Artikel

-. Siapakah Roh Kudus .-

Oleh

Pdt. Budimoeljono Reksosoesilo

Siapakah Roh Kudus?

Hari Pentakosta merupakan hari yang dirayakan oleh umat percaya. Bagi umat Israel, Pentakosta, adalah salah satu hari di antara tiga hari besar yang mutlak dirayakan (Ul.16:16). Sedangkan bagi pengikut Kristus, Pentakosta, adalah hari jadi gereja - yaitu ketika Roh Kudus menyatakan Pekerjaan-Nya (Kis.2). Jadi, gereja akan menjadi sehat ketika ia memahami pekerjaan Roh Kudus di dalamnya.

Tapi, siapakah Roh Kudus itu? Kebanyakan orang Kristen akan menjawab bahwa Roh Kudus adalah Allah. Apakah benar bahwa Roh Kudus adalah Allah? Dapat dibuktikan? Atau sesungguhnya, Roh Kudus hanyalah suatu kekuatan Allah yang dapat "mengalir" dan "dialirkan" seperti diajarkan oleh beberapa Pendeta/Penginjil dewasa ini, sehingga dapat tertawa karena "urapan" Roh Kudus? Atau, seperti apa yang pernah menggegerkan jemaat di salah satu gereja di Jawa Timur gara-gara terbitnya satu buku katekisasi (tak resmi) yang di dalamnya dicantumkan ajaran Roh Kudus - sebagai kekuatan Allah dan bukan Pribadi Allah? Inilah sebagian polemik yang mengakibatkan terpisahnya kita dari Kehadiran Allah.

Oleh karena itu, marilah kita melihat apa yang dikatakan Alkitab - sebagai satu-satunya sumber tertulis dari Allah yang dapat dipertanggungjawabkan - mengenai Roh Kudus. Belajar mengenal Allah, yang paling bijaksana, adalah dari apa yang dikatakan-Nya (2Tim.3:16).

Alkitab mengajarkan, bahwa Roh Kudus adalah Sosok Pribadi dan bukan kekuatan yang dapat dialirkan. Oleh karena Roh Kudus sebagai pribadi, maka Ia memiliki kehendak sendiri. Roh Kudus memiliki otoritas sebagai sosok berkepribadian - sehingga Ia dapat berkata-kata (Kis.13:2; Why.2:7), memohonkan sesuatu untuk kita (Rm.8:26); bersaksi akan kebenaran (Yoh.15:26); memimpin seseorang dalam bertindak (Kis.8:29); memberi perintah/aturan (Kis.16:6-7); membimbing manusia ke masa depan (Yoh.16:13). Hanya sosok berpribadi sajalah yang dapat melakukan semuanya itu secara aktif.

Sebagai Sosok Berpribadi, Roh Kudus memiliki apa yang kita kenal dengan "emosi". Oleh karena itu, manusia dapat mendustai-Nya (Kis.5:3-4) - meski dengan resiko seperti apa yang dialami Ananias dan Safira, yaitu kematian. Roh Kudus pun dapat dihina (Ibr.10:29), tapi berakibat hukuman menimpanya. Selain itu, Roh Kudus dapat dihujat (Mat.12:31-32) dan pengampunan tidak diberikan kepadanya. Roh Kudus dapat berduka hati (Ef.4:30).

(dilanjutkan di Lembar sebaliknya)
Kalau kita mau menyadari mengapa kita dapat merasakan semua yang dapat dialami Roh Kudus, sesungguhnya itulah karena pemberian nafas oleh Roh Kudus (Kej.2:7). Meski demikian, Roh Kudus tidak sama dengan ciptaan-Nya. Terbukti bahwa Ia memiliki sifat-sifat khusus yang tidak ada pada manusia - yakni kekal (Ibr.9:14), Maha Kuasa (Lk.1:35); Maha Ada (Mzm.139:7); Maha Tahu (1Kor.2:10-11); Pencipta (Kej.1-2).

Sekali lagi, hari ini kita bersama-sama bersuka cita karena Roh Kudus menyatakan diri-Nya dalam peristiwa akbar, Pentakosta, yang membuat Gereja-Nya terjadi dan bertumbuh. Kita percaya akan terjadi pula dengan gereja-Nya ini, GKI Ambarawa, dapat bertumbuh dengan sehat karena Kehadiran-Nya.

Marilah kita bersama-sama bersyukur dan mengerjakan bagian kita sesuai karunia Roh Kudus untuk membangun gereja kita tercinta, GKI Ambarawa.