GELARSmunsa Pamekasan   HomeArtikelEdisi TerbaruUMPTNPTN / PTSForum   Help


Quick link :

Situs Khusus Buat Pelajar Indonesia

, Sekarang adalah

Home
Artikel
Forum
PTN / PTS
UMPTN
Help
 
Majalah resmi milik pelajar Smunsa Pamekasan ini akan selalu di-up-date seperlunya.
Launching pada 5 Maret 2001

Search (cari) : 
  

Edisi 15 Gelar On.
Situs Majalah Remaja yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan

Jihad

Kata jihad bukanlah suatu kata yang asing bagi kita, namun pada umumnya kita berpikiran bahwa jihad hanya bermakna menegakkan agama Allah dengan cara memerangi orang-orang kafir atau dalam pengertian sebagai Jihad Fi Sabilillah . ini adalah pengertian khususnya.

Sedangkan makna umumnya adalah bersungguh-sungguh dengan memohon pertolongan kepada Allah dalam mendapatkan segala apa yang dapat mendekatkan diri kepada Allah serta menjauhi apa yang dilarangNya.

Jihad sendiri memiliki beberapa tingkatan, sebagai berikut.

1. Jihad terhadap diri sendiri
a. Jihad dalam mencari ilmu Syar'i untuk mendapatkan petunjuk dan kebenaran. Allah memerintahkan kita agar terlebih dahulu berilmu sebelum berucap dan berbuat.

b. Jihad dalam mengamalkan ilmu.
Setelah kita berjihad kepada Allah, rasul-rasulnya, dan Agama Islam dengan dalil-dalil, maka dilanjutkan dengan merealisasikan tauhid dan beribadah secara ikhlas kepada Allah, menjalankan segala kewajiban agama, bernegara dan kebaikan, serta menjauhi segala yang diharamkan.

c. Jihad dalam menyampaikan ilmu
Allah telah mengambil janji kepada para ahli ilmu agar mereka mau menjelaskannya / mengajarkannya kepada umat manusia melalui dakwah dan tidak boleh menyembunyikannya.
Tingkatan yang paling tinggi dan paling mulia dari jihad ini adalah melakukan amar ma'ruf nahi munkar.

d. Jihad dalam menanggung resiko dakwah
Telah menjadi sunnatullah, setiap orang yang berdakwah akan menemui berbagai cobaan, baik cibiran manusia, kesusahan bahkan siksaan.

2. Jihad terhadap setan, terdiri atas dua macam :
a. Jihad dalam memerangi syubhat dan keragu-raguan iman yang dipancarkan setan. Untuk menolak berbagai keraguan tersebut, seorang muslim dengan mantap menyatakan, "Aku beriman pada Allah dan aku berlindung kepada Allah dari setan-setan yang terkutuk". Serta secara rutin membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

b. Jihad untuk memerangi perdayaan setan dalam hal keinginan dan syahwat. Rasulullah bersabda :
" Orang yang cerdik adalah orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan bekerja untuk bekal sesudah mati dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan ia berangan-angan kepada Allah dengan banyak angan-angan." (HR. At Tirmidzi, Hadits Hasan).
Godaan setan meliputi segala sisi perbuatan mislanya zina, ucapan dengan berdusta, pendengaran misalnya mendengar pergunjingan, penglihatan misalnya melihat wanita yang tidak halal baginya, dan sebagainya.
Semua godaan itu adalah tipu daya setan, karena itu seorang muslim harus berjihad melawannya dan bersabar dalam mentaaiti Allah serta untuk tidak melakukan maksiat pada Allah.

3. Jihad kepada pelaku kezaliman, Bid'ah dan kemunkaran.
Hukum jihad yang satu ini adalah Fardlu Ain dalam tiga keadaan :
a. Bila tidak ada yang mengetahui kemunkaran tersebut kecuali dirinya.

b. Jika tidak ada yang mampu mengubahnya kecuali dirinya dan dia mengetahuinya.

c. Jika ia dan orang lain mengetahuinya, tetapi ia mengetahui bahwa orang-orang tersebut tidak mampu mengubahnya, karena itu ia wajib mengubahnya sesuai kemampuannya.

Sesuai dengan sabda Rasulullah saw, maka ada tiga cara mengubah kemunkaran.
"Barang siapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Bila tidak mampu maka dengan lisannya, bila tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah tingkatan iman yang paling lemah". (HR. Muslim)

4. Jihad terhadap orang-orang kafir dan munafik.
Dapat direalisasikan dengan empat cara, antara lain :
a. Jihad dengan hati, yaitu dengan membenci mereka serta berlepas diri (bara') mereka dan kekufurannya.

b. Jihad dengan lisan dan tulisan, yaitu menyeru kepada mereka agar bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak
Melainkan Allah SWT, dan Muhammad saw adalah utusan Allah.

c. Jihad dengan harta , sabda Nabi saw kaitannya dengan Fisabilillah
" Barang siapa memberi bekal orang berperang, maka dia telah pergi berperang dan barang siapa yang memberikan harta bagi keluarga orang yang berperang, maka dia telah berperang".

d. Jihad dengan jiwa demi tingginya kalimat Allah SWT. Dengan merelakan sesuatu yang paling berharga bagi manusia, yakni jiwanya untuk kepentingan agama Allah SWT, maka pantaslah jihad ini merupakan tingkatan jihad yang paling tinggi.
©Kru

Anda ingin membaca artikel lain mengenai Agama Islam ? Klik disini

Balik

Rhi-D-sign

 




Artikel ini diambil dari berbagai sumber
Hak cipta pada
Hanafi Firdaus®
Copyright 2001