GELARSmunsa Pamekasan   HomeArtikelEdisi TerbaruUMPTNPTN / PTSForum   Help


Quick link :

Situs Khusus Buat Pelajar Indonesia

, Sekarang adalah

Home
Artikel
Forum
PTN / PTS
UMPTN
Help
 
Majalah resmi milik pelajar Smunsa Pamekasan ini akan selalu di-up-date seperlunya.
Launching pada 5 Maret 2001

Search (cari) : 
  

Edisi 15 Gelar On.
Situs Majalah Remaja yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan

Dekadensi Moral di Smunsa ?

Benarkah Smunsa Pamekasan sekarang sedang mengalami masalah dekadensi moral ?. Coba saja kita lihat banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa Smunsa Pamekasan.

Tapi apakah pelanggaran itu sebenarnya merupakan indikasi penurunan moral ?.
Sebenarnya, ada penemuan menarik dari data yang berhasil Gelar kumpulkan.
Tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah adalah hal yang paling mencolok.

Pada tahun ajaran 1999/2000 misalnya.
Pelanggaran yang paling banyak adalah membolos. Yaitu rata-rata 10 orang siswa perhari. Meskipun paling banyak, namun jika dipersentase dari seluruh siswa Smunsa Pamekasan, hanya 1,18 %.
Membolos disini bisa diartikan membolos sejak jam pertama atau kabur dari sekolah (loncat pagar).
Namun, karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena ulah dari beberapa siswa yang tidak “niat” tersebut, sekolah mulai mencari cara menanggulangi masalah tersebut. Diantaranya adalah dengan menambah ketinggian pagar yang mengeliling kompleks sekolah.

Tidak ikut pelajaran, juga bisa dikategorikan pelanggaran. Jumlah siswa yang mangkir tidak mengikuti pelajaran, jumlahnya sekitar lima orang siswa/hari.
Biasanya, siswa banyak mangkir pada jam-jam terakhir. Tempat yang sering dituju sebagai “terminal” adalah kantin.
Alasan lapar, sebenarnya masih bisa ditolerir oleh beberapa guru, namun rata-rata, siswa justru tidak minta izin kepada guru pengajar.

Pelanggaran lain yang sering dilakukan siswa Smunsa Pamekasan adalah masalah jam masuk, alias terlambat. Perhari rata-rata ada empat orang yang terlambat. Alasan terlambat sangat beragam. Namun yang paling banyak karena kesiangan dan tidak ada kendaraan (bagi yang rumahnya diluar kota).
Anehnya, masalah pelanggaran terhadap atribut penggunaan seragam, masih saja jumlahnya lumayan. Perhari sekitar 3 orang pelanggar.

Pelanggaran dalam penggunaan atribut seragam sekolah disini disini diantaranya adalah tidak menggunakan tanda lokasi sekolah, bed OSIS, Sepatu berwarna selain hitam, serta tidak menggunakan kaos kaki dan ikat pinggang.
Padahal penggunaan atribut wajib digunakan dengan tujuan agar siswa Smunsa Pamekasan bisa mudah dikenali dibanding SMU lainnya.

Namun sayangnya, dari data yang Gelar peroleh, ternyata selama tahun ajaran 1999/2000 lalu, telah terjadi beberapa kasus pelanggaran berat.
Pada tahun tersebut terjadi dua kasus perkelahian, serta tiga orang yang terlibat dalam kasus kriminal.
Namun untungnya, pada tahun tersebut tidak ada kasus yang berkenaan dengan masalah miras / narkoba ataupun kasus tentang penggunaan sekolah sebagai ajang politik praktis.
Sementara itu, menurut tanggapan beberapa siswa ketika ditanyai Kru Gelar mengenai masalah akhlak siswa Smunsa Pamekasan, mengaku bahwa mereka tidak tahu secara pasti tentang masalah itu. (lihat artikel di halaman pooling).
Bagaimana jika kita melanggar ?

Jika seorang siswa telah melanggar tata tertib, daia akan menerima sanksi dari sekolah.
Jenis sanksi tersebut bermacam-macam. Namun jika pelanggaran yang dilakukan seorang siswa sangat berat, dan berulang kali terjadi, maka kemungkinan bahwa ia akan di skorsing sangat besar. Bahkan mungkin akan di-DO.
Bagaimana sebenarnya proses penskorsingan itu ?
Proses tersebut dimulai dengan adanya pelanggaran yang terlampau sering dilakukan siswa, maka orang tua siswa akan diminta menghadap ke pihak sekolah.
Jumlah pelanggaran yang masih ditolerir oleh sekolah maksimal 2 kali (pelanggaran ringan).
Pelanggaran untuk ketiga kalinya, sudah masuk ke kategori bahwa siswa tersebut bakal di-DO.
Bahkan masalah rokok pun mendapat perhatian serius dari sekolah.

“Kami sudah membentuk tim penertiban yang bakal mengadakan razia ke kelas-kelas”. Jawab Kepala Sekolah ketika ditanyai komentarnya mengenai masalah menjamurnya rokok. “Namun secara umum akhlak siswa siswi Smunsa Pamekasan masih cukup baik”, Terang beliau lagi ketika ditanya masalah akhlak pelajar di Smunsa Pamekasan.
Karena itulah, kali ini Gelar mengikutkan artikel tentang Narkoba dan Rokok.
©Kru


Balik

Rhi-D-sign

 




Artikel ini diambil dari berbagai sumber
Hak cipta pada
Hanafi Firdaus®
Copyright 2001