Edisi
15 Gelar On.
Situs Majalah Remaja
yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan
Jihad 
Kata jihad bukanlah suatu kata yang asing
bagi kita, namun pada umumnya kita berpikiran bahwa jihad
hanya bermakna menegakkan agama Allah dengan cara
memerangi orang-orang kafir atau dalam pengertian sebagai
Jihad Fi Sabilillah . ini adalah pengertian khususnya.
Sedangkan makna umumnya adalah
bersungguh-sungguh dengan memohon pertolongan kepada
Allah dalam mendapatkan segala apa yang dapat mendekatkan
diri kepada Allah serta menjauhi apa yang dilarangNya.
Jihad sendiri memiliki beberapa tingkatan,
sebagai berikut.
1. Jihad terhadap diri sendiri
a. Jihad dalam mencari ilmu Syar'i untuk mendapatkan
petunjuk dan kebenaran. Allah memerintahkan kita agar
terlebih dahulu berilmu sebelum berucap dan berbuat.
b. Jihad dalam mengamalkan ilmu.
Setelah kita berjihad kepada Allah, rasul-rasulnya, dan
Agama Islam dengan dalil-dalil, maka dilanjutkan dengan
merealisasikan tauhid dan beribadah secara ikhlas kepada
Allah, menjalankan segala kewajiban agama, bernegara dan
kebaikan, serta menjauhi segala yang diharamkan.
c. Jihad dalam menyampaikan ilmu
Allah telah mengambil janji kepada para ahli ilmu agar
mereka mau menjelaskannya / mengajarkannya kepada umat
manusia melalui dakwah dan tidak boleh menyembunyikannya.
Tingkatan yang paling tinggi dan paling mulia dari jihad
ini adalah melakukan amar ma'ruf nahi munkar.
d. Jihad dalam menanggung resiko dakwah
Telah menjadi sunnatullah, setiap orang yang berdakwah
akan menemui berbagai cobaan, baik cibiran manusia,
kesusahan bahkan siksaan.
2. Jihad terhadap setan, terdiri
atas dua macam :
a. Jihad dalam memerangi syubhat dan keragu-raguan iman
yang dipancarkan setan. Untuk menolak berbagai keraguan
tersebut, seorang muslim dengan mantap menyatakan,
"Aku beriman pada Allah dan aku berlindung kepada
Allah dari setan-setan yang terkutuk". Serta secara
rutin membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan
An-Naas.
b. Jihad untuk memerangi perdayaan setan
dalam hal keinginan dan syahwat. Rasulullah bersabda :
" Orang yang cerdik adalah orang yang bisa
menundukkan hawa nafsunya dan bekerja untuk bekal sesudah
mati dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti
hawa nafsunya dan ia berangan-angan kepada Allah dengan
banyak angan-angan." (HR. At Tirmidzi, Hadits
Hasan).
Godaan setan meliputi segala sisi perbuatan mislanya
zina, ucapan dengan berdusta, pendengaran misalnya
mendengar pergunjingan, penglihatan misalnya melihat
wanita yang tidak halal baginya, dan sebagainya.
Semua godaan itu adalah tipu daya setan, karena itu
seorang muslim harus berjihad melawannya dan bersabar
dalam mentaaiti Allah serta untuk tidak melakukan maksiat
pada Allah.
3. Jihad kepada pelaku kezaliman,
Bid'ah dan kemunkaran.
Hukum jihad yang satu ini adalah Fardlu Ain dalam tiga
keadaan :
a. Bila tidak ada yang mengetahui kemunkaran tersebut
kecuali dirinya.
b. Jika tidak ada yang mampu mengubahnya
kecuali dirinya dan dia mengetahuinya.
c. Jika ia dan orang lain mengetahuinya,
tetapi ia mengetahui bahwa orang-orang tersebut tidak
mampu mengubahnya, karena itu ia wajib mengubahnya sesuai
kemampuannya.
Sesuai dengan sabda Rasulullah saw, maka ada
tiga cara mengubah kemunkaran.
"Barang siapa diantara kalian melihat kemunkaran,
maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Bila
tidak mampu maka dengan lisannya, bila tidak mampu maka
dengan hatinya, dan itu adalah tingkatan iman yang paling
lemah". (HR. Muslim)
4. Jihad terhadap orang-orang kafir
dan munafik.
Dapat direalisasikan dengan empat cara, antara
lain :
a. Jihad dengan hati, yaitu dengan membenci mereka serta
berlepas diri (bara') mereka dan kekufurannya.
b. Jihad dengan lisan dan tulisan, yaitu
menyeru kepada mereka agar bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak
Melainkan Allah SWT, dan Muhammad saw adalah utusan
Allah.
c. Jihad dengan harta , sabda Nabi saw
kaitannya dengan Fisabilillah
" Barang siapa memberi bekal orang berperang, maka
dia telah pergi berperang dan barang siapa yang
memberikan harta bagi keluarga orang yang berperang, maka
dia telah berperang".
d. Jihad dengan jiwa demi tingginya kalimat
Allah SWT. Dengan merelakan sesuatu yang paling berharga
bagi manusia, yakni jiwanya untuk kepentingan agama Allah
SWT, maka pantaslah jihad ini merupakan tingkatan jihad
yang paling tinggi.
©Kru
Anda ingin membaca artikel lain mengenai
Agama Islam ? Klik disini
Balik
Rhi-D-sign
|