Januari 2001, astronom dari University of Hawaii melaporkan tentang penemuan mereka akan 11 bulan baru di planet Jupiter. Kesebelas bulan yang baru ditemukan itu
merupakan bagian dari sistem planet Jupiter yang tidak
beraturan. Satelit tersebut ditemukan saat sedang diadakan pemeriksaan rutin pada langit dekat planet Jupiter. Astronom tersebut menggunakan teleskop 88-inchi (2.2 meter) yang berlokasi di puncak Mauna Kea, dan dilengkapi dengan Kamera CCD. Nah objek yang berhasil didapat oleh kamera CCD ini diolah dan dianalisa dengan menggunakan komputer Para astronom menggunakan strategi dalam menghasilkan gambaran objek yang sempurna dengan mengambil tiga gambar per posisi, untuk mengamati objek yang bergerak lambat dan posisinya relatif diantara bintang-bintang dan galaksi. Kesebelas satelit baru tersebut diberi nama S/2000 J1 hingga S/2000 J11. Ukuran sebenarnya dari kesebelas satelit Jupiter yang baru tersebut sangat sulit untuk diteliti mengingat refleksi cahayanya sangat samar. Namun diameternya diperkirakan sekitar 3 hingga 8 Km. Sebab menurut data, pantulan cahayanya hanya 4 %. Dari data yang berhasil dikumpulkan, satelit S/2000 J2-J10 memiliki jarak orbit 300 kali jari-jari jupiter dan dengan sudut inklinasi sekitar 150-160 derajat. Sedangkan S/2000 J11 terletak ditempat yang terpisah. Sekitar 150 kali jari-jari jupiter, dengan sudut inklinasi 30 derajat. Yang terakhir S/2000 J1 ditemukan pada orbit 100 kali jarak jari-jari Jupiter, dengan sudut inklinasi 45 derajat. Ketidakberaturan satelit baru jupiter ini diperkirakan terbentuk saat Planet Jupiter masih muda. Orbit satelit ini pun retrograde (berlawanan dengan arah rotasi planet). Bagaimana bisa terbentuk suatu satelit
dengan arah revolusi yang tidak beraturan ?. Namun, bagaimanapun juga yang diungkapkan
diatas sebenarnya hanyalah teori. Sebab mungkin masih ada
faktor lain yang menyebabkan adanya satelit yang tidak
beraturan. Antara lain adalah kondisi atmosfer planet
Jupiter sendiri. Untuk dapat mendukung teori-teori yang ada, para astronom dari University of Hawaii telah memberikan catatan bahwa satelit tersebut mungkin merupakan suatu kumpulan satelit sejenis (yang tidak beraturan) lainnya yang masih belum ditemukan, yang terbentuk karena pelepasan materi Jupiter sendiri, serta akibat dari kegaiatan yang terjadi di atmosfer planet Jupiter. Sumber : Siaran pers dari University of
Hawaii, Institute of Astronomy dan International
Astromical Union. Rhi-D-sign |
|