Situs Khusus Buat Pelajar Indonesia |
||
, Sekarang adalah |
![]() |
|
Edisi 15 Gelar On. Situs Majalah Remaja yang diterbitkan oleh Smunsa Pamekasan Waktu Rasulullah SAW masuk Madinah, kaum Ansar berebut untuk menawarkan beliau rumah untuk beristirahat. Namun, Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana : "Biarkanlah unta ini jalan, karena ia diperintah". Setelah sampai di tanah milik kedua orang yatim bernama Sahal dan Suhail, keduanya anak Amr bin Atra, unta itu berhenti. Kemudian beliau dipersilahkan oleh Abu Ayub Al Ansari, tinggal dirumahnya. Setelah beberapa bulan tinggal di rumah Abu Ayub Al Ansari, Nabi merencanakan akan mendirikan masjid diatas sebidang tanah yang sebagian milik kedua anak yatim tadi (Sahal dan Suhail), dan sebagian lagi tanah kuburan musyrikin yang telah rusak. Tanah kepunyaan kedua anak yatim tadi dibeli dengan harga sepuluh dinar yang dibayar oleh Abu Bakar R.A., sedang tanah kuburan serta milik As'ad bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf. Waktu membangun masjid, Nabi meletakkan batu pertama, selanjutnya kedua, ketiga, keempat, dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Kemudian dikerjakan dengan gotong royong hingga selesai.pagarnya dari batu tanah (setinggi ± 2 meter). Tiang-tiangnya dari batang kurma, atapnya dari pelepah pohon kurma, halaman ditutup dengan batu-batu kecil. Kiblatnya menghadap ke Baitul Maqdis, karena perintah untuk menghadap Ka'bah belum turun. Pintunya tiga buah, pintu kanan, kiri dan
belakang. Panjang masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. Masjid
tersebut didirikan pada tahun 1 Hijriah tanpa hiasan dan
alas tikar. Penerangannya berupa pelepah kurma kering
yang dibakar. Perbaikan dan perluasan 2. tahun 7 H. Sesudah perang Khaibar diperluas lagi sehingga menjadi panjang 50 m dan lebar 50 m. 3. tahun 17 H. masa khalifah 'Umar, diperluas lagi 5 m sebelah barat dan 15 m sebelah utara. Tiang dari pohon kurma diganti dasarnya dengan batu. Pintunya pun menjadi 6. 2 dikanan, kiri, dan belakang. 4. tahun 29 H. masa khalifah Usman bin Affan.diperluas lagi. Dinding dari batu dan dikapur. Tiang-tiangnya dari beton, pondamennya dari timah dan dinding sebelah luar dihias dengan ukiran dari sejenis seng. 5. tahun 88 H. masa Abdul Malik dan Umar bin Abdul Malik menjadi gubernur medinah, lantai diganti batu marmar, makam Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya dimasukkan dalam bangunan masjid. Didirikan 4 buah menara. Dindingnya dihiasi ukiran dan atapnya dibuat dari sejenis seng dilapis dengan emas. 6. tahun 161 H. masa pemerintah Mahdi 'Al-Abbasi masjid ini diperluas lagi disebelah selatannya seluas bangunan masjid yang telah ada. 7. tahun 654 H. bertepatan dengan hari Jum'at awal Ramadhan, masjid Nabawi terbakar sehingga mendatangkan kerusakan yang tidak sedikit. Khalifah Al-Mu'tasim Billah memerintahkan agar segera dibangun kembali. 8. tahun 886 H. terjadi kebakaran yang kedua kalinya akibat sambaran petir. Mengakibatkan hampir seluruh masjid terbakar kecuali makam Rasulullah SAW. Al Asyraf Qait Bey dari Mesir memberi bantuan 60.000 pon emas, sebagai sumbangan rehabilitasi. 9. tahun 980 H. Masa pemerintahan Sultan Salim H. Beliau memerintahkan agar dibangun sebuah mihrab yang terletak di sebelah mimbar. 10. tahun 1233 H. Masa pemerintahan Sultan Mahmud, dibangun kubbah al Khadra (kubah hijau). 11. tahun 1265 H. Masa pemerintahan Sultan
Abdul Majid, beliau memerintahkan perbaikan-perbaikan dan
perubahan yang paling besar dalam sejarah pembangunan
Masjid Nabawi sehingga memakan waktu 12 tahun. 12. tanggal 12 Sya'ban 1349 H. Raja Abdul
Aziz bin Su'ud mulsi memperbaiki lantainya dan
mem-perluas masjid. Pemerintah Mesir juga ikut membatu
perbaikan tersebut. Luas masjid ditambah 6.024 m2 Data
perkembangan masjid Nabawi, Rhi-D-sign |
|